Konten dari Pengguna

Tisu Toilet, Kok Banyak Disediain di Meja-Meja Warung Makan?

Generasi Milenial
Generasi Milenial
24 Juli 2022 11:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Tisu Toilet. Dok: Wikimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Tisu Toilet. Dok: Wikimedia Commons.
ADVERTISEMENT
Nyaris setiap warung makan menyediakan tisu di mejanya untuk pelanggan. Namun, kebanyakan tisunya berjenis gulungan alias untuk toilet. Padahal kegunaannya jelas berbeda.
ADVERTISEMENT
Jadi, kenapa, sih, warung-warung makan malah pakai tisu toilet?
Dari informasi yang dihimpun, diketahui alasannya ternyata karena tidak banyak warung makan yang tahu mengenai perbedaan jenis tisu. Jadi, kebanyakan warung makan memilih yang paling murah, yakni tisu toilet.
Padahal, dari bahannya yang mudah hancur, tisu toilet sebenarnya tidak cocok untuk di warung makan. Karena karakteristiknya, orang jadi butuh lebih banyak tisu untuk mengelap yang mana sebenarnya malah boros.
Sejumlah warga menyantap sajian yang dijual salah satu warung makan di Kemayoran, Jakarta, Senin (26/7). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Karena itu, perlu diketahui sebenarnya ada banyak jenis tisu yang tentu kegunaannya berbeda-beda. Mengutip Pulp and Paper, ada setidaknya empat jenis tisu yang memiliki karakteristik berbeda sesuai dengan kegunaannya.
Pertama, ada tisu wajah yang sudah dipakai selama berabad-abad di Jepang dalam bentuk washi atau tisu jepang. Pada 1924, tisu wajah kemudian disempurnakan Kimberly-Clark menjadi yang saat ini banyak digunakan. Teksturnya halus, cocok untuk wajah.
ADVERTISEMENT
Kemudian ada tisu kertas atau paper towel. Tisu jenis ini paling banyak digunakan untuk makanan. Biasanya, tisu kertas dibuat dari pulp kimia, serat daur ulang, atau kombinasi dari keduanya. Cocok untuk membersihkan noda-noda di dapur.
Dok: Wikimedia Commons
Lalu, napkin atau serbet alias tisu makanan. Bahan pembuatannya mirip tisu kertas, hanya saja karakteristiknya lebih ringan dan ditujukan untuk menyerap minyak dan air dengan baik. Cocok untuk membersihkan mulut setelah makan.
Selanjutnya, barulah jenis tisu toilet. Tisu satu ini sudah ada sejak akhir abad 19. Sekarang, lebih dari 2 miliar tisu toilet terjual tiap tahun di Eropa Barat, yang tentu untuk keperluan di kamar mandi. Mudah hancur sehingga gampang didaur ulang.
Dari karakteristiknya, alih-alih menggunakan tisu wajah yang boros, sebenarnya rumah makan paling cocok memakai tisu makanan. Alasannya, selain jelas sesuai namanya, satu atau dua buah tisu makanan saja sudah cukup untuk digunakan pelanggan. (bob)
ADVERTISEMENT