Konten dari Pengguna

Walaupun Tak Gatal, Mengapa Kita Sering Garuk-garuk Badan Usai Bangun Tidur?

Generasi Milenial
Generasi Milenial
25 Juli 2022 10:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bangun tidur (Foto: dok.Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bangun tidur (Foto: dok.Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Menggaruk badan setelah bangun tidur merupakan kebiasaan yang sering dilakukan banyak orang. Entah merasa gatal atau tidak, hal-hal seperti ini sering dilakukan usai bangun tidur. Padahal, kondisi badan saat itu bisa saja tidak gatal, namun tetap saja digaruk.
ADVERTISEMENT
Kira-kira mengapa, ya, kebiasaan tersebut terus dilakukan? Bahkan, banyak orang tidak mengerti mengapa kita selalu menggaruk badan usai bangun tidur. Nah, berikut penjelasannya secara ilmiah agar rasa penasaranmu terungkap.
Faktor Psikogenik
Menurut berbagai sumber, ada kalanya badan digaruk meski tidak merasa gatal dan itu disebut sebagai psikogenik. Kondisi ini merupakan munculnya desakan atau perintah untuk menggaruk badan meski tidak merasa gatal.
Ilustrasi menggaruk. Foto: namtipStudio via Shutterstock
Terkhusus ketika bangun tidur, banyak orang akan menggaruk bagian tubuh tertentu, mulai dari lengan, bahu, perut, wajah, hingga paha belakang. Bagian tubuh tersebut dianggap sebagai tempat favorit disentuh atau digaruk ketika bangun tidur.
Nah, kondisi psikogenik dianggap sering dialami banyak orang ketika mengalami momen bahagia maupun stres. Dan, biasanya kita akan langsung menggaruk badan ketika bangun tidur meski saat itu tidak merasa gatal sama sekali.
ADVERTISEMENT
Pengaruh Otak
Terjadinya kondisi psikogenik ternyata juga dipengaruhi oleh aktivitas otak. Sebab, rasa gatal yang dialami merupakan perintah dari bagian otak bernama korteks koginitif.
Ilustrasi otak manusia. Foto: Pixabay/PeteLinforth
Bagian ini mengatur keseluruhan kegiatan emosional dan kognitif (fungsi otak).
Hal inilah yang dianggap terjadi ketika seseorang tiba-tiba menggaruk badan meski tidak merasa gatal sama sekali. Pasalnya, korteks kognitif merupakan bagian dari otak yang memberikan stimulasi berlebihan.
Tak ayal, munculnya desakan menggaruk badan ketika bangun tidur dinilai merupakan pengaruh salah satu bagian otak hingga membuat kita menggarut badan atau kulit pada bagian tertentu.
Kutu Busuk
Gatal atau tidaknya badan ketika bangun tidur ternyata juga bisa disebabkan oleh kutu busuk. Setelah faktor psikogenik, kutu ternyata juga bisa menjadi penyabab mengapa banyak orang sering menggaruk badan usai bangun tidur.
Ilustrasi kutu. Foto: Wikimedia Commons
Katanya, nih, kutu busuk selalu ada di rumah kita apalagi di kamar. Hewan yang cukup kecil ini dianggap bisa menggigit ketika menusia tertidur pulas. Bahkan, gigitan kutu busuk juga mampu menghisap darah.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, efek gigitan tersebut cenderung bakal dirasakan usai bangun tidur. Pasalnya, efek gigitan kutu busuk dianggap tidak sama dengan nyamuk yang langsung bisa dirasakan usai digigit. Sementara, gigitan kutu busuk akan dirasakan usai bangun tidur hingga membuat korban menggaruk-garuk badan.
Itulah faktor yang menyebabkan banyak orang kerap menggaruk badan atua kulit setelah bangun tidur. (fre)
Bagi teman-teman mahasiswa khususnya yang sedang di tingkat akhir, yuk, daftarkan diri di kumparan Academy Internship Program 2022 di sini.