ASEAN: Motor Penggerak Perubahan di Asia Tenggara

George Junior
Diplomat Muda. Sebelumnya ditugaskan di KBRI Tunis.
Konten dari Pengguna
10 Agustus 2018 9:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari George Junior tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ASEAN: Motor Penggerak Perubahan di Asia Tenggara
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Association of South East Asian Nations (ASEAN) bermula sebagai sebuah talk shop antar kepala negara/pemerintahan yang dimulai di Bangkok, 8 Agustus 1967. Sekarang, ASEAN merupakan organisasi regional beranggotakan 10 negara dengan total PDB sebesar USD 7,932 trilyun.
ADVERTISEMENT
Banyak sekali hal yang telah dicapai ASEAN dalam 51 tahun. Salah satu capaian pertama ASEAN adalah menjadi forum untuk confidence building antar negara anggota. Pada tahun 1995, ASEAN juga menyepakati Bangkok Treaty yang menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai zona bebas senjata nuklir.
ASEAN juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan. Dengan stabilnya perdamaian di Asia Tenggara, negara-negara ASEAN dapat fokus pada pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Kerja sama ekonomi antar negara anggota ASEAN juga dikembangkan, antara lain dengan disepakatinya perjanjian ASEAN Free Trade Area (AFTA) di tahun 1992.
Namun, capaian terbesar ASEAN hingga saat ini adalah penandatanganan ASEAN Charter di tahun 2007. ASEAN Charter merupakan tahap evolusi ASEAN dari sebuah forum informal menjadi sebuah organisasi regional resmi.
ADVERTISEMENT
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat peluncuran ASEAN Charter menyampaikan bahwa Charter tersebut merupakan perkembangan besar di mana para negara anggota ASEAN berupaya berkonsolidasi, berintegrasi, dan bertransformasi menjadi satu komunitas Asia Tenggara.
ASEAN Community sendiri telah resmi diluncurkan pada 31 Desember 2015 dan terdiri dari 3 pilar komunitas yang sejajar: ASEAN Political-Security Community, ASEAN Economic Community, dan ASEAN Socio-Cultural Community.
Dalam usianya yang telah matang, tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak tantangan yang perlu dihadapi ASEAN. Salah satu contoh yang paling diketahui masyarakat adalah isu Laut Tiongkok Selatan. Anggota ASEAN yang terlibat dalam sengketa LTS sering kali mengesampingkan mekanisme regional ASEAN, yang menunjukkan ketidakpercayaan dalam kemampuan organisasi untuk menyelesaikan isu LTS.
ADVERTISEMENT
Dengan segala keterbatasannya, ASEAN telah membuktikan diri sebagai motor penggerak perubahan di Asia Tenggara ke arah yang lebih baik. Mari kita terus dukung ASEAN!