Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Johanes Ande Kala, Janji Masa Depan Indonesia yang Cerah
17 Agustus 2018 22:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari George Junior tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Johanes Ande Kala (tengah) bersama Direktur Sekolah Staf Dinas Luar Negeri dan peserta Sesdilu 61 (Foto: Dian Ratri Astuti)
ADVERTISEMENT
Jumat pagi ini di dekat Motaain, perbatasan Indonesia-Timor Leste, saya dianugerahi kesempatan menyaksikan suatu aksi heroik. Seorang anak kelas 7 dari SMPN Silawan bernama Johanes Ande Kala tanpa alat pengaman memanjat tiang bendera di pantai tempat kami melakukan upacara agar Bendera Merah Putih dapat tetap berkibar tinggi.
Ketika Joni berhenti sejenak di tengah upayanya memanjat, saya menahan napas dan berharap dia tidak terjatuh. Wakil Bupati Belu, J.T. Ose Loan, yang menjadi inspektur upacara saat itu, juga meminta agar Joni turun saja.
Joni tengah memanjat tiang bendera tanpa alat pengaman. (Foto: dok. pribadi)
Untungnya, Joni terus memanjat dan berhasil menggapai tali bendera yang tergantung di ujung tiang. Ketika mencapai puncak tiang dan saat turun, Joni disambut tepuk tangan peserta upacara serta para undangan.
ADVERTISEMENT
Saat menyampaikan amanatnya, Bapak Ose menghimbau agar masyarakat tidak mengartikan peristiwa hampir gagalnya pengibaran Bendera Merah Putih sebagai suatu pertanda buruk. Sebaliknya, kesan pertama yang saya dapatkan adalah pertanda baik.
Tengah malam sebelum upacara, para peserta Sekolah Staf Dinas Luar Negeri Kementerian Luar Negeri yang sedang berkunjung ke Belu juga diundang untuk menghadiri renungan malam di Taman Makam Pahlawan Seroja di Atambua. Selain mengikuti jalannya acara, kami juga menyalakan lilin di makam para pahlawan yang beberapa nisan diantaranya bahkan tidak bernama.
Suasana renungan malam di Taman Makam Pahlawan Seroja, Atambua (Foto: Dian Ratri Astuti)
Malam itu, saya membayangkan pengorbanan para pahlawan bangsa untuk Indonesia. Pagi harinya, saya tidak menyangka akan menyaksikan kejadian yang telah viral tersebut. Apa yang Joni lakukan tidak kalah heroiknya dibanding dengan para pahlawan yang telah bersemayam di TMP tersebut.
ADVERTISEMENT
Di usianya yang masih muda, Joni berani mengambil risiko cidera atau bahkan kehilangan nyawa untuk memastikan Bendera Merah Putih dapat berkibar tinggi. Bapak Ose menyebut Joni sebagai “pahlawan kecil hari ini”, tapi saya melihat Joni sebagai pahlawan masa depan.
Tindakan tanpa pamrih Joni tidak hentinya diapresiasi berbagai pihak. Post Facebook Ika Silalahi yang memuat video aksi Joni di lapangan upacara saat ini telah mendapatkan 55 ribu likes dan di-share hingga 324 ribu kali. Wakil Bupati Belu mengundang Joni untuk datang ke kantornya pada Senin mendatang untuk menerima penghargaan. Joni juga akan diterbangkan ke Jakarta untuk menonton pembukaan Asian Games 2018 bersama dengan Presiden Joko Widodo.
Teruslah menjadi dirimu seperti sekarang, Joni, dan saya yakin masa depan bangsa dan negara kita akan berada di tangan yang baik. Untuk sekarang, biarlah tindakanmu pagi ini menjadi inspirasi bagi kami semua untuk menjadi manusia dan warga yang lebih baik.
ADVERTISEMENT