Konten dari Pengguna

Mengubah Paradigma Masyarakat Terhadap Kultur Tawuran di STM

Geri Maulana Saputra
Saya merupakan Mahasiswa semester 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
14 November 2023 15:47 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Geri Maulana Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengubah paradigma bukanlah hal yang mudah, tetapi hal tersebut perlu dilakukan sebagai upaya mengurangi paradigma negatif yang selalu ditujukan ke pelajar STM. Bukan tanpa alasan, paradigma tersebut hadir karena aktifitas pelajar STM yang selalu mengganggu, tawuran contohnya.
ADVERTISEMENT
Rencana untuk mengubah paradigma ini sejalan dengan tawuran yang sering dilakukan oleh para pelajar STM seringkali membuat keresahan di masyarakat. Terkadang pada pelajar tersebut beralasan, mereka melakukan tawuran karena salah satu teman sebaya mereka mengalami pembulian dengan pelajar dari sekolah lain.
Seorang siswa yang mengalami pembulian. Selasa (24/05/2022). Foto: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Seorang siswa yang mengalami pembulian. Selasa (24/05/2022). Foto: Dokumentasi Pribadi
Sayangnya, seringkali masyarakat tidak mengetahui hal tersebut, sehingga tetap saja banyak cibiran-cibiran yang ditujukan kepada pelajar STM. Masyarakat menilai, tawuran menyebabkan banyak sekali kerugian, karena beberapa tawuran yang telah terjadi merusak beberapa properti pribadi milik orang lain seperti mobil, motor, kaca rumah warga bahkan fasilitas umum yang sering digunakan oleh warga seperti halte bus terkena imbasnya.
Sejatinya, memang tawuran antar pelajar perlu diminimalisir oleh berbagai cara, dan instansi kepolisian perlu memberikan hukuman yang berat bagi para pelaku tawuran. Sayangnya, hukuman tersebut tetap saja tidak membuat para pelajar tersebut jera. Tawuran kerap terusbterjadi terutama pada malam hari karena untuk menghindari pantauan polisi. Faktanya, Tawuran telah dianggap menjadi budaya pelajar STM karena rivalitas antar sekolah sudah ditanam bahkan sebelum pelajar-pelajar tersebut lahir.
ADVERTISEMENT
Upaya untuk mengurangi paradigma negatif pun memiliki banyak tantangan, disisi lain karena tawuran yang kerap terjadi membuat kesempatan untuk mengurangi paradigma negatif tersebut sulit. Rencana ini harus sejalan dengan pemahaman kepada pelajar itu sendiri. Terdapat banyak program sebagai solusi-solusi yang dapat diambil untuk menghindari adanya tawuran, seperti proses mediasi antar pelajar, penguatkan karakter kedewasaan kepada para pelajar, hingga membuat kolaborasi antar sekolah untuk meminimalisir adanya rivalitas.
Dengan terjalannya program-program sebelumnya, dapat memudahkan instansi pendidikan maupun kepolisian untuk mengubah paradigma masyarakat. Berikut cara-cara yang dapat diambil pelajar untuk mengubah paradigma masyarakat:
1. Pelajar dengan pemikiran kritis
Pelajar perlu berfikir secara meluas, karena pelajar yang berfikir secara meluas cenderung memiliki kemampuan untuk menemukan jalan keluar pada suatu masalah dari berbagai sudut pandang. Dengan berfikir secara meluas, pelajar akan mampu mempertimbangkan beragam faktor, informasi, dan konsekuensi sebelum membuat keputusan. Dengan berfikir secara meluas, pelajar dapat mengembangkan kreativitas, inovasi, dan pemecahan masalah yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
2. Melakukan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat
Pelajar dapat melakukan kontribusi seperti membantu gotong royong dan memelihara kebersihan lingkungan. Kegiatan tersebut dapat digunakan para pelajar untuk mengalihkan waktu-waktu kosong menjadi hal yang lebih berguna
3. Memanfaatkan waktu untuk hal yang positif
Pelajar dapat memanfaatkan waktu tersebut dengan hal yang positif, seperti olahraga, menjalani hobi, menulis, dan banyak hal yang bisa didapatkan dengan memanfaatkan internet. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilakukan sebagai upaya untuk menghindari tawuran, dengan melakukan kegiatan tersebut, pelajar akan memiliki waktu yang dapat digunakan untuk hal yang positif
4. Bergabung Organisasi Kepemudaan dan Kegiatan Sukarelawan
Dengan mengikuti organisasi kepemudaan, pelajar akan memiliki kesibukan dan menghabiskan waktu yang lebih berguna, juga kegiatan sukarelawan, kegiatan ini memiliki berbagai manfaat yang signifikan bagi para pelajar. Pertama, menjadi sukarelawan dapat membantu pelajar dalam mengembangkan keterampilan sosial dan meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu, kegiatan sukarelawan juga dapat mengurangi resiko depresi, mengurangi stres, dan meningkatkan kesehatan mental. Dengan mengikuti organisasi kepemudaan dan kegiatan sukarelawan, para pelajar akan melahirkan ide-ide positif dan melakukan kontribusi di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, Pelajar dapat melakukan banyak hal yang positif sebagai cara untuk mengubah paradigma yang telah ada di masyarakat. Terlaksananya kegiatan-kegiatan tersebut dapat merubah pandangan negatif pada masyarakat, karena masyarakat akan menilai secara langsung pelajar-pelajar yang memanfaatkan waktunya dengan kegiatan yang positif.