Konten dari Pengguna

5 Keahlian yang Harus Diasah Jika Ingin Menjadi Diplomat

Gerry Indradi
Pengamat dan perangkai kata
2 Maret 2018 20:05 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gerry Indradi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
5 Keahlian yang Harus Diasah Jika Ingin Menjadi Diplomat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
“Pak, gimana sih caranya biar lulus ujian masuk Kemlu?” tanya seorang anak magang di kantor saya, Kementerian Luar Negeri RI. Ya, Kementerian Luar Negeri memang membuka pintu bagi teman-teman mahasiswa/i yang berkeinginan untuk kerja magang. Rata-rata mereka yang magang di Kementerian Luar Negeri adalah mereka yang memiliki asa untuk bergabung dengan Korps Diplomatik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Binar harapan mereka yang ingin bergabung dengan Korps Diplomatik Republik Indonesia mengingatkan kepada diri saya 11 tahun lalu ketika menjalani rangkaian tes masuk Kementerian Luar Negeri. Tes tersebut terdiri dari tes administrasi, tes tulis, tes bahasa asing, psikologi, dan tes wawancara oleh duta besar.
Dari tahun ke tahun, profesi diplomat masih menjadi salah satu profesi paling diminati di Indonesia. Kompetisi untuk dapat bergabung di Kementerian Luar Negeri RI sangatlah ketat. Di tahun 2017 saja, Kementerian Luar Negeri menerima 5.106 lamaran untuk memperebutkan 73 kursi profesi diplomat.
Melalui tulisan ini, saya ingin jawaban yang saya berikan kepada anak-anak magang itu tersampaikan kepada mereka yang memiliki mimpi yang sama.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengalaman saya, ujian substansi masuk Kementerian Luar Negeri akan terdiri dari ujian TOEFL ITP, ujian tulis, dan wawancara. Tes ini di luar tes administrasi dan psikologi. Untuk mempersiapkan tes substansi ujian masuk, setidaknya ada lima kemampuan dasar yang harus kalian persiapkan.
Berikut adalah kelima kemampuan dasar yang saya maksud:
1. Kemampuan bahasa asing
Kemampuan berbahasa asing mutlak menjadi keahlian dasar bagi calon diplomat. Sudah jelas mengapa dan tidak perlu dijelaskan. Untuk lulus ujian tes bahasa Inggris pada saat tes masuk Kemenlu, latihlah bahasa Inggris anda sehingga mampu mencapai minimum 550 nilai TOEFL ITP. Anda harus dapat melatih kemampuan bahasa pasif yang terdiri dari listening dan reading skill, maupun kemampuan aktif, yaitu speaking skill dan writing skill. Meskipun dalam TOEFL ITP anda hanya akan diuji kemampuan pasif, namun kemampuan aktif anda akan diuji pada saat ujian tulis dan wawancara.
ADVERTISEMENT
2. Kemampuan menulis
Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh diplomat. Salah satu komponen ujian masuk Kemenlu adalah tes tulis. Pada tes ini anda akan dinilai kemampuan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar politik luar negeri. Selain jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan, anda juga akan dinilai berdasarkan tulisan yang terstruktur dan mudah dipahami yang mampu menyampaikan pesan secara utuh dan terarah.
Profesi diplomat akan banyak berkutat dengan penyusunan berbagai jenis dokumen baik itu surat dinas, pidato, saran kebijakan, laporan persidangan, dan berbagai jenis dokumen lainnya yang menuntut anda untuk memiliki kemampuan menulis yang baik. Maka mulai biasakanlah menulis.
3. Kemampuan public speaking
Diplomat juga dituntut untuk memiliki kemampuan berbicara di depan public (public speaking). Baik saat memberikan pidato, intervensi, konferensi pers, atau sekedar wawancara dengan rekan wartawan, diplomat harus dapat menyampaikan komunikasi kepada publik secara runut dan jelas dalam menyampaikan pesan. Kemampuan public speaking anda akan dinilai pada saat tes wawancara dengan panelis yang terdiri dari tiga duta besar Republik Indonesia. Anda harus percaya diri, namun rendah hati dan jangan takabur. Yakin pada jawaban anda, namun jangan merasa yang paling benar. Ingat anda akan diwawancara oleh seseorang yang mungkin sudah menjadi diplomat bahkan sebelum anda lahir.
ADVERTISEMENT
4. Kemampuan analisis
Diplomat harus memiliki kemampuan analisis yang tajam. Kemampuan olah dan analisis data diperlukan untuk melahirkan rekomendasi kebijakan yang tepat yang akan diambil oleh pemerintah. Diplomat dituntut untuk dapat secara cermat menilai suatu situasi sosial, politik, dan ekonomi serta memprediksi arah ke depan. Biasakan membaca buku, membaca berita politik, ekonomi, maupun fenomena sosial. Hal ini akan membiasakan otak anda untuk berpikir analitis dan kritis.
5. Interpersonal skill
Keahlian-keahlian di atas harus ditopang dengan satu keahlian yang tidak kalah penting; interpersonal skill, atau dengan kata lain, kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Sebagai diplomat, anda dituntut untuk mampu bekerja sama dalam sebuah tim. Anda harus mampu menempatkan diri anda dan bekerja sama sesuai dengan norma-norma Korps Diplomatik Republik Indonesia. Tidak ada yang ingin bekerja dengan orang yang menyebalkan.
ADVERTISEMENT
Alasan lain seorang diplomat harus memiliki kemampuan interaksi sosial yang baik adalah karena intensitas interaksi sosial bagi seorang diplomat sangatlah tinggi. Anda dituntut untuk dapat membangun jejaring dan hal ini menuntut interpersonal skill yang baik. Pada saat penugasan saya di Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa di tahun 2014 hingga 2017, hampir tiap malam saya menghadiri acara sosial di kalangan diplomatik. Cukup melelahkan sebenarnya. Tapi bagaimana lagi, itu adalah bagian dari pekerjaan.
Untuk itu anda dituntut untuk menjadi orang yang luwes dan mudah bergaul. Tidak ada yang mau berhubungan dengan orang yang menyebalkan. Tips saya untuk yang satu ini? Jadilah orang yang menghargai dan menghormati orang lain. Tulus ketika menjalin pertemanan, dan niscayalah, anda tidak akan kesulitan mendapatkan teman-teman baru.
ADVERTISEMENT
Itulah tips singkat dari saya mengenai hal-hal yang kiranya perlu dipersiapkan bagi mereka-mereka yang memiliki hasrat untuk bergabung dengan Korps Diplomatik Republik Indonesia. Sebenarnya seorang diplomat dituntut untuk memiliki keahlian di bidang-bidang lain yang lebih daripada yang telah saya sebutkan di atas. Tapi seperti yang saya sampaikan, kelima keahlian di atas hanyalah keahlian dasar seorang diplomat. Dalam perjalanannya, seorang diplomat akan dituntut untuk terus memperkaya diri secara keahlian dan pengetahuan. Selamat belajar dan selamat berjuang.