Konten dari Pengguna

It’s Never about the System, It’s the People Running the System

Gerry Indradi
Pengamat dan perangkai kata
13 Agustus 2020 11:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gerry Indradi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi orang-orang tengah memanjatkan doa Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang-orang tengah memanjatkan doa Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ketika suatu masalah sistemik muncul dan masalah tersebut tak dapat diselesaikan sangat mudah untuk menunjuk kesalahan pada sistem yang berlaku. Jangan persalahkan sistem. Salahkan manusia yang menjalankan sistem itu.
ADVERTISEMENT
Sebaik-baiknya suatu sistem akan sangat tergantung dari orang-orang yang memastikan berjalannya sistem tersebut dengan baik. Contoh paling sederhana yang tidak memerlukan analisa mendalam; sistem lalu lintas. Sistem lalu lintas secara prinsip sama di seluruh negara. Perbedaan ada namun tidak signifikan dan memang sengaja seperti itu agar seragam dan tidak membingungkan pengguna sistem. Tapi kualitas lalu lintas tidak sama di semua negara.
Contoh: Coba anda tunjuk satu negara yang kualitas lalu lintasnya buruk. Silahkan pilih. Sudah? Lalu anda tunjuk salah satu negara yang sudah maju seperti di Eropa Barat atau Amerika Utara. Atau, tidak perlu jauh-jauh lah. Lihat saja Singapura. Atau mau lebih dekat lagi? Lihat Malaysia. Tidak perlu secara fisik datang ke sana. Lihat saja melalui youtube. Bagaimana berjalannya kedua sistem lalu lintas di kedua negara berbeda itu? Sistemnya sama lho. Lampu merah, marka jalan dsb dsb. Tapi bagaimana kualitas dari jalannya sistem tersebut? Sama? Berbeda? Dan kenapa?
ADVERTISEMENT
Lalu apa kesimpulannya? Satu kesimpulan yang bisa ditarik: Kualitas manusia yang memastikan berjalannya sistem tersebutlah yang akan memastikan kualitas dari sistem dimaksud.
Mungkin anda berpikir bahwa hal-hal yang saya sampaikan di atas terlalu normatif dan tidak aplikatif. Tapi coba anda aplikasikan kerangka berpikir tersebut di atas dengan situasi apa pun. Sistem pembinaan sepak bola? Sistem Pendidikan? Sistem bisnis? Sistem hukum? Sistem ekonomi? Tidak banyak perbedaan antara sistem yang diadopsi oleh si A atau B, atau antara C dengan D.
Yang membedakan adalah kualitas si penjamin sistem.