Jakarta-Yogyakarta Naik Hyperloop Cuma 25 Menit, Kok Bisa?

10 Maret 2017 15:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Konsep model transportasi Hyperloop. (Foto: Hyperloop Transportation Technologies)
zoom-in-whitePerbesar
Konsep model transportasi Hyperloop. (Foto: Hyperloop Transportation Technologies)
Hyperloop tiba-tiba jadi perbincangan. Moda transportasi yang dirancang berbentuk peluru itu menjanjikan kecepatan dan kenyamanan. Bila sudah ada Hyperloop, rute Jakarta hingga Yogyakarta lama perjalanannya hanya 25 menit, kok bisa?
ADVERTISEMENT
Hyperloop yang saat ini masih dalam proses penjajakan itu bukanlah yang beroperasi di bawah komando Ellon Musk. Melainkan perusahaan bernama Hyperloop Transportation Technologies (HTT), yang merupakan organisasi kolaboratif yang coba merealisasikan Hyperloop.
Memang, konsep Hyperloop itu sendiri lahir berkat pemikiran Elon Musk pada 2013. Kala itu, dia mendeskripsikan Hyperloop sebagai persilangan antara pesawat Concorde, kereta super cepat, dan permainan meja hoki.
Hyperloop yang berbentuk peluru --pods-- akan melayang di tengah-tengah tabung baja ukuran besar yang dipasang pada tiang atau pilar yang dirancang anti-gempa. Tiang dibuat dari beton bertulang dan dibangun tiap 30 meter atau kurang dengan ketinggian 6,15, dan 30 meter dari permukaan tanah.
ADVERTISEMENT
HTT sendiri akan memanfaatkan passive magnetic levitation system. Saat beroperasi kecepatan Hyperloops bisa mencapai 760 mph atau setara 1.223 km per jam.
HTT mencontohkan, perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta hanya akan memakan waktu 25 menit, lalu Jakarta ke Bandung selama sembilan menit, dan dari Jakarta ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta hanya lima menit.
"Indonesia dan Jakarta, umumnya adalah wilayah dengan populasi terpadat di dunia," ujar Chairman HTT, Bibop Gresta, dalam situs resmi Hyperloop seperti dikutip kumparan.com, Jumat (10/3).
Sementara itu, HTT sendiri sudah meneken kontrak untuk melakukan studi kelayakan senilai 2,5 juta dolar AS dengan investor swasta. Perjanjian ini dilakukan untuk mengekslorasi kemungkinan penerapan Hyperloop di Indonesia dengan fokus di Jakarta dan akan terhubung dengan area di Pulau Jawa serta Sumatera.
ADVERTISEMENT
Sebelum Indonesia, HTT telah memiliki kerja sama serupa dengan sejumlah negara, yakni pengembangan rute perjalanan Eropa, membangun pusat riset dan pengembangan di Toulouse, Prancis, serta pengembangan rute perjalanan yang menghubungkan Adu Dhabi ke Al Ain, Uni Emirat Arab.
Sementara di Quay Valley, California, Amerika Serikat (AS), HTT saat ini tengah dalam proses pembangunan infrastruktur Hyperloop. Lantas akankah terealisasi di Indonesia?