Konten dari Pengguna

Strategi Optimalisasi UMKM Lokal Kain Lurik untuk Peningkatan Keuntungan Ekonomi

Ghafira Tyfen
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
20 Agustus 2024 16:55 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ghafira Tyfen tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
oleh TIM II KKN Undip
Sumber : dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : dokumentasi pribadi
Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) II dari Universitas Diponegoro (Undip) memulai program kerja pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis lurik, kain tenun tradisional yang kaya akan nilai sejarah dan budaya Jawa di Desa Tlingsing. Latar belakang program ini adalah besarnya potensi produk lurik sebagai salah satu warisan budaya lokal yang dapat dikembangkan menjadi produk komersial unggulan. Namun, pengrajin lurik di desa ini masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan pemasaran, inovasi produk, hingga sulitnya akses ke pasar yang lebih luas. Melalui program ini, tim KKN Undip bertujuan untuk memberikan edukasi, pelatihan manajemen bisnis, dan digitalisasi pemasaran bagi para pengrajin lurik agar mereka mampu meningkatkan daya saing produk mereka di pasar lokal maupun nasional. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM di Desa Tlingsing sekaligus melestarikan warisan budaya lokal melalui modernisasi dan inovasi yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Tim KKN II Undip berkolaborasi dengan warga setempat dan pemerintah desa untuk memberikan pelatihan intensif kepada para pengrajin lurik. Program ini tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas produk, tetapi juga pada penguatan kemampuan pemasaran digital dan pengelolaan bisnis yang efektif. Melalui pendekatan berbasis komunitas, tim KKN membantu para pengrajin memanfaatkan platform e-commerce serta media sosial untuk menjangkau pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan adanya dukungan ini, para pengrajin lurik diharapkan dapat bersaing di pasar yang lebih kompetitif.
Latar belakang program ini juga didorong oleh keinginan untuk melestarikan warisan budaya yang ada di Desa Tlingsing agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Selain meningkatkan aspek ekonomi, program pengembangan UMKM lurik ini juga bertujuan untuk memperkuat identitas budaya lokal. Dengan melibatkan generasi muda dalam proses produksi dan pemasaran, tradisi lurik diharapkan dapat terus hidup dan berkembang seiring dengan kemajuan teknologi serta dinamika pasar global.
ADVERTISEMENT
Di Desa Tlingsing, tim Kuliah Kerja Nyata TIM II dari Universitas Diponegoro membawakan program kerja dalam rangka digitalisasi pemasaran dan penjualan kain lurik yang bertempat di tempat pengrajin kain lurik klasik Desa Tlingsing. Kegiatan diawali dengan diskusi dari pihak mahasiswa mengenai tempat lurik mana yang akan dijadikan target program kerja multidisiplin. Setelah proses survey dan interview, pilihan kelompok jatuh kepada kain Lurik Klasik yang bertempat di dukuh Titang, Desa Tlingsing.
Program kerja kami berjalan kurang lebih satu minggu yang dibagi menjadi beberapa sub program kerja dimana program kerja kami dibagi menjadi sembilan sub diantaranya meliputi, pengorganisasi orang-orang yang berkontribusi di lurik ⁠⁠fashion dan motif lurik, ⁠⁠K3 berkaitan tentang tempat produksi untuk pencegahan kasus kecelakaan kerja, pemasaran kain lurik, ⁠⁠pengembangan kemasan dan branding kain lurik Desa Tlingsing menggunakan media sosial dan e-commerce, serta pembuatan expo yang difokuskan untuk memperkenalkan kain lurik baru yang ditampilkan dan dijual pada saat pelaksanaan gelar karya.
ADVERTISEMENT
Pada hari pertama dan kedua, mahasiswa dari KKN TIM II Universitas Diponegoro berhasil menyelesaikan beberapa sub program yang meliputi pemasaran, branding, dan sosial media dengan hasil penggunaan Instagram, Shopee, dan fitur promosi dalam penjualan kain lurik. Di hari selanjutnya, program multidisiplin berlanjut untuk memenuhi sub proyek lainnya, yaitu pengorganisasi orang-orang yang berkontribusi di lurik ⁠⁠fashion dan motif lurik, ⁠⁠K3 berkaitan tentang tempat produksi untuk pencegahan kasus kecelakaan kerja. Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh pemilik dan juga pengrajin lurik klasik. Program diakhiri dengan expo kain lurik dan penjualan kain lurik pada acara Gelar Karya Kabupaten Klaten yang diselenggarakan di Pendopo Kota Klaten pada tanggal 11 Agustus 2024.
Sumber : dokumentasi pribadi
Program yang melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu ini berfokus pada peningkatan kualitas produk dan pengemasan kain lurik, serta penguatan strategi pemasaran agar lebih dikenal luas oleh masyarakat. Desa Tlingsing yang terkenal sebagai salah satu pusat produksi kain lurik tradisional di Jawa Tengah, dinilai memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
ADVERTISEMENT
“Kami melihat potensi besar dalam kain lurik yang diproduksi di Desa Tlingsing. Melalui merek Luriko, kami berusaha membantu pengrajin lokal dalam meningkatkan daya saing produk mereka dengan sentuhan modern namun tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional,” kata Tri Alfianto, salah satu anggota tim II KKN Undip Tlingsing.
Dengan memahami strategi pemasaran, pelaku usaha dapat memperluas pangsa pasar dan membangun citra merek yang positif di mata masyarakat. Selain itu, pengemasan yang menarik, akan membuat produk UMKM ini semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat luas.
Melalui program ini, pelaku usaha diharapkan memperoleh wawasan baru akan pentingnya strategi pemasaran dan pengemasan yang menarik sehingga UMKM lurik bisa terus berkembang dan semakin dikenal masyarakat luas.
ADVERTISEMENT