Konten dari Pengguna

Biru, Si Warna Populer nan Langka? Kok Bisa?

Khalisa Ghaly Kalaradjasa
Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Universitas Pembangunan Jaya
13 Desember 2022 14:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khalisa Ghaly Kalaradjasa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustasi langit yang berawan di siang hari. Sumber foto: (https://www.pexels.com/id-id/foto/awan-di-siang-hari-97558/)
zoom-in-whitePerbesar
Illustasi langit yang berawan di siang hari. Sumber foto: (https://www.pexels.com/id-id/foto/awan-di-siang-hari-97558/)
ADVERTISEMENT
Saat masih kecil kadang kita bertanya-tanya, kenapa sih langit itu berwarna biru? Tapi kenyataannya, langit, perairan hingga makhluk hidup yang berpigmen biru belum tentu berwarna biru, loh. Lantas darimanakah asal warna ini tercipta?
ADVERTISEMENT
Biru merupakan bagian dari dunia. Terbentang dari perairan hingga langit. Selain itu, warna biru juga melengkapi seluruh kehidupan makhluk hidup seperti bulu pada hewan, bunga pada tum
buhan hingga digunakan untuk kebutuhan kita setiap hari. Namun tidak disangka, banyak sekali ilmuwan dan peneliti kini masih bimbang akan kebenaran warna ini. Bahkan jauh sejak peradaban kuno, tidak ada satu pun yang mengenal tentang keberadaan warna tersebut. Diliput dari kanal Youtube National Geographic, menurut Dr. Frank Thorsten Krell,
"Pigmen berwarna biru ini termasuk yang tidak biasa di alam. Hanya sekitar 1% hewan yang mempunyai warna biru sejati, kurang dari 10% bunga berwarna biru dan tidak ada makanan yang setidaknya memilik warna ini."
ADVERTISEMENT
Berdasarkan ulasan tersebut, dapat dijelaskan bahwa biru adalah warna yang paling susah untuk dicari di alam liar bahkan hampir susah untuk dikembangkan.
Warna Biru dan Peradaban Kuno
Jutaan tahun yang lalu, manusia telah mengenal berbagai macam warna seperti merah, hitam, putih, dan kuning. Sayangnya tidak dengan warna biru. Penulis Yunani bernama Homer menjelaskan bahwa biru merupakan warna yang hampir tak pernah disebut-sebut dalam bahasa kuno dan yang lebih buruknya lagi warna biru dianggap tidak ada (AsapSCIENCE). Hal tersebut tentunya menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan ilmuwan saat itu hingga pada akhirnya pertanyaan tersebut bisa terjawab.
Terdapat satu peradaban kuno yang pertama kali mengembangkan dan memperkenalkan warna biru ke dunia yaitu berasal dari peradaban Mesir Kuno. Karya seni yang dipamerkan dari kebudayaan mesir kuno kebanyakan menggunakan pigmen berwarna biru yang berasal dari batu Lazuardi atau Lapis Lazuli. Karena kehadiran batuan biru tersebut, Warna biru mulai dihargai pada abad pertengahan dan sering digunakan untuk karya seni peninggalan Mesopotamia Kuno, Mediteranian dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Permainan Sains
Selain berperan dalam peradaban kuno, warna biru juga mempengaruhi dunia sains hingga menjadi perdebatan. Sejak abad 20 awal, Biru sempat dibedakan menjadi dua kasus yaitu biru warna-warni atau hamburan koheren dan biru non-warna-warni yang disebut juga Hamburan Rayleigh (Fox, 1976; Mason, 1926; Mason, 1927).
Apakah kalian tahu? kebanyakan pigmen biru pada hewan tersusun dari struktur mikroskopik yang berbeda-beda, loh. Jadi, struktur mikroskopik akan bekerja saat gelombang cahaya masuk ke tubuh hewan tersebut. kemudian gelombang cahaya ini akan terbentuk gelombang baru yang dipantulkan sehingga menghasilkan warna biru yang indah. contoh hewan yang menggunakan struktur mikroskopik antara lain kupu-kupu morpho biru dan burung jay biru. (Be Smart)
Dilansir dari kanal Youtube National Geographic, Sarah Garrett menambahkan:
ADVERTISEMENT
"Biru yang kita lihat pada aslinya bukanlah pigmen warna biru melainkan trik hewan untuk mengelabui mangsan
ya dengan pantulan cahaya menggunakan struktur fisik mereka untuk memperlihatkan warna biru tersebut."
Illustrasi banyak kupu-kupu berwarna biru. Sumber Foto: (https://www.pexels.com/id-id/foto/tampilan-dekat-daun-326055/)
Hal tersebut memperkuat bahwa pigmen biru pada hewan merupakan biru palsu atau biru jadi-jadian yang digunakan sebagai tipu muslihat mereka agar dapat kabur dari cengkraman musuh.
Berbeda halnya dengan tumbuhan yang memproduksi warna biru melalui pigmen bernama antosianin yang di modifikasi sehingga dapat terlihat di beberapa daun, bunga dan buah-buahan. Warna biru pada tumbuhan berguna sebagai komponen untuk mencapai fotosintesis.
Pemilik Biru Sejati
Dari beberapa penjelasan di atas. Kita mengetahui bahwa biru berguna sebagai trik hewan dalam mengelabui mangsanya dengan biru palsunya. Namun ternyata ada loh, pemilik warna biru sejati.
ADVERTISEMENT
Menurut Bob Robbins, Ph.D., Kurator Lembaga Lepidoptera Smithsonian dilansir dari Be Smart
"Hanya ada satu hewan yang memiliki biru sejati dan itu jatuh kepada kupu-kupu jenis Obrina Olivewing. Mau dilihat dari berbagai arah, kupu-kupu tersebut tetap memiliki pigmen biru asli."
Selain kupu-kupu olivewing, amfibi seperti katak panah beracun biru juga dinobatkan sebagai satu-satunya vertebrata pemilik biru sejati. (National Geographic)
Warna biru bukanlah warna yang jarang ditemui di kehidupan kita. setiap hari kita melihat berbagai macam warna biru. namun jangan salah, bahwa semua biru yang kita lihat belum tentu berwarna biru asli. semua itu adalah trik alam sekitar untuk mengelabui mata kita.
Ghaly Kalaradjasa, mahasiswa Desain Komunikasi Visual UPJ.
ADVERTISEMENT