Perempuan Juga Bisa Main Futsal

Ghariza Syifa
Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
10 Juli 2021 18:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ghariza Syifa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pertandingan Futsal Putri, Klender, Jakarta Timur, Sumber foto : dok pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan Futsal Putri, Klender, Jakarta Timur, Sumber foto : dok pribadi
ADVERTISEMENT
Futsal, olahraga yang diidentikkan dengan sosok laki-laki. Benarkah demikian? Padahal banyak perempuan menggeluti di bidang futsal. Aku salah satunya.
ADVERTISEMENT
Sedari SD aku sudah bermain futsal di lapangan sekolah bersama teman laki-laki. Setiap saat harus menerima keremehan bahwa aku tidak akan bisa bermain layaknya seorang pemain futsal. Saat itu juga aku mengalami rasa insecure terhadap perempuan lain yang lebih hebat bermain futsal.
Insecure di dalam diriku ini perasaan cemas, tidak mampu, dan kurang percaya diri yang membuat aku mengurung diri dalam kamar yang membuat orang tuaku khawatir akan anak bungsunya yang kian mengalami perubahan.
Seiring berjalannya waktu dengan ketidak percayaan diri, seketika berubah di masa SMA. Ketika guru olahraga melihatku bermain futsal dan mengatakan bahwa aku memiliki potensi bermain futsal, pada saat itu semangatku bangkit. Berlatih dengan giat untuk membuktikan kepada temanku bahwa aku pasti bisa bermain futsal. Tahun 2018 aku dipilih mewakili sekolah untuk mengikuti kejuaraan dan meraih juara kedua antar sekolah.
ADVERTISEMENT
Bangga pada saat itu, harapanku terwujudkan. “Latihan terus ya za, bakat kamu harus diasah biar jadi pemain Timnas sekalian,” kata guruku. Senang bukan kepalang mendengar kata-kata itu dan membuat futsal ini menjadi cita-cita. Mendengar kata ‘asah’ , aku mendaftarkan diri di Sekolah Futsal Bassura Muda untuk melatih potensiku agar lebih baik.
Tak terasa sedari 2018-2021, aku berlatih di Sekolah Futsal Bassura Muda. Di mana dalam proses latihan ini banyak sekali yang sudah aku pelajari. memenangkan beberapa kejuaraan salah satunya. Suatu kebanggaan di hidupku, aku terpilih untuk menjadi kapten di tim ini. Aku merasa lebih percaya diri untuk menunjukkan bakatku kepada orang lain dan membuktikan bahwa perkataan temanku itu tidak benar.
ADVERTISEMENT
Perempuan dan laki-laki memiliki peluang yang sama menjadi pemain futsal. Aku memutuskan untuk menekuni futsal yang biasa dimainkan laki-laki menjadi pembuktian bahwa perempuan juga mampu dan bisa bermain futsal. (Ghariza Syifa Riyashi/PNJ)