Konten dari Pengguna

Album Buku 11:11, Menggabungkan Musik dan Sastra

Ghassan Al Ghifari
Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Padjadjaran yang sedang mencoba menulis dan berkarya.
24 Juni 2022 17:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ghassan Al Ghifari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Sincerely Media (unsplash.com)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Sincerely Media (unsplash.com)
ADVERTISEMENT
Album buku 11:11 merupakan kumpulan cerpen dan album musik yang ditulis oleh Fiersa Besari. Fiersa Besari adalah seorang lelaki yang lahir di Bandung pada tanggal 3 Maret 1984. Lelaki yang kerap disapa Bung ini memulai karirnya sebagai musikus, lalu terjun ke dunia tulis menulis. Sejak memulai menulis, Fiersa sudah menerbitkan 6 buku hingga saat ini. Selain itu Fiersa Besari juga aktif dalam berkegiatan di alam terbuka. Ia pernah menyusuri indonesia pada tahun 2013 dan mengabadikan perjalananya dalam bukunya yang berjudul Arah Langkah dan Tapak Jejak.
ADVERTISEMENT
Album buku ini terbit pada tahun 2018. Dalam album buku ini memuat 11 cerita pendek dan 11 lagu yang mewakili setiap ceritanya, judul dari album buku ini merujuk pada hal tersebut. Sebelas cerita dalam album buku ini masing-masing memiliki tema yang berbeda, mulai dari kisah tahun 1965, kisah tentang malaikat dan iblis, kisah yang penuh imajinasi, kisah kisah remaja, keluarga, dan lain-lain. Lagu-lagu yang disajikan merupakan lagu-lagu yang pernah Fiersa Besari buat pada tahun 2012.
Album buku 11:11 ini merupakan album buku kedua yang dirilis oleh Fiersa Besari. Album buku pertamanya berjudul Konspirasi Alam Semesta, disajikan dalam bentuk sebuah novel yang menceritakan tentang kehidupan seorang pemuda bernama Juang Astrajingga. Kedua album buku ini juga merupakan album musik kesatu dan kedua yang dirilis oleh Fiersa Besari. Album buku 11:11 adalah buku kelima yang diterbitkan oleh Fiersa Besari setelah Garis Waktu, Konspirasi Alam Semesta, Catatan Juang, dan Arah Langkah.
ADVERTISEMENT
Dalam karya-karyanya Fiersa Besari sering kali menggunakan percakapan dalam bahasa Indonesia yang baku. Begitu juga dalam album buku 11:11 dalam beberapa cerita terlihat penggunaan bahasa Indonesia yang baku, tapi dalam beberapa cerita ia juga menggunakan bahasa-bahasa yang lebih santai. Selain itu, tata bahasa yang digunakan dalam karya-karya Fiersa Besari sangatlah apik sehingga pembaca merasa nyaman saat membacanya. Walau pun Fiersa Besari dulunya adalah mahasiswa Sastra Inggris tetapi ia jarang sekali menyelipkan istilah-istilah bahasa Inggris dalam tulisannya.
Album buku mungkin jarang didengar oleh kita sebagai pembaca, kita lebih akrab dengan novel, cerpen, ataupun puisi. Album buku ini membawa warna baru bagi dunia kepenulisan, terutama bagi pembaca yang senang mendengarkan musik pada saat membaca buku. Bagi sebagian orang membaca sambil mendengarkan musik membuat kita sebagai pembaca lebih menghayati cerita, apalagi dalam album buku ini lagu-lagu yang disajikan selaras dengan cerita yang ada.
ADVERTISEMENT
Beberapa penulis juga ada yang menerbitkan album buku seperti Fiersa Besari, salah satunya adalah Dee Lestari. Ia merilis sebuah album buku berjudul Rectoverso yang terbit pada tahun 2013 dan album buku tersebut bisa dibilang sebagai pelopor berpadunya sastra dan musik. Album buku tersebut tidak hanya berupa kumpulan cerpen dan musik tetapi juga dibuat menjadi sebuah film. Dalam album buku yang ditulis oleh Dee Lestari menyajikan 11 cerita pendek dan juga 11 lagu, 5 cerita dalam album buku tersebut dijadikan sebuah film.

Beragam Cerita Disampaikan Dalam Album Buku Ini

Selain keunikan dari segi bentuk, album buku 11:11 juga memiliki keunikan dalam cerita-cerita yang disampaikan. Dalam cerita pertama yang berjudul AINY menceritakan tentang laki-laki dan perempuan yang berjodoh, namun tidak semudah itu bertemu. Ada ungkapan dalam cerita tersebut yang berbunyi “Orang bilang, jodoh takkan kemana. Aku rasa mereka keliru. Jodoh akan kemana-mana terlebih dahulu sebelum akhirnya menetap. Ketika waktunya telah tiba, ketika segala rasa sudah tidak bisa lagi dilawan, yang bisa kita lakukan hanyalah merangkul tanpa perlu banyak kompromi.”
ADVERTISEMENT
Tidak hanya soal cinta, ada juga Acak Corak yang meceritakan tentang seorang malaikat dan iblis yang saling berkeluh kesah karena perilaku manusia yang makin tidak terpuji sampai-sampai iblis tidak memiliki kerjaan. Lalu ada Samar yang membawa kita ke dunia fantasi yang menyenangkan dan sangat menarik. Selain itu, ada Kala yang menceritakan kehidupan masa depan manusia ketika teknologi sudah sangat maju. Bung Fiersa keluar dari zona nyamannya. Biasanya ia menulis tentang cinta, tentang alam, dan tentang petualangan tetapi dalam album buku 11:11 ini cerita yang disajikan lebih beragam.

Penghargaan

Album buku 11:11 merupakan salah satu buku yang membawa Fiersa Besari memenangkan penghargaan IKAPI dengan kategori Rookie of the Year dalam ajang Indonesia International Book Fair 2019. Penghargaan tersebut menunjukan album buku 11:11 tidak kalah laris dibandingkan buku-buku lainnya. Buku-buku Fiersa Besari sering kali masuk best seller termasuk album buku 11:11. Hal itu membuktikan album buku sebuah proyek yang berhasil dan tidak bisa dipandang sebelah mata.
ADVERTISEMENT

Berpadunya Sastra dan Musik

Album buku membawa warna baru bagi penikmat sastra populer dan musik. Orang yang tertarik dalam musik bisa terjerumus juga dalam dunia membaca, begitu pun sebaliknya orang yang suka membaca bisa terjerumus ke dalam dunia musik. Kedua hal tersebut bisa menjadi kesatuan yang baik jika dipadukan dengan benar, karena cerita bisa melengkapi musik. Apalagi lirik lagu yang terdapat dalam lagu-lagu Fiersa Besari sering kali memiliki pemilihan kata yang indah dan juga makna yang cukup mendalam. Selain itu lirik lagu juga bisa disebut sastra populer apabila memenuhi kriteria struktur puisi. Dalam sebuah lagu dalam album buku ini membawa konsep musikalisasi puisi, lagu tersebut berjudul Senja Bersayap. Liriknya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Seperti yang terlihat dalam lirik menggunakan pilihan kata yang indah walaupun tidak semua bait menggunakan rima yang sama namun tetap bisa dinikmati baik sebagai sebuah musik maupun sebuah puisi. Musikalisasi puisi yang hadir dalam album buku ini menambah ketertarikan pembaca apalagi penikmat sastra.
ADVERTISEMENT
Album buku 11:11 ini merupakan proyek yang sukses dan sangat menarik. Di samping cerita-cerita yang disajikan terdapat musik yang bisa mendampingi kelengkapan cerita-cerita tersebut dan mewakili perasaan dalam cerita. Selain korelasi antara cerita dan lagu, dalam album buku ini juga menyajikan musikalisasi puisi yang tidak kalah menarik dengan lagu-lagu lainnya. Unsur-unsur sastra yang terkandung dalam album buku ini sukses membuat pembaca tenggelam dalam ceita yang dibawakan.
Album buku menjadi sebuah warna baru untuk dunia sastra dan musik, dan juga berpotensi untuk lebih maraknya album buku seperti ini. Tetapi penulis setidaknya harus memiliki keterampilan yang mumpuni dalam bidang penulisan dan musik sehingga bisa memadukan kedua hal tersebut dengan baik dan menjadi sebuah karya yang hebat.
ADVERTISEMENT