Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kok Dia Tega Ya? Kenali Faktor Terjadinya Perselingkuhan
20 Juli 2024 19:06 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ghazan Athar Krisna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selingkuh, mungkin sudah menjadi istilah yang sudah tidak asing di telinga kita. Ya mau bagaimana lagi? Sudah sering terjadi kok, dan mungkin bentuknya pun sudah banyak, seperti dari yang menyembunyikan hal-hal dari pasangannya, diam-diam pergi dengan lawan jenis yang bukan pasangannya, bahkan sampai melakukan hubungan intim dengan orang yang bukan pasangan sah kita.
Namun, kira-kira apa ya penyebabnya? Apakah karena selalu mencari kekurangan pada pasangan? Atau memang karena memang tidak cukup hanya dengan satu pasangan saja?
Sebelum dibahas lebih dalam, sebenarnya selingkuh itu apa sih? Didefinisikan oleh (McAnulty & Brineman, 2007) sebagaimana dikutip dalam (Gono Jr., 2024), selingkuh dalam sebuah hubungan romantis adalah ketika seseorang melanggar komitmennya dengan pasangannya, baik secara emosional maupun seksual dengan melibatkan dirinya pada sebuah hubungan intim dengan orang lain yang bukan pasangannya.
ADVERTISEMENT
Bentuk-bentuk dari perselingkuhan ini pun juga beragam, seperti yang dikatakan oleh (Burke, 2016) sebagaimana dikutip dalam (Gono Jr., 2024) selingkuh bisa saja secara fisik, keterikatan emosional, bahkan sampai hubungan secara online.
Menurut (Stosny, 2013) sebagaimana dikutip dalam (Gono Jr., 2024), pasangan yang diselingkuhi cenderung mengalami sebuah perasaan mencekam seperti rasa sakit secara emosional yang mengarah pada rusaknya kepercayaan, patah hati, dan rasa kehilangan yang sangat mendalam.
Sebuah survei yang dilakukan menggunakan aplikasi Just Dating telah menyajikan data dari negara-negara di asia yang memiliki kasus perselingkuhan terbanyak. Secara keseluruhan, sebesar 50% dari respondennya mengakui bahwa mereka pernah menyelingkuhi pasangannya.
Untuk negara Indonesia, sebesar 40% responden mengakui bahwa pernah menyelingkuhi pasangannya yang menempatkan Indonesia berada di peringkat kedua negara di asia dengan kasus perselingkuhan terbanyak setelah Thailand (Baskhara, 2023).
ADVERTISEMENT
Lalu, sekiranya apa ya yang menyebabkan terjadinya sebuah perselingkuhan? Meskipun perselingkuhan itu sendiri merupakan sebuah aksi kejam yang dapat merusak pasangannya yang diselingkuhinya, namun orang-orang ini pasti akan selalu menemukan alasan untuk melakukan perselingkuhan tersebut. Berikut merupakan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perselingkuhan.
Amarah dan Balas Dendam
Terkadang ketika kita sedang merasa marah dengan pasangan kita, baik ketika kita sedang ada masalah atau sedang bertengkar, atau bahkan ketika kita mengetahui pasangan kita telah selingkuh dari kita dengan orang lain. Rasa marah dan keinginan membalas dendam tersebut dapat menjadi dorongan utama untuk seseorang untuk menyelingkuhi pasangannya. Hal ini berdasarkan pada pikiran “dia telah menyakiti saya, maka saya harus menyakitinya juga.”
Sudah Tidak Cinta Lagi
Perasaan berkupu-kupu yang muncul pada awal ketika seseorang mengawali sebuah hubungan romantis dengan orang lain cenderung tidak bertahan selamanya. Semakin lama sebuah hubungan, intensitas dari perasaan berkupu-kupu ini pasti akan memudar seiring waktunya.
ADVERTISEMENT
Memudarnya perasaan ini juga membuat seseorang merasa kesulitan untuk meninggalkan sebuah hubungan yang dimana meskipun sudah tidak terdapat perasaan cinta, tetapi tetap tidak ingin meninggalkan perasaan kekeluargaan, stabilitas, dan kenyamanan. Hal ini mendorong seseorang untuk mencari perasaan berkupu-kupu ini pada orang lain.
Faktor Situasional dan Kesempatan
Begitu terbentuknya sebuah situasi dan terbukanya sebuah jendela untuk terjadinya perselingkuhan, tentunya meningkatkan kemungkinan untuk terjadinya sebuah perselingkuhan. Hal-hal ini bisa terjadi dalam beberapa skenario, katakanlah ketika terlalu dekat dengan teman kerja lawan jenis yang bukan pasangan kita dan dia berkata “aku tertarik denganmu, kapan-kapan kita pergi bersama ya?”.
Hal-hal kecil ini tidak jauh berbeda dengan bagaimana sebuah hubungan bisa terbentuk dengan pasanganmu yang sekarang. Dan karena ada orang lain yang memberikan perasaan nyaman, banyak orang merasa tertarik juga dengan orang yang memberikan kenyamanan tersebut sehingga terjadinya perselingkuhan pun meningkat, bahkan di titik itu sudah bisa dikatakan sebagai perselingkuhan.
ADVERTISEMENT
Masalah Komitmen
Orang-orang yang memiliki kesulitan dalam berkomitmen tentunya cenderung melakukan perselingkuhan. Hal ini bisa saja karena beberapa orang memiliki pandangan yang berbeda terhadap komitmen. Terkadang, beberapa pasangan memiliki ide yang berbeda terhadap status hubungan yang sedang mereka jalani, apakah itu casual, eksklusif, dll. Hal ini bisa dijadikan sebuah alasan bagi mereka untuk melakukan sebuah perselingkuhan. (Raypole, 2019).
Meskipun terdapat beberapa faktor yang menyebabkan atau mendorong orang untuk melakukan sebuah aksi perselingkuhan, aksi tersebut bukanlah sebuah aksi yang sepatutnya kita lakukan. Karena hal itu merupakan sebuah aksi yang dapat menyakiti hati orang lain, terutama orang yang sangat berarti untuk kita. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi pada orang-orang yang kita selingkuhi dan bagaimana mereka akan merespon terhadap hal tersebut. Apalagi jika dampaknya akan sangat melukai orang yang diselingkuhi tersebut. Pada akhirnya, tidak ada alasan apapun di dunia ini yang membenarkan perilaku kita dimana kita menyakiti orang lain.
ADVERTISEMENT