Konten dari Pengguna

Main Game Mulu, Waktu Buat Aku Kapan?

Ghazan Athar Krisna
Mahasiswa Psikologi Universitas Pembangunan Jaya.
24 Juli 2024 11:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ghazan Athar Krisna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pentingnya membagi waktu untuk hal yang kita sukai dan hal yang penting untuk kita. Sumber : Canva.
zoom-in-whitePerbesar
Pentingnya membagi waktu untuk hal yang kita sukai dan hal yang penting untuk kita. Sumber : Canva.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mungkin kalimat itu sering kalian ucapkan atau pikirkan saat punya pasangan gamer, atau malah kalian yang sering mendapat ucapan itu dari pasangan kalian. Layaknya sebuah hubungan romantis, wajar kok seseorang mendapatkan perhatian dari pasangannya, dan terkadang kita bisa cukup kesal jika harus meminta hal itu dari pasangan.
ADVERTISEMENT
Tentunya ini adalah hal yang lazim dalam sebuah hubungan romantis. Tapi apa kamu tahu, sebenarnya ada keuntungan dengan memiliki pasangan gamer lho.
Ilustrasi gamers. Foto: Parilov/shutterstock
Menurut kamus Cambridge, gamer adalah seseorang yang suka bermain game, atau secara spesifik game komputer. Gamer sering dianggap sebagai orang yang tak peduli dengan hal lain selain game-nya. Namun kenyataannya, para gamer lebih mungkin berpacaran, menikah, dan bersosialisasi dengan orang sekitar dibandingkan dengan non-gamer, lho.
Hal ini diperlihatkan dari sebuah studi dari IGN Entertainment dan Ipsos Media CT yang didapat Gamasutra. Dalam riset itu, 55% gamer menyatakan sudah menikah, 48% di antaranya bahkan sudah punya anak. Gamer yang belum memiliki pasangan bahkan tercatat dua kali lebih mungkin berkencan dibanding non-gamer.
ADVERTISEMENT
Lalu apa masalahnya sih dengan berpacaran dengan seorang gamer? Kan mereka cuma sedang menikmati sesuatu yang bikin mereka senang?
Memang benar mereka cuma sedang melakukan hal yang mereka senangi. Sayangnya, terkadang mereka terlalu menikmati permainan tersebut dan membuat pasangannya meras atak diperhatikan. Hal ini mungkin saja terjadi saat berpacaran dengan seorang gamer.
Tetapi perlu diketahui juga keuntungan dari memacari seorang gamer, misalnya:
Ilustrasi game center di bandara. Foto: Anton27/Shutterstock

Waktu Bebas untuk Melakukan Apa yang Diinginkan

Mungkin ini tidak berlaku untuk semua gamer. Tapi yang pasti, kamu bisa punya waktu bebas tanpa harus mengkhawatirkan pasanganmu yang jadi clingy denganmu--mesti tak semuanya begitu.
Ketika berpacaran dengan seorang gamer, kamu tidak harus khawatir kapan dia akan lepas darimu. Dengan ini kamu jadi punya waktu untuk me time dan melakukan aktivitas yang tadinya belum sempat dilakukan.
ADVERTISEMENT

Tak Khawatir Selingkuh

Mungkin ini sudah ada di gambaran beberapa orang. Kalau dia sibuk dengan gamenya, kapan mereka ada waktu untuk selingkuh? Mungkin ketika kamu sedang berada di luar atau menetap di rumah tanpa pasanganmu, terkadang terbentuk beberapa skenario yang sangat tidak mengenakkan untuk hubunganmu.
Ketika kamu berpacaran dengan gamer, kamu tak perlu khawatir dengan hal itu. Apa pun yang sedang kamu lakukan ketika tidak sedang bersama dengan dia, bisa dipastikan dia sibuk di depan komputer atau konsol dan bermain game.

Kesabaran dan Disiplin Ada di Darah Mereka

Mungkin tidak semua gamer yang kita kenal adalah orang yang paling sabar di dunia ini. Namun jika terkait hal-hal tertentu, mereka adalah orang yang sangat sabar dan disiplin.
Contohnya mungkin ketika menunggu waktu yang tepat untuk melakukan aksi dalam gamenya. Mereka bakal benar-benar menunggu dengan sabar hingga waktunya tepat. Mereka tahu jika terlalu cepat atau terlambat sedetik saja, konsekuensinya bisa fatal.
ADVERTISEMENT
Hal itu umumnya juga mereka praktikkan di dunia nyata karena mereka sudah terbiasa untuk disiplin di hal-hal yang biasa dia lakukan.

Belajar Hal Baru

Gamer cenderung dianggap pintar oleh orang-orang di sekitarnya. Beberapa gamer memang biasa menghabiskan waktu menganalisa gameplay mereka dan menentukan bagaimana mereka bisa lebih baik di permainan selanjutnya, aksi apa yang paling efektif dan efisien, atau cara menyelesaikan permainan tersebut.
Kemampuan mereka mengalisa ini cenderung membuat gamer terlihat pintar dalam pandangan orang lain. Bukan tidak mungkin juga mereka mengaplikasikan kemampuan analisa mereka di bidang akademik.
Ilustrasi game mobile. Foto: aslysun/Shutterstock
Bagaimana? Banyak juga ya keuntungan punya pasangan gamer. Mungkin memang tidak semua gamer seperti ini, tapi kebanyakan gamer punya karakteristis yang tertulis di atas.
Bukan hal yang aneh jika kadang-kadang para gamer ini lebih mementingkan waktu bermainnya dibanding bersama pasangan, baik karena ada update baru di permainannya atau ada game yang baru release. Hasil survei Limelight Networks menunjukkan, ada 44% gamer yang bermain 7 jam per minggu, dan 25% lainnya rata-rata 14 jam per minggu.
ADVERTISEMENT
Jika gamer ini masih lajang, jam bermain yang panjang tidak masalah. Namun ketika mereka sudah berpasangan, mereka juga harus belajar membagi waktu untuk pasangan karena setiap orang spesial dalam hidup pasti ingin menikmati perhatian juga.
Jadi, wahai para pasangan yang tak main game, tak semua hal yang berhubungan dengan gamer adalah hal buruk, kok. Biarkan pasangan gamer kalian menikmati hal yang bisa membuatnya bahagia.
Dan buat para gamer di luar sana, pasangan kalian juga butuh perhatian kalian, lho. Jadi yuk coba belajar untuk menyeimbangkan waktu antara bermain dan pasangan kalian.