Konten dari Pengguna

Anak Komunikasi Selalu Ekstrovert? Mitos atau Fakta?

Gheona Priscilla Rannaesa
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya
10 September 2024 19:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gheona Priscilla Rannaesa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai anak komunikasi pastinya sering dianggap memiliki kemampuan lebih untuk bisa berbicara atau berkomunikasi baik dengan orang lain ataupun berkomunikasi di depan umum. Kemampuan untuk berbicara dan berinteraksi bisa dikatakan sebagai makanan umum sehari-hari anak komunikasi.
Ilustrasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi. Sumber : Pixabay
Anak komunikasi tentunya sudah cukup terbiasa untuk bisa tampil di depan atau sekedar berkolaborasi dengan orang lain. Hal ini tentunya ditunjang oleh berbagai mata kuliah yang ada dalam jurusan Ilmu Komunikasi yang memaksa dan mengharuskan kita untuk padai berbicara ataupun berkomunikasi dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Namun begitu, banyak masyarakat yang sering kali memiliki persepsi yang salah terhadap anak Ilmu Komunikasi. Banyak dari mereka yang berpendapat bahwa jurusan Ilmu Komunikasi hanya mempelajari cara untuk ngomong atau berbicara saja sehingga sering dianggap sebagai jurusan-jurusan orang-orang ekstrovert.
Mereka berpendapat bahwa jurusan Ilmu Komunikasi didominasi oleh orang-orang yang pandai berbicara dan pandai bergaul sehingga sering kali dianggap sebagai jurusan yang merupakan kumpulan dari orang-orang ekstrovert. Tetapi begitu tidak semua anak Ilmu Komunikasi itu ekstrovert, banyak juga dari anak-anak Ilmu Komunikasi yang merupakan mereka-mereka yang introvert.
Ekstrovert dan introvert tentunya tidak bisa mengukur kemampuan komunikasi seseorang. Tidak selamanya mereka yang introvert itu tidak bisa berbicara di depan umum dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
ADVERTISEMENT
Banyak anak ekstrovert yang justru memiliki kemampuan berbicara di depan umum yang baik dan mungkin setara atau lebih dari mereka-mereka yang ekstrovert. Orang yang intovert tidak serta merta selalu takut untuk berbicara di depan umum, mereka hanya lebih mudah diserap energinya saat berbaur dengan banyak orang dan menganggap bahwa waktu saat mereka sendirian merupakan terbaik bagi mereka untuk memulihkan energi mereka.
Tentunya statement yang mengatakan bahwa anak komunikasi adalah mereka-mereka yang ekstrovert tentunya salah besar. Dapat dipastikan bahwa statement tersebut adalah mitos.
Sebagai anak komunikasi skill untuk berbicara dan berkomunikasi tentunya dapat dipelajari dan diasah seiring berjalannya waktu. Ekstrovert dan introvert juga bukan merupakan salah satu penilaian yang menjadi tolak ukur bahwa orang tersebut cocok untuk masuk di jurusan komunikasi atau tidak.
ADVERTISEMENT