Konten dari Pengguna

Cara Meminimalisir Stres Saat Berkuliah

Gheona Priscilla Rannaesa
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya
23 September 2024 9:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gheona Priscilla Rannaesa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai seorang mahasiswa, pastinya sudah biasa diberikan tekanan dari berbagai pihak, baik itu dari tugas, lingkungan, organisasi, magang, dan juga tekanan dari masalah pribadi. Tekanan-tekanan itu tidak jarang membuat mahasiswa menjadi stres.
Ilustrasi Mahasiswa yang Mengalami Stres Saat Berkuliah. Sumber : Pixabay
Dampak buruknya tentu saja hal tersebut dinilai kurang baik bagi kesehatan mental mahasiswa yang berdampak pada penurunan gairah hidup untuk menjalani kegiatan. Dampak lebih buruknya lagi dapat membuat mahasiswa melakukan self harm atau bahkan bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Untuk itu sebagai seorang mahasiswa, hendaknya memiliki manajemen pengelolaan emosi yang baik untuk meminimalisir hal-hal tersebut. Salah satu langkah kecilnya adalah dengan menentukan indikator-idikator yang membuat mahasiswa menjadi stres, tentunya indikator ini bisa berbeda antara mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lain.
Setelah menentukan indikator stres, langkah kedua adalah menentukan hal atau langkah yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir hal-hal yang termasuk di dalam indikator tersebut.
Contohnya seorang mahasiswa yang stres akibat tugas yang menumpuk dan harus mengejar deadline sehingga mengerjakan tugas kuliah dengan kondisi panik. Maka langkah yang bisa diambil adalah dengan mencoba untuk mencicil tugas yang diberikan sehingga tidak dibiarkan menumpuk yang berpotensi menimbulkan stres bagi mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Selain itu untuk meminimalisir stres juga dapat dilakukan dengan belajar untuk meluapkan emosi dan mencari media yang dapat membantu mahasiswa untuk menyalurkan emosi mereka sehingga emosi tersebut tidak hanya dipendam. Contohnya apabila memang merasa bahwa mendengarkan musik bisa membantu meluapkan emosi, maka lakukanlah.
Bisa juga lewat media atau cara lain sesuai dengan kesukaan masing-masing asalkan sifatnya tidak negatif dan menganggu orang lain. Dengan meluapkan emosi yang ditahan tentunya juga dapat membantu mahasiswa untuk menyalurkan stres.
Langkah yang terakhir adalah dengan mencoba untuk membangun hubungan atau komunikasi yang baik dengan orang-orang yang dianggap memiliki kedekatan secara pribadi dan emosional. Cobalah untuk menceritakan hal-hal yang berpotensi membuat stres sehingga orang lain bisa mengetahui kondisi kita dan membantu memberikan solusi atas apa yang kita alami.
ADVERTISEMENT