Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Penerapan Ganjil Genap Kota Bandung, Efektif atau Tidak?
4 Desember 2021 21:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ghifary Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penerapan kebijakan ganjil genap Kota Bandung terus diperpanjang walaupun Kota Bandung sudah memasuki Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. Penerapan kebijakan ini dilakukan pada saat akhir pekan yaitu Jumat sampai Minggu, untuk hari Jumat dilakukan dari jam 14.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB, khusus di hari Sabtu dan Minggu pemeriksaan dilakukan dari jam 06.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Penjagaan dilakukan di lima gerbang tol masuk Kota Bandung dan satu Terminal, yaitu:
Penjagaan dan pemeriksaan yang dilakukan di lima gerbang tol berlaku untuk semua kendaraan, terkecuali plat D. Namun berbeda dengan Terminal Ledeng, pemeriksaan ini menyasar ke seluruh jenis kendaraan baik kendaraan beroda dua maupun beroda empat dan seluruh pelat kendaraan termasuk pelat D. Khusus untuk kendaraan dinas, kendaraan umum, seluruh kendaraan darurat dan kendaraan barang mendapat pengecualian dalam aturan kebijakan ganjil genap.
Kendaraan yang terkena pemeriksaan di tol dan tidak memenuhi kriteria pada kebijakan tersebut akan diputarbalik. Begitupun dari Terminal Ledeng, kendaraan yang tidak sesuai dengan peraturan akan diarahkan menuju jalan Sersan Bajuri. Penyekatan di Terminal Ledeng dilakukan untuk mengantisipasi melonjaknya wisatawan pada kawasan Lembang dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini sesuai dengan Peraturan Wali Kota (Perwal) nomor 83 tahun 2021 tentang PPKM dalam menekan angka penyebaran virus COVID-19.
Sebagai Ibu Kota Jawa Barat, mobilitas di kota Bandung terbilang cukup tinggi. Peran Pemerintah Kota Bandung dalam berupaya menekan angka penyebaran COVID-19 dan mengantisipasi datangnya gelombang baru sudah sangat baik. Namun, konsistensi yang tinggi juga harus dilakukan dari pihak lapangan serta masyarakat dalam menangani masalah ini.
Faktanya, masih banyak ditemukan kendaraan selain pelat D yang nekat untuk memasuki Kota Bandung walaupun akses utama seluruh pintu tol masuk ke Kota Bandung sudah dijaga. Selalu ada strategi baru dari wisatawan untuk berkunjung ke Kota Bandung, dari pelat nomer kendaraan teridentifikasi bahwa kendaraan yang berkunjung berasal dari wilayah Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
Bukti lainnya dapat dilihat dari banyaknya kunjungan wisatawan saat akhir pekan tiba, terlihat dari kendaraan yang berada di parkiran destinasi, restoran atau coffee shop. Kendaraan tersebut didominasi berasal dari luar Kota Bandung.
Bukti lebih spesifik dapat ditemui pada pusat oleh-oleh Kota Bandung. Ketika hari minggu tiba, perlombaan mencari buah tangan sangat terlihat jelas di berbagai pusat perbelanjaan cenderamata, berbagai wisatawan mulai memadati toko-toko suvenir dengan skala yang tidak sedikit. Ramainya kunjungan wisatawan membuat manajemen pusat oleh-oleh pun sulit untuk mengontrol wisatawan, hal ini membuat penumpukan di setiap sudut pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Bandung. Jaga jarak pun tidak terkontrol, padatnya tempat parkir juga membuktikan bahwa kunjungan wisatawan di pusat perbelanjaan buah tangan mengalami peningkatan, hal ini terus terulang setiap akhir pekan tiba.
ADVERTISEMENT
Dalam mengantisipasi peningkatan virus COVID-19, Presiden Republik Indonesia kembali memperingati Provinsi yang mengalami peningkatan kasus virus Corona. Mengingat sebentar lagi akan memasuki libur Panjang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, Jokowi mengeluarkan imbauan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan meminta jajarannya tetap waspada untuk menghindari lonjakan kasus virus COVID-19.
Sangat disayangkan jika kebijakan ganjil genap ini tidak membuahkan hasil yang signifikan, potensi besar terhadap peningkatan virus COVID-19 Kota Bandung pasti akan berlangsung cepat jika setiap akhir pekan mengalami peningkatan jumlah kunjungan dari masyarakat luar Kota Bandung.
PSSI resmi mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia, Rabu (8/1). Pelatih asal Belanda ini akan menjalani kontrak selama dua tahun, mulai 2025 hingga 2027, dengan opsi perpanjangan kontrak. Kluivert hadir menggantikan STY.
Updated 8 Januari 2025, 18:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini