Konten dari Pengguna

Viral! Mahasiswa KKN Ditahan Anak-anak Desa: Wajah Rupawan Bikin Enggan Dilepas

Ghina Aufa Maulida
Saya mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Hobi Saya menulis dan membaca
27 Agustus 2024 12:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ghina Aufa Maulida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potrer haru anak-anak Desa yang tidak mau kehilangan U. Firman. sumber foto: instagram @its_ufirr
zoom-in-whitePerbesar
Potrer haru anak-anak Desa yang tidak mau kehilangan U. Firman. sumber foto: instagram @its_ufirr
ADVERTISEMENT
Di sebuah pedesaan tepatnya di Desa Cipaeh, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang Banten. Seorang mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bernama U.Firmanullah menghadapi situasi unik dan mengharukan setelah menyelesaikan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Firman, yang telah menghabiskan waktu selama satu bulan mengajar dan memberdayakan masyarakat setempat, tiba-tiba dihadapkan pada "larangan" pulang yang tak terduga, bukan dari orang dewasa, melainkan dari anak-anak desa yang telah ia bimbing.
ADVERTISEMENT
Anak-anak desa, yang telah menjalin ikatan erat dengan Firman selama masa KKN, mengorganisir "protes" untuk mencegah kepergiannya. Mungkin karena wajahnya yang rupawan juga kebaikan hatinya, sehingga anak-anak Desa enggan untuk melepas kepergiannya. Kejadiannya terjadi ketika Firman sudah menyelesaikan program KKN lalu niatnya kembali ke kampung halaman ternyata tidak diizinkan oleh warga setempat, bajunya yang ditarik oleh anak-anak SD sambil menangis sedangkan Firman berusaha untuk naik ke atas mobil sejenis Dalmas "Aaaaaa Kak Firmann jangan pulaaaang", teriak adik-adik sambil menarik bajunya. Temannya yang berusaha membantu Firman untuk lolos naik ke mobil "Jangan ditarik, jangan ditarik, mahal, entar rusak. Aaaaa gua dicakar, gua dicakar" ucap Sofi mahasiswa yang membantu Firman.
anak- anak Sekolah yang selama ini ia bimbing. sumber foto: diminta dari narasumber langsung
Firman yang terharu dengan aksi spontan ini, menemukan dirinya dalam dilema antara kewajiban untuk kembali ke kampus dan keinginan untuk memenuhi harapan anak-anak desa. la mulai mempertimbangkan dampak positif yang telah ia buat dan potensi yang masih bisa ia kembangkan di desa tersebut. Kejadian ini menyoroti Firman di berbagai flatform sosial media maupun berita-berita yang disajikan pada artikel lainnya.
Sosok pengajar yang tulus dan selalu rapi dalam berpakaian. sumber foto: dimintai kepada narasumber langsung
Sementara itu, oraknghg tua dan warga setempat, meskipun memahami perasaan anak-anak mereka, berusaha menjelaskan bahwa Firman memiliki tanggung jawab lain yang harus dipenuhi. Mereka menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan antara apresiasi terhadap kontribusi Firman dan realitas bahwa program KKN telah berakhir. Orang tua yang berada pada kejadian tersebut berusaha untuk mengalihkan perhatian dan menghalangi mereka untuk tidak lagi menarik Firman. Tetapi, saat Firman berhasil naik mobil dengan tekadnya mereka masih mengejar mobil yang dinaiki oleh para Mahasiswa tersebut. Kisah Firman dan Mahasiswa Kelompok Kerja Nyata (KKN) lainnya menggambarkan bagaimana pengabdian singkat dapat membawa perubahan signifikan dan menciptakan hubungan yang mendalam. Tidak hanya wajah rupawan dan penampilannya yang rapi, ketulusan Firman membuat warga setempat termasuk anak-anak Desa enggan melepas kepergiannya.
Kedekatan yang selama ini anak-anak Desa enggan untuk melepaskannya. sumber foto: dimintai kepada narasumber
Artikel ini juga membahas bagaimana pengalaman ini dapat memengaruhi pandangan Firman tentang karir masa depannya dan potensi keterlibatan jangka panjang dalam pengembangan masyarakat pedesaan.
ADVERTISEMENT