Konten dari Pengguna

Tuntutan Standar Kecantikan

Ghina Syakura Idris
Mahasiswa UIN Jakarta
17 Desember 2022 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ghina Syakura Idris tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
“Cantik” adalah kata yang di dambaan bagi setiap wanita, bukan? Namun, “Cantik” itu sendiri dimaknai dengan persepsi kulit yang putih dan bersih , badan ramping dan tinggi, serta wajah yang mulus tanpa noda jerawat.
ADVERTISEMENT
Persepsi “Cantik” itu sendiri yang menjadi patokan atau dijadikan standar bagi perempuan dan banyak sekali perempuan yang berlomba-lomba untuk memenuhi standar kecantikan tersebut.
Sebuah studi "Attractiveness" universitas tahun 2009 menunjukkan bahwa kecantikan fisik tergantung pada seberapa dekat fitur wajah seseorang mendekati phi (rasio emas) dari proporsi wajah mereka.
Sederhananya, keindahan atau kecantikan adalah sesuatu yang estetis. Wajah cantik serta ayu, tinggi dan langsing, rambut terawat dan gaya busana yang elegan.
Dari definisi cantik diatas, sekiranya kita sudah dapat menggambarkan cantik itu bagaimana.
Kemudian di zaman sekarang banyak sekali masyarakat berbicara tentang standar kecantikan yang menjadi dijadikan penilaian terhadap seseorang.
Karena persepsi tentang standar kecantikan tersebut, banyak sekali orang - orang yang berlomba untuk memenuhi standar kecantikan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Standar kecantikan itu apa sih? Kenapa orang berlomba-lomba untuk memenuhi standar kecantikan?
Oke, kita akan bahas terkait dengan standar kecantikan

Apa Sih Standar Kecantikan Atau Beauty Standard?

Kalau ngomingin cantik, pasti gak jauh dari wajah yang simetris, badan kurus, kaki berjenjang, kulit putih seperti orang Korea, hidung yang mancung, pokoknya bentuk fisik lah gitu.
Menurut KBBI, standar adalah ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan, sedangkan kecantikan adalah keelokan (tentang wajah, muka); kemolekan, sehingga bisa disimpulkan bahwa standar kecantikan adalah patokan yang dijadikan untuk mengukur keelokan seseorang.
Efnie Indrianie yang merupakan psikolog anak, remaja, dan keluarga, berpendapat bahwa "Cantik erat kaitannya dengan budaya, sehingga standar cantik di setiap budaya berbeda,"
ADVERTISEMENT
“Dari sudut pandang stereotip gender, salah satu ciri atau ciri khas yang melekat pada perempuan adalah anggun dan cantik. Budaya yang telah mengakar dan terbentuk selama ribuan tahun membentuk kepercayaan tentang perempuan. Itulah mengapa banyak sekali perempuan yang berjiwa yang ingin tampil cantik,” jawab psikolog cantik ini.
Jadi, kalau di Indonesia ini standar kecantikan bagi perempuan Indonesia menurut akademisi Muzayin Nazarudin adalah kurus, langsing, putih, berambut lurus hitam Panjang, modis, dan selalu menjaga menjaga penampilan, serta rutin melakukan perawatan tubuh agar awet muda.
Udah kebayang kan guys gimana standar kecantikan itu?

Lalu, faktor-faktor yang menjadi patokan standar kecantikan

Di beberapa negara Asia, standar kecantikan diasosiasikan dengan kulit putih, tubuh langsing, dan rambut panjang tergerai. Namun di Amerika kulit coklat lebih populer. Jadi norma berasal dari budaya dan setiap budaya memiliki norma yang berbeda. Begitu pula Indonesia, akan memiliki standar uniknya tersendiri.
ADVERTISEMENT
Berbagai media seperti televisi, majalah, social media, dan media masa lainnya sangat mempengaruhi persepsi terhadap standar kecantikan.
Contohnya, sekarang lagi marak-maraknya idol, influencer, dan public figure yang menjadi patokan untuk kita cantik seperti mereka.
Dan standar kecantikan yang terjadi pada masyarakat juga di pengaruhi oleh kebanyakan masyarat yang beropini kalau cantik itu harus putih, mulus, dan lain-lain.

Gimana Sih Agar Kita Tidak Berpatokan Pada Standar Kecantikan?

Kalau ngomongin cantik emang gak akan ada habisnya, semua orang punya banyak kategori dalam menilai cantik itu sendiri. Kenyataannya, banyak banget perempuan yang berlomba-lomba untuk mengambil banyak kategori “cantik” bahkan ingin mendapatkan semua kategori “cantik”.
Bentar deh, bukannya cantik itu relatif dan sangat subjektif banget ya? Maksudnya, cantik itu tidak mempunyai aturan serta label khusus karena, setiap orang mempunyai makna “cantik” tersendiri sesuai dengan sudut pandang mereka.
ADVERTISEMENT
Untuk menjadi “cantik” tidak selalu tentang harusnya berkulit putih, badan yang ramping, atau apalah itu. Karena cantik tidak memiliki standar dan cantik adalah hal yang dimiliki setiap perempuan dengan keunikan yang ada pada mereka.
So, ubah cara berpikir kita dengan tidak berpatokan pada standar kecantikan yang menjadi patokan masyarakat. Tapi, ciptakan standar kecantikan untuk diri kita sendiri sesuai dengan apa yang kita inginkan sehingga, kita tidak lagi berpacu terhadap penilaian oranglain.
Oke guys, itu pembahasan kita tentang standar kecantikan.
Kalo kalian ada saran dan pertanyaan boleh banget komen di kolom komentar ya.