Konten dari Pengguna

Kuliah, Kamu Mahasiswa Kupu-kupu atau Kura-kura?

Ghita Devina
Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya (Pelajar)
1 Agustus 2023 12:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ghita Devina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi mahasiswa kuliah rapat atau mengikuti organisasi sumber: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi mahasiswa kuliah rapat atau mengikuti organisasi sumber: shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai mahasiswa, kita mungkin menghadapi situasi di mana gaya hidup kita lebih mirip dengan "mahasiswa kupu-kupu" yang lebih sering "kuliah pulang" dan tidak terlalu aktif dalam kegiatan kampus, atau "mahasiswa kura-kura" yang lebih memilih "kuliah rapat" dan memiliki banyak kegiatan kampus. Masing-masing karakteristik ini memiliki kelebihan dan tantangan yang berbeda dalam perjalanan perkuliahan kita.
ADVERTISEMENT
Sebagai "mahasiswa kupu-kupu," kita cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di luar kampus setelah kuliah. Mungkin kita memiliki prioritas yang beragam selain dari akademis, seperti kegiatan sosial dengan teman-teman, mengembangkan hobi, atau mengeksplorasi minat di luar dunia perkuliahan. Karakteristik ini bisa memberikan kesempatan untuk merenung, menjaga keseimbangan hidup, dan mengejar minat dan hasrat di luar lingkup akademis.
ilustrasi mahasiswa kuliah pulang lebih memilih kegiatan luar kuliah sumber: istock
Namun, tantangan yang mungkin dihadapi oleh "mahasiswa kupu-kupu" adalah kurangnya keterlibatan dalam kegiatan kampus. Ini bisa menyebabkan kita melewatkan peluang untuk mengembangkan keterampilan sosial, membangun jaringan, atau mendapatkan pengalaman di luar kelas yang dapat berguna untuk karier dan pertumbuhan pribadi.
Sementara itu, sebagai "mahasiswa kura-kura," kita cenderung aktif dalam kegiatan kampus, seperti rapat organisasi, proyek akademis, atau berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Karakteristik ini bisa memberikan banyak kesempatan untuk belajar dari pengalaman dan berkontribusi pada komunitas kampus. Selain itu, terlibat dalam organisasi dapat membantu kita mengembangkan kepemimpinan, kerja tim, dan keterampilan organisasi.
ADVERTISEMENT
Namun, tantangan yang mungkin dihadapi oleh "mahasiswa kura-kura" adalah risiko terlalu banyak menyebar dan kurangnya waktu untuk istirahat dan refleksi. Terlalu banyak kegiatan bisa menyebabkan kita merasa tertekan dan terlalu sibuk, yang dapat berdampak pada kesehatan fisik dan kesejahteraan mental.
ilustrasi mahasiswa harus bisa seimbang antara kuliah dengan kegiatan lain sumber: istock
Dalam menghadapi perjalanan perkuliahan, penting untuk mencari keseimbangan yang tepat antara "mahasiswa kupu-kupu" dan "mahasiswa kura-kura." Kita dapat memanfaatkan potensi kelebihan dari masing-masing karakteristik ini dan mengatasi potensi kelemahan.
Sebagai "mahasiswa kupu-kupu," kita dapat mencari kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan kampus yang sesuai dengan minat kita. Terlibat dalam beberapa organisasi atau kegiatan yang kita cintai dapat membantu meningkatkan keterlibatan sosial dan pembelajaran di luar kelas.
ilustrasi mahasiswa harus mengatur waktu dengan tepat sumber: istock
Sebagai "mahasiswa kura-kura," kita dapat mengatur waktu dengan bijaksana dan memberikan waktu untuk istirahat dan refleksi. Memilih kegiatan yang paling relevan dan bermanfaat bagi perkembangan pribadi dan akademis kita dapat membantu menjaga keseimbangan hidup.
ADVERTISEMENT
Dengan mencari keseimbangan antara gaya hidup "mahasiswa kupu-kupu" dan "mahasiswa kura-kura," kita dapat menciptakan pengalaman perkuliahan yang berharga dan memperoleh manfaat maksimal dari kesempatan yang ada. Memahami diri kita sendiri dan menghormati pilihan gaya hidup kita membantu kita menjadi mahasiswa yang lebih bahagia, produktif, dan berarti.