Konten dari Pengguna

Patriarki di Indonesia, Melangkah Menuju Kesetaraan Gender

Ghita Devina
Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya (Pelajar)
27 Juli 2023 22:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ghita Devina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi perempuan menolak patriarki, sumber: istock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi perempuan menolak patriarki, sumber: istock
ADVERTISEMENT
Patriarki merupakan sistem sosial yang memberikan dominasi dan kontrol yang lebih besar kepada pria dibandingkan perempuan. Di Indonesia, patriarki telah menjadi bagian yang tertanam dalam struktur sosial dan budaya. Namun, semakin banyak upaya dilakukan untuk melangkah menuju kesetaraan gender, meruntuhkan patriarki, dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.
ADVERTISEMENT
Dalam masyarakat patriarki, perempuan sering menghadapi diskriminasi dan pembatasan dalam berbagai aspek kehidupan. Mereka mungkin terbatas dalam akses terhadap pendidikan, lapangan kerja, kesehatan, dan keputusan yang berhubungan dengan tubuh dan hidup mereka. Di banyak kasus, perempuan juga menjadi korban kekerasan fisik dan seksual yang sering kali tidak dilaporkan atau dianggap remeh.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, ada perubahan signifikan dalam kesadaran dan upaya untuk mengatasi patriarki di Indonesia. Banyak kelompok aktivis, organisasi non-pemerintah, dan individu yang berjuang untuk kesetaraan gender dan penghapusan diskriminasi. Mereka berfokus pada pemberdayaan perempuan, memberikan akses ke pendidikan, pelatihan keterampilan, dan dukungan ekonomi untuk mengatasi ketimpangan yang ada.
ilustrasi program pemerintah untuk perempuan, sumber: istock
Selain itu, kebijakan pemerintah juga memainkan peran penting dalam melangkah menuju kesetaraan gender. Undang-undang perlindungan perempuan, seperti Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, memberikan dasar hukum yang kuat untuk melindungi perempuan dari kekerasan dan diskriminasi. Program-program pemerintah yang menargetkan kesejahteraan perempuan, seperti pemberian kredit mikro dan program pelatihan kewirausahaan, juga telah membantu meningkatkan akses perempuan ke sumber daya dan peluang ekonomi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kesadaran dan pendidikan masyarakat juga merupakan komponen kunci dalam melawan patriarki. Melalui kampanye pendidikan dan sosialisasi, masyarakat dapat memahami dampak negatif patriarki dan pentingnya kesetaraan gender. Mengedukasi pria dan anak laki-laki tentang pentingnya menghormati dan mendukung perempuan juga penting untuk mengubah sikap dan perilaku yang merugikan.
ilustrasi kesetaraan gender, sumber: istock
Namun, perjalanan menuju kesetaraan gender masih panjang. Patriarki di Indonesia telah tertanam dalam norma dan budaya yang kuat. Tantangan seperti stereotip gender, peran tradisional yang diharapkan, dan ketidaksetaraan dalam kekuasaan dan akses masih ada. Diperlukan upaya berkelanjutan dari semua pihak untuk terus meruntuhkan patriarki dan menciptakan masyarakat yang inklusif, adil, dan setara.
Dalam kesimpulan, patriarki di Indonesia telah mempengaruhi kehidupan perempuan dengan memberikan dominasi dan kendala. Namun, melalui upaya individu, kelompok aktivis, dan kebijakan pemerintah, kita dapat melangkah menuju kesetaraan gender. Dengan pendidikan, kesadaran, dan perubahan sosial yang berkelanjutan, kita dapat menciptakan masyarakat yang menghormati, memperhatikan, dan memberdayakan perempuan. Jika kita bekerja bersama, kita dapat mengatasi patriarki dan melangkah menuju kesetaraan yang sejati.
ADVERTISEMENT