Konten dari Pengguna

Pentingnya Menggali Makna Filosofis dalam Kehidupan

Ghulam Mujadid
Staff Umum di Kantor Perusahaan Kontraktor WIKA - BRP. KSO Bendungan Jragung Paket 2
22 Juli 2024 12:11 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ghulam Mujadid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dua orang yang berbincang sambil menikmati kopi, merefleksikan suatu makna kehidupan dari suatu intens sosial lewat obrolan
zoom-in-whitePerbesar
Dua orang yang berbincang sambil menikmati kopi, merefleksikan suatu makna kehidupan dari suatu intens sosial lewat obrolan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
“Apa yang saya lakukan untuk diri saya sendiri berasal dari filsafat saya, bukan dari pengetahuan saya.” (Norman Cousins –Dikutip dari Buku Karya Richard Carlson, Mengatasi Masalah Besar dalam Hidup).
ADVERTISEMENT
Ketahuilah orang-orang hampa dipenuhi dengan fakta-fakta delusi kekecewaan yang tidak mengakar serta kekecewaan yang tak berarti, yang hakikatnya hanya menjadi benih parasit yang berlarut-larut menggerogoti dan sifatnya meracuni dan juga meruntuhkan bangunan mental seseorang atau individu-individu yang terjangkit dan seolah perlahan tanpa disadari mengambil alih kebahagiaan dengan penderitaan yang tiada berarti. Maksud pernyataan tersebut bukan menganggap remeh kegagalan dan kekecewaan akibat dampak psikologis emosional yang mendalam, melainkan menggaris bawahi bahwasannya hal ini harus diperhati.
Ketahuilah juga, apa sih? Dan apa saja yang membuat seseorang mampu menjadi berarti dalam jenjang positif dalam perkembangan yang baik di dalam hidupnya? Yups, benar sekali, makna filosofis dalam kehidupan. Tiap orang yang berjiwa dan mempunyai kehidupan didalamnya pastimenemukan arti maksud falsafah makna dalam kehidupannya, berbeda dengan kecenderungan individu atau seseorang yang belum usai dan berdamai dengan konflik hidup didalam benak kehidupannya, lantas mengapa harus di bandingkan?
ADVERTISEMENT
Bukan maksud membandingkan suatu hal dengan nilai antagonis. Namun hanya sedikit memberi edukasi, bahwasannya, pada zona gelap seseorang, memang tidak akan mudah melaluinya namun harus tetap diketahui juga, bahwasannya mempunyai harmoni arti filosofi hidup yang bermakna ialah hal yang penting yang juga perlu diperhati. Daripada meratapi dan mengkonsumsi penderitaan itu secara overdrama dan overacting yang semakin hidup itu membuat semakin menderita. Alangkah baiknya diri pribadi mulai menyesuaikan dan menyelaraskan emosi dan energi positif yang luhur dari dalam pribadi untuk terhubung dengan realitas tak terbatas yang menjadikan hidup ini ada dan alam kehidupan ini nyata indahnya, dengan mengurangi dampak pengkonsumsian hal-hal negatif seputar realita yang tidak sesuai ekspetasi bahkan cenderung menjadi pecandu emosional yang tak dimengerti.
ADVERTISEMENT
Suatu hal contoh dalam kisah kehidupan keseharian kita atau diri saya pribadi, pernahkah diri ini merasa gagal dan kecewa dalam hidup? Dan apa yang diri ini rasakan? Pastinya sakit dan kesal serta penuh keluh kesah bukan. Saya sendiri pun pernah mengalami overdrama dan overacting dimana terlalu mendramatisir dan terlalu banyak tingkah akibat terselimuti masalah tanpa suatu dorongan pencerahan dan esensi potensi kehidupan yang layak seperti cinta, kasih saying, dan juga welas asih hingga diri termakan oleh permainan diri sendri atau dalam bahasa Inggris-nya playing trick on me (mempermainkan diriku) dan penuh muatan keluh kesah yang tanpa disadari ini membuat suatu ekspresi emosi yang membuat jenggah disekitaran diriku, padahal ketika saya di bimbing oleh seorang guru meditasi spiritual saya merasakan suatu realitas nyata yang sebelumnya seperti diabaikan dengan pembersihan cakra dan pembersihan pikiran dan suasana hati yang diselimuti kabut tebal penderitaan dan juga kekecewaan yang penuh ketakutan. Pada dasarnya ketika itu saya mampu mengambil hikmah dimana saya teringat peristiwa dan sensasi suatu nilai yang diajarkan dan ditanamkan kedalam diri saya sekitar tahun 2009 dikelas 3 (tiga) SMP, dimana saya sedang bermasalah pada waktu itu dan kemudian persepsi dan sensasi cinta, penghargaan, kasih sayang beserta juga tauladannya serasa hidup dan menggema kembali gaungnya di tahun 2021, ketika saya membutuhkan dan Alhamdulillah mendapat pertolongan emosional psikologis yang muatannya mampu membangun mental yang runtuh dan mengembalikan mental yang sadar dan juga positif ke permukaannya. Dan saya tidak lupa bersyukur dan berterimakasih kepada guru-guru saya yang menjadi figur terdepan dan terdalam dalam mengatasi masalah saya, baik kepada guru meditasi spiritual dan juga guru mata pelajaran di waktu sekolah dahulu. Dan saya mengucapkan terimakasih atas semangat, cinta dan dedikasihnya yang tercurah selama ini.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui juga seseorang atau individu yang terdistorsi atau terkacaukan dalam realiti kehidupan ini, mereka hampir-hampir gagal fokus terhadap pemahaman nyata terhadap kehidupan ini dan dipenuhi bayang-bayang masalah yang tak kunjung reda dan secara keadaan jiwa mereka belum berdamai sepenuhnya terhadap kekosongan, kehampaan, dan permasalahan didalam hidup. Suatu hal yang sulit dan belum dapat diterima dalam kurun usia yang dihabiskan hanya untuk menjadi pesakitan, walaupun kenyataannya setiap waktu dan obatnya membutuhkan proses. Namun tidak juga dapat di pungkiri ketika seseorang mengalami suatu hal yang serius. Berbagai indikasi dapat terjadi seperti, 1) Disasosiasi lingkungan, mereka yang terbebani dan diselimuti kehampaan dan penderitaan sulit terhubung kedalam dunianya maupun lingkungannya hingga mengalami keterputusan dengan hubungan lingkungan. 2) Disintergrasi diri pribadi, dimana sesorang yang menjadi penderita sulit mengenal dan mengaktualisasi nilai pada dirinya hingga terjadi suatu kemerosotan, penurunan hingga terpuruk dalam negatifitas atau nilai negatif yang membuat diri semakin kehilangan nilai dan keharmonisan nilai luhur kehidupan, dan tak jarang stigma selalu tersemat pada diri seseorang atau individu yang mengalami. 3) Peran Yang Disasosiatif, dimana interaksi yang terjadi atau hubungan sosialnya lebih menjurus kepada hal negatif atau melekat pada konflik.
ADVERTISEMENT
Ketahuilah ketika hal itu terjadi, hal itu hanya dan dapat membuat keadaan semakin tak berarti dan seseorang menjadi tak berdaya dalam menjalani suatu nilai, hingga didalam kehidupannya diri pribadi mengalami kenyataan yang pahit tanpa ada suatu pembelajaran hikmah didalamnya. Namun bandingkanlah ketika diri sembuh dan diri mulai menyadari kegemilangan dalam hidup, seperti sesuatu hal terjadi secara ajaib dan konon menurut keyakinan masing-masing seperti mendapat suatu hal yang tak mampu terfikirkan sebelumnya atau direncanakan, atau bisa dibilang mendapat anugrah yang tak terduga-duga dan seperti mendapat sentuhan ajaib ketika menjalani realitas hidup dimana semuanya terjadi secara kebetulan yang indah, dan hanya dengan sentuhan syukur sederhana diri mampu menemukan potensi terbaik dikala semuanya terasa mudah dan membahagiakan dan memunculkan aspek-aspek penting didalam kehidupan dan mempunyai arti pada benak masing-masing, dan pada dasarnya yang kita miliki meskipun itu pengalaman akan berbuah kebaikan yang makmur untuk selalu kita tanam dan tuai. Seperti contoh, seseorang yang menuai hidup penuh cinta kasih ia akan mempunyai motivasi lebih untuk berwelas asih dan berempati dengan suatu keyakinan nilai filosofi dalam kehidupannya yang bermakna.
ADVERTISEMENT
Sesorang atau individu yang memiliki peranan nilai filosofi hidup yang bermakna akan cenderung memberikan suatu manfaat dan mashlahat (kebaikan) kepada dirinya maupun sekitarnya meskipun ia mengalami atau dirundung cobaan. Karena banyak simpulan-simpulan yang mengikatnya pada rasa syukur untuk selalu maemberi suatu yang murni dan baik kepada dirinya maupun sekitar. Suatu hal yang menjadi suatu konteks yang membahagiakan ketika saya bertemu dengan seseorang dan individu dalam suatu komunitas yang positif atau perorangan, dimana saya mampu ditularkan oleh pengaruh kebahagiaan dari dalam mereka meskipun saya bermuatan tendensi, kepentingan, prasangka dan juga hal-hal yang buruk, namun suatu hal ajaib yang ilmiah dan seolah seperti metafisik memberikan jawaban bahwa mereka mampu menghadapi persoalan saya dan segala keluh kesah saya, tapi mengapa saya mundur dan lari dari kenyataan diri saya, dan anehnya juga mengapa mereka mampu menanam keyakinan potensi fitrah dalam diri manusia yang terjangkit virus-virus sifat negatif seperti saya. Yang pastinya berlatih itu menjadi menu pokok bagi mereka.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar dalam hidup ini tiap orang atau individu pasti mempunyai cara pandang atau jalan hidupnya masing-masing dimana dirinya menghayati pengamalan hidup dalam tiap lingkar jalan kehidupan atau kebulatan masing-masing iman dan memperkenalkan kebaikan yang ia pilih entah itu karena warisan atau suatu petunjuk pencerahan yang mendekatkan pada tujuannya yaitu Tuhan itu sendiri pada hakikat tertinggi dan herarki kebutuhan yang selalu ada dan menghadirkan makna akan buah tujuannya yaitu makna kehadiran Tuhan semesta alam itu sendiri, yang dimana seseorang mampu menghidupi penghayatan makna itu sendiri karena adanya suatu tujuan dan makna yang hadir dan berkekalan. Karena tiap orang pasti meyakini tujuan dan makna tidak dapat dipisahkan.
Ways of life seseorang berdasarkan nilai yang terkandung dalam filosofi yang mampu diambil dari buah pembelajaran diantara contohnya, ialah:
ADVERTISEMENT
1) Dalam Ways of Life Islam
“inna ma’al usri yusro.” Karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
1) Dalam Ways of Life Budha
No Mud, No Lotus, melalui penderitaanlah kebahagiaan bertumbuh. Rahasia kebahagiaan ialah mengakui dan mengubah penderitaan itu dan bukan lari dari padanya. Tanpa suatu lumpur, teratai yang indah tak akan tumbuh.
Mengutip dari buku Richard Carlson dalam bukunya ‘Mengatasi Masalah Besar dalam Hidup’ pada sub bab “Dongeng tentang kegagalan” halaman 77,menjelaskan bahwa,”Setidaknya, kita mengalami bahwa apa yang telah kita pelajari untuk diberi sebagai ”kegagalan” sebenarnya adalah bagian yang mutlak diperlukan dalam proses kehidupan.
Kembali lagi dari penggalan dua paragraph tadi bisa diambil kesimpulan bahwa, pada dasarnya hidup akan menemui suatu keniscayaan dan itu seperti halnya mutlak, dan bagi seseorang yang berfikir untuk mengilhami suatu proses didalamnya akan menumbuhkan suatu bentuk hikmah pencerahan dan menjadikan suatu kegagalan sebagai bentuk guru kehidupan dalam pengalamannya, dan tidak menjadikan suatu kesulitan dalam kegagalan sebagia hal yang murni mutlak untuk di takuti dan ditumbuhkan akan bayangan-bayangannnya hingga membuatnya depresi hinggi sulit menyadari dan mensyukuri potensi yang dimiliki sebagai sarana kemudahan dalam hidup yang berupa fitrah manusia.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya bunga teratai dalam filosofi Ummat Budha menggambarkan suatu pencerahan, dimana bungga teratai yang indah dan mekar itu sebagaimana ia tumbuh dari lumpur yang gelap dan kotor. Dan kemudian dalam penggalan Qur’an Surah Al Insyirah tersebut mengindikasikan setiap hal untuk selalu disikapi optimis dan positif, serta juga untuk mengingatkan untuk tidak berlarut-larut dalam hal yang menyebabkan kepayahan itu sendiri, hingga menimbulkan efek dari kejenuhan emosi, karena Allah Ta’ala telah menjajikan sesuatu yang pasti, yaitu “disetiap kesulitan pasti ada kemudahan.”
Menerima suatu proses sebagai kebijaksanaan akan menumbuhkan kebajikan, dan merangkum kesederhanaan dari suatu keinginan menumbuhkah suatu kesadaran. Lagi pula dari semua hal yang perlu disadari ialah betapa pentingnya arti sebuah kesadaran makna filosofis dalam hidup. Hingga ada kutipan atau quetos dari tokoh ternama bernama Victor Frankl seorang psekiater Austria,”Manusia tidak akan binasa oleh penderitaan, namun ia dibenamkan oleh penderitaan yang tanpa makna.”
ADVERTISEMENT