news-card-video
30 Ramadhan 1446 HMinggu, 30 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Mahasiswa UNNES GIAT 11 Hidupkan Permainan Tradisional di SDN Ngasinan 1

Latesya Dwi Tanaya
Mahasiswa KKN GIAT 11 Universitas Negeri Semarang
23 Maret 2025 15:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Latesya Dwi Tanaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bermain Gobag Sodor Bersama Siswa SD Ngasinan 01
zoom-in-whitePerbesar
Bermain Gobag Sodor Bersama Siswa SD Ngasinan 01
Susukan, 21 Februari 2025 - Di tengah maraknya perkembangan teknologi dan penggunaan gadget, anak-anak masa kini cenderung lebih akrab dengan dunia digital daripada permainan tradisional yang dulu sangat populer. Banyak anak sekarang lebih memilih menghabiskan waktu mereka di depan layar Smartphone ketimbang bermain bersama teman-temannya di luaran sana. Hal ini memicu hilangnya permainan tradisional yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menciptakan nilai kebersamaan, kreatif, dan keterampilan. 
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi tersebut, Riestiannisa, mahasiswi Ilmu Sejarah Universitas Negeri Semarang, menyusun program kerja individu melalui UNNES GIAT 11 dengan judul “Dolan Bareng”. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak lewat siswa kelas 3 SDN Ngasinan 1 yang berjumlah 14 anak. Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat yang dimulai pukul 07.30 WIB. 
Kegiatan “Dolan Bareng” diawali oleh Riestiannisa selaku pemilik program kerja dengan mengenalkan beberapa permainan tradisional yang mungkin sudah kurang dikenal oleh para siswa, seperti congklak, bola bekel, dan gobak sodor. Para anggota GIAT 11 Desa Ngasinan juga mendapat bagian untuk membantu menjelaskan aturan dan cara bermain masing-masing permainan. Para siswa terlihat mudah memahami penjelasan karena dipaparkan dengan bahasa sederhana dan interaktif. Mereka tampak penasaran dan tidak sabar untuk mencoba masing-masing permainan tradisional tersebut. 
ADVERTISEMENT
Setelah sesi pengenalan dan penjelasan aturan main, kegiatan dilanjut dengan praktik bermain secara langsung. Para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan diajak untuk memainkan permainan yang telah diperkenalkan sebelumnya. Anggota GIAT 11 turut aktif membantu dan membimbing anak-anak agar dapat bermain dengan benar di setiap tahapan permainan. Keceriaan tampak jelas di wajah para siswa karena muncul rasa kebebasan dan terlepas dari rutinitas yang selama ini lebih sering terfokus pada layar gadget. Suasana riang dan canda tawa mengisi halaman sekolah, yang menunjukkan betapa senangnya anak-anak mengikuti kegiatan. 
Program kerja pun berjalan dengan lancar sesuai rencana. Para guru SDN Ngasinan 1 turut memberi perhatian terhadap kegiatan “Dolan Bareng” ini. Mereka melihat betapa antusiasnya siswa kelas 3 saat mengikuti permainan tradisional yang telah dilestarikan kembali oleh anggota UNNES GIAT 11. Menurut mereka, kegiatan ini memberi dampak positif dalam meningkatkan interaksi sosial di antara siswa. Kepala sekolah bahkan menyampaikan apresiasi, melihat bahwa program ini mampu memberikan alternatif kegiatan yang mendidik sekaligus menyenangkan, jauh dari ketergantungan pada gadget yang kerap mengurangi interaksi langsung anak-anak.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama sebagai tanda simbolis bahwa program ini telah selesai dilaksanakan. Melalui kegiatan ini, Riestiannisa berharap agar anak-anak semakin mengenal dan mencintai permainan tradisional yang dapat mengajarkan nilai kebersamaan dan interaksi sosial antar teman. Selain itu, dari adanya program ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap budaya lokal sekaligus memberikan alternatif kegiatan yang lebih aktif dan menyenangkan bagi generasi muda di era digital.