Dampak Rokok Elektrik Bagi Kehidupan Manusia

Gibran Kamal Husaini
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dak wah dan ilmu Komunikasi, Komunikasi Penyiaran Islam
Konten dari Pengguna
22 Desember 2022 20:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gibran Kamal Husaini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rokok elektrik merupakan alat inovasi dalam usaha menghentikan kebiasaan merokok. Rokok elektrik juga dianggap lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional (Afiana, 2018)
ADVERTISEMENT
Merokok sudah seakan menjadi kebutuhan pangan pokok dalam kehidupan manusia. Layaknya makan dan minum, banyak sekali orang yang tidak bisa lepas dari rokok dalam satu hari. Untuk mengurangi konsumsi rokok tembakau, ditemukannya teknologi yang disebut rokok elektrik yang mengandung nikotin lebih sedikit dibanding rokok tembakau asli.
Beberapa perbedaan dalam penggunaan rokok elektrik dengan rokok tembakau, seperti cairan yang digunakan sebagai kandungan inti rokok tersebut yang menggantikan tembakau, sumber tenaga yang berasal dari baterai, dan tentu risiko kematian berbeda dibandingkan dengan rokok tembakau asli.
Cairan yang digunakan dalam rokok elektrik ini biasa disebut dengan sebutan "liquid". Liquid memiliki beragam varian rasa layaknya rokok tembakau, tetapi lebih praktis karena tidak perlu mengganti alat rokoknya, hanya perlu mengganti liquid maka perokok akan mendapatkan rasa yang berbeda. Tentu saja banyak yang merasa menggunakan rokok elektrik jauh lebih hemat dibandingkan rokok tembakau, yang biasanya menghabiskan Rp30.000 sehari untuk satu bungkus rokok, ini hanya perlu menghabiskan Rp100.000 bisa bertahan dalam hitungan minggu. Oleh karena itu banyak perokok yang lebih memilih menggunakan rokok elektrik dibandingkan rokok tembakau.
ADVERTISEMENT
Rokok elektrik tidak perlu diganti dengan yang baru atau dibuang, cukup dengan mengisi tenaga baterai dan liquid, maka rokok elektrik dapat digunakan kembali. Ini juga alasan mengapa banyak perokok yang beralih ke rokok elektrik karena merasa lebih praktis, perokok tidak perlu membeli rokok baru ataupun membuang sisa puntung yang digunakan, cukup menyimpannya dan mengisi tenaga baterai jika sudah habis.
Banyak yang berpikiran bahwa rokok elektrik memiliki risiko kematian yang lebih kecil dibandingkan rokok tembakau asli, padahal faktanya risiko yang dimiliki rokok elektrik pun sama berbahayanya dengan rokok tembakau, hanya saja memiliki perbedaan. Rokok elektrik memiliki tiga komponen utama, seperti baterai, elemen pemanas, dan tabung yang berisi cairan. Cairan yang digunakan dalam rokok elektrik mengandung bahan-bahan seperti nikotin, propilen glikol atau gliserin, dan penambah rasa.
ADVERTISEMENT
Bahaya yang dimiliki rokok elektrik ini memang tidak seperti tembakau, rokok elektrik memang tidak menghasilkan asap akan tetapi menghasilkan uap air. Kadar bahan kimia berbahaya yang ada dalam rokok elektrik adalah sebagian kecil dari kandungan yang ada dalam rokok tembakau. Tetapi kandungan bahan berbahaya ini dapat bervariasi (Risky, 2022).
Vape rokok menghasilkan sejumlah bahan kimia berbahaya seperti asetaldehida, akrolein, dan formaldehida yang menyebabkan penyakit paru. Selain itu, bahaya vape rokok elektrik ini juga dapat menyebabkan masalah paru seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, serta kanker paru. Oleh karena itu kalau kita lihat secara keseluruhan dampaknya (vape) pada paru mulai dari iritasi, gejala pernapasan, bronkitis, asma, PPOK, pneumonia, paru-paru bocor, kanker paru, pneumonitis, dan Evalia karena akut menyebabkan sesak nafas tiba-tiba (Agus, 2022).
ADVERTISEMENT
Karena termasuk barang elektronik, seperti barang elektronik lainnya, rokok elektrik ini juga dapat meledak. Penyebab meledaknya rokok elektrik ini dapat disebabkan karena beberapa hal, seperti pengisian batterai yang tidak teratur atau berlebihan, sehingga baterai berpotensi untuk meledak. Panas yang berlebihan ketika menggunakan rokok elektriknya juga dapat mengakibatkan ledakan, lalu kegagalan dalam produksi juga dapat jadi penyebab meledaknya rokok elektrik karena rendahnya kualitas alat tersebut.
Dengan penjelasan perbedaan antara rokok tembakau dengan rokok elektrik, dan risiko yang dimiliki rokok elektrik di atas, menurut saya rokok elektrik juga memiliki risiko yang besar bagi pengguna, bahkan memiliki bahaya yang lebih banyak karena termasuk dalam kategori alat elektronik, karena cairan yang digunakan juga tetap mengandung nikotin, dan rokok elektrik pun memiliki risiko yang sangat berbahaya seperti ledakan. Satu-satunya jalan untuk menjaga kesehatan dari rokok ialah bertekad kuat untuk berhenti merokok dan mulai menjalani program hidup sehat seperti makan dan minum teratur, dan berolahraga.
ADVERTISEMENT
Daftar pustaka:
Agus, Dwi. (2022). Vape Tak Lebih Aman dari Rokok Konvensional, Apa Saja Bahaya Vape Rokok?. Diakses 17 Desember 2022. https://fk.ui.ac.id/infosehat/vape-tak-lebih-aman-dari-rokok-konvensional-apa-saja-bahaya-vape-rokok/
Risky, Candra. (2022). Mengulas Vape dari Kandungan Hingga Bahayanya yang Perlu Anda Ketahui. Diakses pada 17 Desember 2022. https://hellosehat.com/hidup-sehat/berhenti-merokok/apa-itu-vape/
Rohmani, Afiana. (2018). Rokok Elektrik dan Rokok Konvensional Merusak Alveolus Paru. Jurnal Prosiding Seminar Nasional Unimus, 1(1). 27-32. Diakses pada 24 Desember 2022. https://prosiding.unimus.ac.id/index.php/semnas/article/view/21
Rokok elektrik. sumber foto: www.pixabay.com