Guru Penggerak Jadi Ujung Tombak Transformasi Pendidikan Indonesia

Gie Wahyudi
Menulis merangsang pemikiran, jadi saat Anda tidak bisa memikirkan sesuatu untuk ditulis, tetaplah mencoba untuk menulis.
Konten dari Pengguna
3 Juli 2020 17:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gie Wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Guru Penggerak Jadi Ujung Tombak Transformasi Pendidikan Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan episode Merdeka Belajar terbaru yaitu program pendidikan Guru Penggerak. "Guru penggerak agen yang di masa depan jadi calon-calon kepala sekolah, pengawas, pelatih-pelatih program pelatihan guru,” kata Mendikbud Nadiem Makarim pada Jumat, 3 Juli 2020.
ADVERTISEMENT
Nadiem Makarim menjelaskan bahwa program Guru Penggerak akan menjadi ujung tombak tansfromasi pendidikan. Program Guru Penggerak tidak hanya sebatas identifikasi dan rekrutmen, tapi lebih kepada pembinaan, pelatihan, pembinaan dan membesarkan dampak dari guru-guru penggerak. "Penting proses identifikasi dan sukses agar masa depan unit pendidikan kita terjaga," kata Nadiem.
Untuk menghadapi tantangan zaman, tidak cukup hanya dengan guru yang baik. Guru Penggerak harus mempunyai kapasitas untuk mendorong tumbuh kembang murid agar tidak hanya berkembang di kelas, tapi juga tumbuh secara holistik. Selain itu juga memeberdayakan guru dan sekolah di tempatnya mengajar.
Nadiem Makarim menjanjikan karier guru yang mengikuti program Guru Penggerak akan dipermudah dan diprioritaskan menjadi jajaran petinggi di sekolah. "Jalur karier kepemimpinan untuk jadi kepala sekolah, pengawas sekolah, dan pelatih guru akan kami prioritaskan dari grup guru penggerak ini," janji Nadiem.
ADVERTISEMENT
Sementara itu,  Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud, Iwan Syahril mengatakan bahwa pendaftaran program Guru Penggerak dibuka 13 Juli 2020. Program ini terbuka untuk guru di seluruh daerah di Indonesia, baik guru PNS maupun guru honorer. Calon Guru Penggerak ini nantinya akan mengikuti proses seleksi mulai dari tes bakat skolastik, simulasi mengajar sampai dengan wawancara.