Andries Noppert Melawan Kemustahilan

Gigih Imanadi Darma
Nostradamus. Homo ludens.
Konten dari Pengguna
4 Desember 2022 21:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gigih Imanadi Darma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Andries Noppert saat Belanda mengalahkan Amerika Serikat di babak 16 besar Piala Dunia 2022. Foto: Instagram @andriesnoppert/ Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Andries Noppert saat Belanda mengalahkan Amerika Serikat di babak 16 besar Piala Dunia 2022. Foto: Instagram @andriesnoppert/ Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalau Anda sedang dalam keadaan sulit dan terpikirkan untuk menyerah, barangkali ada bagusnya melihat bagaimana seorang Andries Noppert melawan pahit dan kerasanya kehidupan ini.
ADVERTISEMENT
Tingginya 203 sentimeter, sedikit di bawah mistar gawang, menjadikannya pemain tertinggi di turnamen akbar empat tahunan ini.
Tetapi Kiper Timnas Belanda itu bukan hanya sekedar laki-laki jangkung yang kalau sedikit melompat sudah bisa melebihi tiang gawang. Dia jangkung dan punya banyak kecakapan. Dia jangkung dan kisah hidupnya membawa denyut optimisme bagi siapapun yang bersedia mengambil pelajaran.
Bagaimana tidak, pertandingan pertama Belanda melawan Senegal pada Senin (21/11) malam WIB yang lalu merupakan debut untuk Andries Noppert di panggung internasional. Di mana dia mencatatkan clean sheet dalam kemenangan 2-0.
Dia akan selalu mengingat momen manis itu. Dan kalau ada sosok yang patut dicium tangannya sebagai ucapan terima kasih, maka tak lain Louis van Gaal.
ADVERTISEMENT
Juru taktik dengan segudang pengalaman dan kegilaan itu berani dan cermat untuk memilih kiper dengan kurang dari 50 penampilan dalam karier profesionalnya selama satu dekade.

Andries Noppert Melawan Kemustahilan

Sebelum mengenakan seragam The Oranje yang mengkilap itu, pernahkah Anda mendengar nama Andries Noppert? Satu-satunya kiper Belanda yang Anda tahu mungkin hanya Edwin van der Sar.
Dan setelah membaca tuntas catatan ini, Anda akan tahu lebih banyak tentang pria berusia 28 tahun itu.
Perputaran nasib Noppert terdengar sulit untuk dipercaya. Bayangkan, dua minggu lalu Noppert bahkan hanya berada di pilihan ketiga, tidak ada jaminan baginya menjadi starter.
Dua bulan lalu, bahkan tidak ada jaminan baginya bisa masuk skuat The Oranje. Dua tahun lalu, bahkan keluarganya sendiri dengan lembut dan penuh kehati-hatian menyarankan Noppert untuk berhenti jadi pesepakbola.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini Noppert telah bermain untuk lima klub: Heerenveen, NAC Breda, Foggia, FC Dordrecht, Go Ahead Eagles.
Melihat klub-klub di atas, Anda mungkin mengernyitkan dahi dan bertanya-tanya, bagaimana bisa dengan riwayat memperkuat klub non top Eropa seorang Noppert bisa menjadi kiper pilihan pertama untuk negara sekelas Belanda?
Bandingkan dengan dua stok nama lainnya yang dibawa Loius van Gaal, ada Justin Bijlow dari Feyenoord, dan Remko Pasveer kiper berpengalaman milik Ajax Amsterdam. Dua kiper dari klub papan atas Eredivisie. Sementara Noppert hanya memperkuat Heerenveen.
Faktanya, tidak ada tim besar Eropa di luar Ajax Amsterdam yang mempekerjakan kiper asli Belanda. Tujuh dari 18 tim di papan atas Belanda mempekerjakan kiper impor.
ADVERTISEMENT
Itu berarti Loius Van Gaal telah membawa kira-kira sepertiga dari kiper berkualitas yang tersedia baginya ke Qatar. Dan pilihan utamanya jatuh pada Noppert.
Untuk bisa sampai ke fase itu, Noppert lebih dulu berjuang, sebuah perjuangan melawan kemustahilan. Lantas bagaimana perjalanan Noppert membalikan nasibnya?

Lika-liku Karier Andries Noppert

Memulai karier profesional diklub asal kota dia dilahirkan, Noppert tidak langsung membuat terobosan di Heerenveen (2013-2014), dia dibuang begitu saja ke NAC Breda, dan di sana ia kembali mencecap pahit. Sebagai kiper pelapis kedua Noppert hanya memainkan enam pertandingan liga dalam empat tahun (2014-2018).
Lalu Noppert pergi ke Italia menerima tawaran dari klub Serie B, Foggia (2018-2019) tetapi klub itu kesulitan keuangan yang ujungnya membuat mereka terdegradasi dan pada musim yang sama klub itu hanya tinggal cerita, alias bangkrut dan bubar. Segalanya tampak lebih buruk bagi Noppert. Tapi dia sudah terbiasa dengan situasi yang sulit.
ADVERTISEMENT
Sadar tak ada tempat baginya di tanah perantauan, Noppert memutuskan pulang ke negeri asalnya, di mana dia bergabung dengan klub divisi kedua FC Dordrecht (2019-2020) dan saat baru menunjukkan kualitasnya, lagi-lagi kemalangan membuntutinya.
Tetapi pelatih kiper klub itu, Arben Kasolli, sudah melihat sesuatu yang istimewa pada kemampuan Noppert.
"Segera setelah sesi latihan pertama, saya mengatakan bahwa saya menginginkan dia sebagai nomor satu yang baru," kata Kasolli kepada Sky Sports.
Tapi sayangnya, saat melawan Almere City FC, Noppert mengalami cedera. Dua pertandingan yang menjanjikan dan Noppert harus menepi. Setelah sebulan, dia mulai berlatih lagi tetapi lututnya cedera lagi. Setelah seminggu rehabilitasi, dia cedera lagi, lutut yang sama dan masalah yang sama.
ADVERTISEMENT
FC Dordrecht tak mau rugi, dengan enteng mereka memutus kontrak Noppert, dan dengan besar hati dia pergi dan harus melewati fase sebagai pemain tanpa klub dari Juni 2020 hingga Juli 2021.
11 bulan dipakainya untuk berbenah. Namun kemalangan yang terus-menerus datang itu membuat kedua orang tua Noppert mengatakan bahwa mungkin sudah waktunya untuk mencoba sesuatu yang lain.
Istrinya juga membujuk agar Noppert mempertimbangkan karier di kepolisian, paling tidak itu dapat memberikan gaji yang lebih dapat diandalkan untuk keluarga kecil mereka.
Pada titik itu Noppert tidak patah hati. Dia menolak untuk membiarkan impiannya mati dan percaya selalu ada harapan ditengah kesulitan. Benar saja, tawaran datang dari Go Ahead Eagles (2020-21) yang baru saja promosi ke Eredivisie, dan kebetulan mereka kekurangan kiper cadangan.
ADVERTISEMENT
Noppert punya ketahanan mental yang sudah teruji waktu, dan itu merupakan hal penting untuk seorang pesepakbola hebat.
Persoalannya adalah menit bermain, dia butuh diberi kepercayaan, dia membutuhkan ritme.
Dan pelatih Go Ahead Eagles, Kees van Wonderen, memberinya kesempatan itu, Noppert membayarnya kontan dengan penampilan yang gemilang.
Sampai akhirnya Noppert kembali ke tempat dia memulai, ya, dia kembali memperkuat Heerenveen (2021-sekarang). Bukan lagi sebagai pesakitan, Noppert kini menjadi kiper utama dan tak tergantikan dalam 14 pertandingan awal.
Performa Noppert itu berlanjut di Piala Dunia 2022. Mungkin dia gugup. Tapi dia juga menikmatinya. Noppert menikmati berada di area paling belakang. Meskipun sebagai orang terakhir yang bakal disalahkan kalau bola masuk. Dan dipuji hanya sepintas lalu meskipun jatuh bangun mencegah bola masuk.
ADVERTISEMENT

Hormat untuk Andries Noppert

Dengan dorongan dari Louis van Gaal dan rekan-rekannya Noppert punya motivasi kuat untuk mendapatkan hasil maksimal dari kemampuannya. Kombinasi antara kemampuan psikologis, kemampuan fisik dan teknis, membuatnya jadi makin matang.
Lihat saja dari empat laga penuh yang sudah dilakoninya, statistik menunjukkan Louis van Gaal tak salah pilih --- sekaligus membungkam omongan sok tahu para kritikus --- Noppert baru kebobolan 2 gol, itupun menyulitkan pemain lawan lebih dulu dan 2 gol itu termaafkan mengingat Noppert telah melakukan 15 saves krusial.
Catatan apik itu mengiringi langkah Belanda melaju ke babak 8 besar. Lawan sulit menanti mereka. Ujian sesungguhnya baru datang. Kesebelasan Argentina dengan Lionel Messi nya akan mencoba seberapa tangguh Noppert.
ADVERTISEMENT
Namun setidaknya hingga sejauh ini, dengan lika-liku kariernya, Noppert telah membuat pembuktian yang sulit untuk tidak membuat kita bertepuk tangan dan menaruh hormat tinggi-tinggi untuknya.
Orang lain sah saja meremehkan, tapi jangan sampai dirimu sendiri yang kehilangan kepercayaan. Noppert mengikuti kebijaksanaan itu.
Tabik!