5 Aplikasi Penggunaan Panel Surya di Kehidupan Sehari-hari

Gigih Windu Wijaya
Renewable Energy Enthusiast, Mahasiswa Elektro Universitas Diponegoro
Konten dari Pengguna
5 Maret 2022 19:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gigih Windu Wijaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Solar Panel sebagai Stasiun Pengisian Baterai. (sumber : shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Solar Panel sebagai Stasiun Pengisian Baterai. (sumber : shutterstock)
ADVERTISEMENT
Indonesia sedang berada dalam masa transisi energi. Dekarbonisasi secara menyeluruh dengan pengurangan emisi yang signifikan melalui penggunaan pembangkit listrik rendah karbon. Pembangkit listrik tenaga surya akan menjadi tokoh utama mewarnai masa depan energi Indonesia dalam peta jalan transisi energi Indonesia hingga 2060. Perencanaan kapasitas panel surya terpasang meningkat hingga 5x lipat dari 0,9 GW pada RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) 2019 - 2028 menjadi 4,7 GW pada RUPTL 2021 – 2030.
ADVERTISEMENT
Menurut informasi dari IETO (Indonesia Energy Transition Outlook) 2022 Sekitar 63% dari perencanaan kapasitas (2,9 GW) dialokasikan kepada perusahaan pembangkitan independent (sektor privat). Hal ini merupakan sinyal positif bagi bisnis panel surya setidaknya selama 5 tahun kedepan. Untuk menangkap peluang yang sudah didepan mat aini, kita perlu tahu bagaimana pemanfaatan PLTS dapat membantu kehidupan bermasyarakat. Berikut ini merupakan 5 cara dalam memanfaatkan penggunaan PLTS di kegiatan sehari-hari :
Pompa air yang bertenagan listrik dari energi matahari ini dikenal sebagai solusi dari daerah terpencil, pulau-pulau kecil, kompleks wisata, kompleks perkebunan dan kompleks pertambangan yang membutuhkan pengairan air, namun sulit untuk dijangkau jaringan listrik PLN. Sementara itu, matahari banyak menyediakan energi yang melimpah untuk dapat dimanfaatkan sebagai listrik dalam melakukan proses distribusi air.
ADVERTISEMENT
Keuntunganya dalam menggunakan teknologi ini yaitu tidak membutuhkan prasarana yang sulit. Pemasangan pompa dapat dilakukan di mana saja tanpa harus membangun jaringan listrik yang rumit. Kemudian, biaya operasional menjadi lebih murah. Karena tidak menggunakan bahan bakar fosil, pengoperasian dapat dipantau dari kejauhan dan memiliki masa kerja yang lama. Keberadaan pompa air tenaga surya ini biasanya diaplikasikan pada sistem irigasi, kebutuhan air minum maupun untuk kolam renang.
Sistem pendingin memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga kondisi hasil tangkap ikan tetap dalam kondisi yang segar dan karena lama waktu pelayaran atau lamanya waktu distribusi di pelabuhan. Sistem ini dapat mengatur suhu hingga mencapai dibawah 0oC sampai -15oC. Tenaga surya didesain untuk menunjang sistem pendinginan dalam rangka dapat menghemat konsumsi bahan bakar generator yang biasanya dipakai sebagai sumber energi utama sehingga memiliki nilai ekonomis dalam nilai investasi barang.
ADVERTISEMENT
Selain perikanan, sektor pertanian dengan buah dan sayur yang dihasilkan oleh Indonesia juga membutuhkan sistem pendingin untuk mengawetkan dan menjaga kualitas produk. Dalam pengoperasian sistem pendinginan tenaga surya, diperlukan penggunaan baterai untuk menyimpan tenaga surya yang dihasilkan pada siang hari dan memasok listrik pada malam hari dan cuaca mendung. Namun, baterai dapat tidak digunakan apabila pada wilayah sistem pendingin sudah terdapat jaringan PLN. Sehingga mekanismenya lebih sederhana. Kita hanya perlu memasang meteran panel surya atap dan meteran ekspor-impor. Lalu selisih dari perhitungan listrik yang dihasilkan panel surya dan penggunaan listrik untuk sistem pendingin (ekspor-impor) inilah yang akan dibayar oleh pelanggan.
Stasiun pengisian kendaraan listrik yang berasal dari energi surya merupakan pelaku yang vital dalam penerapan kendaraan listrik ramah lingkungan. Karena selain kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi, akan lebih sempurna bila asal energinya bersumber dari pembangkit yang ramah lingkungan. Memanfaatkan energi surya sebagai daya dalam pengisian baterai relatif lebih murah dari segi operasional dibandingkan menggunakan energi listrik dari PLN.
ADVERTISEMENT
Mekanisme sederhananya yaitu panel surya akan mengonversi energi matahari menjadi energi listrik yang disalurkan ke sejumlah baterai untuk menyimpan energi. Selanjutnya energi dapat disalurkan pada kendaraan yang ingin melakukan pengisian baterai dan sistem kontrol microgrid. Sistem kontrol ini berguna untuk menampilkan informasi data secara retail konsumsi listrik yang digunakan dari PLTS.
Sistem Reverse-Osmosis (RO) kini banyak diterapkan dalam mencukupi kebutuhan air bersih utamanya pada area terpencil seperti pesisir pantai pulau-pulau kecil. Pada umumnya sumber energi yang dipakai berasal dari PLN atau generator diesel. Teknologi penyaringan air ini memanfaatkan radiasi matahari sebagai penggerak pompa dan filter sehingga lebih hemat, efisien serta ramah lingkungan.
Sistem pengolahan air ini terbagi menjadi dua sistem yaitu Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) dan Tap Water Reverse Osmosis (TWRO). Perbedaan keduanya terletak pada modul membrane yang digunakan, SWRO mampu mengolah air laut dengan konsentrasi yang tinggi. Sedangkan TWRO mampu mengolah air sumur, air sungai atau air yang memiliki konsentrasi rendah. PLTS yang direncanakan biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik sistem RO dan penerangan. Skenario sistem PLTS yang digunakan adalah off grid atau menggunakan baterai sebagai penyimpan energi. Teknologi ini sangat tepat diaplikasikan di daerah 3T dan daerah yang terdampak bencana kekeringan untuk menyuplai kebutuhan air dan listrik.
ADVERTISEMENT
Teknologi ini digunakan dalam rangka untuk memasok kebutuhan listrik penerangan lampu penerangan dengan pembangkit listrik independen yang ramah lingkungan. Lampu penerangan sangat dibutuhkan untuk membantu pergerakan masyarakat dalam beraktifitas utamanya pada malam hari. Pemanfaatan sistem ini bersifat mandiri, dapat di bangun dengan cepat di kota maupun desa di mana jaringan listrik PLN belum merata atau tidak tersedia.
Kelebihan PJUTS diantaranya yaitu tidak adanya biaya instalasi penarikan kabel jaringan udara atau bawah tanah yang biasanya memerlukan waktu yang lama serta bahan konstruksi yang mahal. Selain itu, memiliki fitur otomatis yang terintegrasi pada perangkat solar charge controller / battery control unit untuk secara otomatis menyalakan lampu pada malam hari dan memadamkan pada siang hari. Ditinjau dari sisi safety, PJU konvensional bekerja dengan arus AC tegangan tinggi 220V yang dapat membahayakan keselamatan warga Ketika terjadi kebocoran instalasi kabel jaringan terutama pada rawan banjir. Sedangkan PJUTS bekerja dengan arus DC tegangan rendah sehingga lebih aman serta portable (dapat dipindah).
ADVERTISEMENT
Tahun ini menjadi momentum kebangkitan energi terbarukan Indonesia dengan prospek yang sangat menjanjikan sejak pemerintah menetapkan komitmen baru yang sangat kuat dalam peta jalan untuk energi hijau Indonesia. Ayo menjadi bagian dalam perubahan yang baik ini demi Indonesia yang bebas dari emisi karbon dengan mengimplementasikan pembangkit listrik tenaga surya di kehidupan sehari-hari.