Konten dari Pengguna

Menyelami Makna Sehari-hari: Refleksi Kesadaran 'This Is Water' Wallace

Gilang Ramadhan
Pengajar - Penulis - S1 Bahasa dan Sastra Indonesia - Warga Gang Mangga Garis Lurus
26 Mei 2024 17:53 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gilang Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi This Is Water. Sumber: Unsplash/Sense Atelier
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi This Is Water. Sumber: Unsplash/Sense Atelier
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam pidato yang kemudian disusun menjadi esai berjudul "This Is Water," David Foster Wallace mengajak kita untuk melihat kehidupan dari perspektif yang lebih luas dan lebih dalam. Wallace menyadari bahwa kita, sebagai manusia, sering terjebak dalam pemikiran egois kita sendiri, hanya fokus pada kepentingan pribadi dan persepsi sempit yang menghalangi kita untuk benar-benar memahami pengalaman orang lain.
ADVERTISEMENT
Kesadaran adalah inti dari pesan Wallace. Ia menggambarkan betapa kita cenderung menjadi pusat dari alam semesta kita sendiri, suatu kecenderungan yang alami namun bisa sangat membatasi. Dengan mengembangkan kesadaran ini, kita dapat mulai melihat dunia dari sudut pandang orang lain, memahami perjuangan dan keindahan yang ada dalam kehidupan mereka. Kesadaran ini bukan hanya tentang melihat, tetapi tentang merasakan dan memahami secara mendalam.
Pentingnya kesadaran dalam setiap aspek kehidupan kita tidak bisa dilebih-lebihkan. Wallace, menekankan bahwa kesadaran adalah kunci untuk menjalani hidup dengan penuh makna. Kesadaran ini tidak hanya berarti perhatian terhadap apa yang terjadi di sekitar kita, tetapi juga pemahaman mendalam tentang diri kita sendiri dan hubungan kita dengan dunia. Tanpa kesadaran, kita mudah terjebak dalam rutinitas dan pemikiran sempit yang menghalangi kita untuk benar-benar memahami dan menghargai pengalaman hidup kita.
ADVERTISEMENT
Wallace juga menunjukkan bahwa pendidikan sejati bukan hanya tentang menguasai keterampilan intelektual, tetapi tentang belajar mengendalikan pikiran kita. Pendidikan yang baik seharusnya melatih kita untuk berpikir secara kritis dan reflektif, bukan hanya menghafal informasi atau mengikuti prosedur. Ini berarti mengajarkan kita untuk mempertanyakan asumsi, melihat berbagai perspektif, dan memahami kompleksitas dunia. Dengan cara ini, pendidikan membantu kita menjadi individu yang lebih bijak dan lebih mampu menavigasi tantangan hidup dengan pemahaman yang lebih dalam.
Namun, pelajaran penting ini seringkali terabaikan dalam sistem pendidikan modern yang terlalu fokus pada hasil dan angka. Ketika pendidikan hanya diukur melalui ujian dan nilai, kita kehilangan esensi dari pembelajaran yang sejati. Siswa mungkin menjadi ahli dalam mengerjakan soal, tetapi mereka tidak diajarkan untuk memahami makna di balik pengetahuan tersebut atau bagaimana menerapkannya dalam kehidupan nyata. Wallace mengingatkan kita bahwa tujuan akhir dari pendidikan seharusnya adalah untuk membentuk pikiran yang sadar dan reflektif, yang mampu melihat melampaui permukaan dan menemukan makna yang lebih dalam dalam setiap aspek kehidupan.
ADVERTISEMENT
Dalam rutinitas sehari-hari yang penuh dengan kesibukan dan distraksi, kita seringkali lupa untuk menghargai momen-momen kecil yang membuat hidup ini berharga. Wallace mengingatkan kita bahwa setiap orang yang kita temui memiliki kehidupan yang sama kompleks dan penuh perjuangan seperti kita. Dengan memilih untuk sadar dan berempati, kita membuka diri kita untuk mengalami kehidupan yang lebih kaya dan bermakna.
Pidato Wallace adalah panggilan untuk bangun dari tidur panjang kesadaran kita. Ia menggunakan metafora air untuk menggambarkan realitas sehari-hari yang sering kita abaikan karena kita begitu terbiasa dengannya. Namun, dengan memilih untuk 'melihat' air, kita bisa mengubah cara kita mengalami dunia dan hubungan kita dengan orang lain. Kesadaran ini memberi kita perspektif yang lebih luas tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup.
ADVERTISEMENT
Wallace juga menekankan kebebasan dalam memilih cara kita berpikir, sebuah konsep yang seringkali terabaikan dalam kebisingan kehidupan sehari-hari. Kebebasan ini bukan sekadar kebebasan fisik atau material, yang sering kali menjadi fokus utama dalam masyarakat modern. Sebaliknya, Wallace berbicara tentang kebebasan mental—kebebasan untuk memilih sikap dan persepsi kita terhadap situasi yang kita hadapi. Ini adalah jenis kebebasan yang lebih mendalam dan esensial, yang memungkinkan kita untuk mengendalikan respons emosional dan intelektual kita terhadap dunia di sekitar kita.
Dengan kebebasan mental ini, kita diberi kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijaksana dan tenang. Alih-alih bereaksi secara otomatis dan sering kali negatif terhadap situasi yang sulit atau tidak nyaman, kita dapat meluangkan waktu sejenak untuk memilih bagaimana kita ingin merespons. Ini adalah bentuk pengendalian diri yang lebih tinggi, yang melibatkan kesadaran penuh akan pilihan yang kita buat dalam setiap momen. Wallace percaya bahwa dengan latihan dan kesadaran, kita bisa melampaui kecenderungan egois dan pandangan sempit yang seringkali membatasi kita.
ADVERTISEMENT
Kebebasan mental ini juga membawa kita menuju kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan. Dengan memilih untuk tidak terbebani oleh egoisme dan pandangan sempit kita, kita membuka diri terhadap pengalaman yang lebih kaya dan hubungan yang lebih mendalam dengan orang lain. Ini adalah perjalanan menuju kebijaksanaan dan ketenangan batin, di mana kita belajar untuk menghargai setiap momen dan setiap interaksi. Dalam pandangan Wallace, inilah inti dari kebahagiaan sejati—kemampuan untuk memilih cara kita berpikir dan merespons dunia, dengan kesadaran penuh dan empati terhadap diri kita sendiri dan orang lain.
Dalam dunia yang semakin kompleks dan terhubung ini, pesan Wallace menjadi semakin relevan. Teknologi dan media sosial seringkali memperkuat kecenderungan kita untuk menjadi lebih terpusat pada diri sendiri, sehingga mengurangi kemampuan kita untuk berempati dan memahami orang lain. Dalam konteks ini, “This Is Water” adalah pengingat penting bahwa kita perlu secara aktif memilih untuk sadar dan terbuka terhadap pengalaman orang lain.
ADVERTISEMENT
Pesan Wallace adalah tentang kesadaran dan pilihan. Dalam setiap momen, kita memiliki kekuatan untuk memilih cara kita melihat dan merespons dunia di sekitar kita. Dengan kesadaran dan empati, kita dapat menemukan kebahagiaan yang lebih sejati dan makna hidup yang lebih dalam. Wallace meninggalkan kita dengan pesan yang sederhana namun mendalam: "Ini adalah air." Mari kita memilih untuk melihatnya.