Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Revolusi Pendidikan Akhlak di Sekolah
17 Desember 2020 6:45 WIB
Tulisan dari Gilang Ramadhoni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi individu sebagai manusia sehingga dapat hidup secara optimal, baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral dan sosial sebagai pedoman hidup. Dengan demikian pendidikan memegang peran penting dalam menentukan hitam putihnya manusia, dan akhlak menjadi standar utama kualitas manusia. Artinya, baik buruknya akhlak merupakan salah satu indikator berhasil atau tidaknya pendidikan. Pendidikan bukan hanya bertujuan membentuk manusia yang cerdas otaknya dan terampil dalam melaksanakan tugas, namun diharapkan dapat menghasilkan manusia yang berakhlak mulia.
ADVERTISEMENT
Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan mahluk dan hubungan antar makhluk. Perkataan ini bersumber dari kalimat yang tercantum dalam Al Qur’an :
Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang 31 agung” (Qs. Al Qalam:4)
Oleh karena itu makna akhlak memilki karakteristik, yaitu: 1) Akhlak yang didasari nilai-nilai pengetahuan Ilahiyah 2) Akhlak yang bermuara pada nilai-nilai kemanusiaan. 3) Akhlak yang berlandaskan ilmu pengetahuan.
Pengertian pendidikan dalam UU no. 20 tahun 2003, bahwa pendidikan adalah “suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didikaktif mengembangkan pontensinya pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia, sertaketerampilan yang diperlukandirinya, masyarakat, bangsadan Negara.” Sedangkan akhlak adalah karakter yang dimiliki oleh setiap orang khususnya yang beragama Islam. Kata akhlak berasal dari bahasa Arab yakni berarti karakter dan perangai, secara terminologi akhlak merupakan proses terbentuknya karakter dalam waktu yang panjang yang akan mempengaruhi tingkah laku seseorang dan berkelanjutan sehingga menjadi kebiasaannya.
ADVERTISEMENT
Pendidikan akhlak memiliki tingkatan yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan pendidikan moral saja, karena di dalamnya mengajarkan kebiasaan-kebiasaan yang baik sehingga anak didik akan mengikutinya dan mempraktekkannya di dalam kehidupannya mereka sehari-hari. Pendidikan akhlak sangat dibutuhkan saat ini karna pada era milenial sekarang dapat dilihat banyak anak didik yang sangat minim dengan yang namanya akhlak, mereka cenderung terbawa dengan sifat dan kebiasaan yang tidak baik sehingga menyebabkan mereka juga ikut terbawa arus yang salah.
Kenapa pendidikan akhlak sangat dibutuhkan saat ini ?
menurut saya karna pendidikan dan akhlak itu tidak dapat dipisahkan, terlebih lagi pada era zaman milenial ini dapat dilihat banyaknya anak didik yang kurang akan pendidikan akhlaknya. Kenapa saya katakan demikian ? ya karna dapat dilihat dengan jelas perilaku-perilaku yang kurang baik terhadap gurunya, teman dan orang tua. Seperti melawan guru, menantang orang tua, serta berperilaku tidak baik dengan temannya dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Dalam hal itu harus ada juga peranan orang tua yang dapat membantu proses pembentukan akhlak, harus menanamkan pada tiap anak itu akhlakul karimah yang tidak menyimpang dari syariat islam. Itu pun harus ada bimbingan dan pengawasan orang tua yang selalu mengingatkan kepada anaknya jikalau anak itu berbuat yang tidak baik dan melanggar norma serta syariat.
Peran orang tua itu tidak hanya memerintah anaknya untuk berbuat baik tetapi harus juga memberinkan contoh kepada anaknya, karna kebiasaan anak itu tergantung dengan kebiasaan yang diajarkan orang tuanya.
Disamping itu juga ialah lingkungan, lingkungan salah satu faktor yang paling besar pengaruhnya bagi dunia pendidikan. Lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan karakter anak didik. Bila anak tumbuh dan berkembangan di lingkungan yang baik, sopan santun, mengikuti dan patuh terhadap agama maka anak pun akan tercap baik. Akan tetapi sebaliknya, pengaruh buruk serta lingkungan juga merupakan kebiasaan yang cepat menular. Oleh karena itu orang tua harus benar-benar mengawasi dan memperhatikan pengaruh lingkungan terhadap pendidikan anaknya.
ADVERTISEMENT
Hubungan akhlak dengan pendidikan dapat dikemukakan oleh Prof.Abudin Natta:
1. Pemahaman tentang akhlak membantu merumuskan tujuan pendidikan, yaitu membentuk manusia agar memiliki akhlak mulia atau kepribadian yang utama yang ditandai oleh adanya integritas kepribadian yang utuh, satunya hati, ucapan dan perbuatan, memiliki tanggung jawab terhadap dirinya, masyarakat dan bangsanya, melaksanakan segala perintah Allah SWT.
2. Pemahaman tentang akhlak membantu dalam merumuskan ciri-ciri dan kandungan kurikulum.
3. Pemahaman tentang akhlak akan membantu dalam merumuskan ciri-ciri guru yang profesional, yaitu guru yang selain memiliki kompetensi akademik, pedagogic dan sosial, juga harus memiliki kompetensi kepribadian.
4. Pemahaman tentang akhlak akan membantu merumuskan kode etik dan tata tertib sekolah, khususnya yang berkenaan dengan akhlak peserta didik.
ADVERTISEMENT
5. Pemahaman tentang akhlak akan membantu dalam menentukan metode dan pendekatan yang efektif dalam kegiatan belajar mengajar dalam melahirkan manusia yang memiliki akhlak mulia dan karakter utama.
6. Pemahaman tentang akhlak akan membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang bersih, tertib, aman, damai, nyaman, yang mendukung terciptanya suasana belajar yang kondusif.
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat.
Abdullah Nashih Ulwan (1999) dalam bukunya “Tarbiyatul Aulad fil Islam” mengatakan “keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti paling berhasil atau membekas dalam pembentukan akhlak, moral dan karakter, spritual dan etos sosial anak”.
Pendidikan dan pembelajaran berbasis akhlak, moral, karakter dan sejenisnya dirancang secara terintegrasi dengan pendidikan dan pembelajaran lainnya. Ia tidak dapat berdiri sendiri sebagai mata pelajaran dan dilakukan secara dialogis bukan indoktrinasi.
ADVERTISEMENT
Era revolusi 4.0 saat ini membawa banyak dampak dalam kehidupan manusia, termasuk juga dalam bidang pendidikan. Era revolusi4.0 sangat menuntut dunia pendidikan untuk menyesuaikan diri dengan era yang ada sekarang, sehingga perlu adanya hal-hal baru di dalam system pendidikan, seperti tata pengelolaan, kurikulum pendidikan, serta kompetensi dasar pendidikannya. Jika semua itu tidak dilakukan, maka pendidikan akhlak akan tertinggal dengan arus perkembangan zaman yang semakin keras pergaulan serta dampaknya. Oleh karena itu, perlu ketelitian kita untuk menemukan langkah yang baik bagi pendidikan Islam terutama pendidikan akhlak agar bisa tetap sejalan beriringan secara baik dan benar dengan perkembangan zaman yang ada.
Era revolusi yang sedang terjadi saat ini, merupakan era yang ditandai dengan munculnya banyak hal baru dari berbagai bidang penelitian sehingga melahirkan teknologi yang semakin lebih maju. Era revolusiindustri 4.0 ini menjadi sebuah tantangan bagi lembaga pendidikan serta bagi para pendidik dalam membantu proses meningkatkan intelektual yang cerdas demi mewujudkan cita-citabangsa. Menjadikan manusia sebagai pelajar yang cerdas bukan hal mudah. Oleh karena itu, lembaga pendidikan dan pendidik yang sukses mencetak peserta didik yang cerdas secara intelektual adalah yang mampu pendidikan dengan perkembangan zaman terus berjalan. Mengembangkan pendidikan dalam era revolusi ini bukanlah perkara yang mudah, di perlukannya hal-hal baru untuk mensetarakan antara pendidikan era revolusi industri 40 dengan pendidikan akhlak.
ADVERTISEMENT
Pada Era Revolusi Industri seperti saat ini jika tidak di dasari oleh Akhlak atau Moral yang kuat, maka akan menjadikan manusia terhanyut dalam berbagai macam tekhnologi yang tersaji pada era ini, yang akan membawa manusia tidak memiliki kontrol yang dapat menjurumuskan padahal yang dapat merusak polapikir, sikap dan keyakinan manusia. Agar akhlak atau moral manusia dapat terbentuk secara baik di Era Revolusi Indistri 4.0 melalui Peran Pendidikan Islam.
Berdasarkan penjelasan teoritis tersebut di atas dan pengalaman penulis dalam program penguatan akhlak, moral dan karakter, penulis tidak yakin “Revolusi Akhlak”, yang akan terlaksana secara efektif, barangkali lebih tepat menggunakan kata “Menyempurnakan atau Memperbaiki Akhlak”, karena landasan akhlak bangsa ini sudah jelas dan tidak semua akhlak rakyat ini bobrok
ADVERTISEMENT
Live Update