Apakah Stres Berbahaya? Dampak, Pencegahan serta Pengendaliannya!

Gilbert Daniel Dominggo Tambun
Mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Konten dari Pengguna
22 September 2023 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gilbert Daniel Dominggo Tambun tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pria mengalami stres. (Sumber: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pria mengalami stres. (Sumber: Freepik)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Definisi stres
Apa itu stres? Apa yang ada di benak Anda setelah mendengar kata ‘stres’? Stres adalah perasaan yang biasanya dapat kita rasakan saat berada di bawah tekanan baik mental maupun emosional, marah, putus asa, gugup atau bersemangat. Stres juga dapat diartikan sebagai keadaan resah, cemas, tegang dan sebagainya akibat tekanan mental atau fisik. Respons tubuh saat stres bisa bermacam-macam, mulai dari napas dan detak jantung menjadi cepat, otot menjadi kaku, dan tekanan darah meningkat.
ADVERTISEMENT
Penyebab stres
Jika kita berbicara tentang stres, kurang lengkap apabila tidak diberi tahu apa penyebab stres itu sendiri. Dilansir dari Kementerian Kesehatan, pemicu/stressor stres bisa bermacam-macam menurut bidangnya:
a. secara fisik/jasmani,
- yaitu rasa nyeri, kelelahan fisik, dll,
b. secara psikologis,
- yaitu kesepian, patah hati, iri hati, konflik, masalah keuangan, dll, serta secara sosial budaya disebabkan dari pengangguran, pensiun, pemutusan hubungan kerja (PHK), perceraian, dll.
Selain itu, khususnya pada anak-anak dan remaja, penyebab stres juga bisa terjadi karena:
- pikiran atau perasaan negatif tentang diri sendiri,
- perubahan fisik (permulaan pubertas/akil balig),
- beban belajar (ulangan atau menumpuknya pekerjaan rumah seiring waktu),
- masalah dengan teman di sekolah/lingkungan sosial (peer pressure), - perubahan besar (seperti pindah rumah, pindah sekolah, atau perpisahan orang tua),
ADVERTISEMENT
- penyakit kronis,
- masalah keuangan di keluarga,
- kematian orang terdekat, dan
- situasi rumah atau lingkungan sekitar yang tidak aman.
Ilustrasi seorang remaja yang sedang stres. Sumber: https://www.apa.org/
Gejala stres
Jika Anda ingin mengetahui lebih jelas apakah Anda mengalami stres atau tidak, beberapa tanda atau gejala berikut ini mungkin menunjukkan kalau Anda menderita stres dan ingin memeriksa ke dokter/psikolog:
- Napas terengah-engah, berkeringat, dan jantung berdetak kencang
- Sakit kepala, pandangan berputar
- Mual, gangguan pencernaan
- Berat badan naik atau turun disebabkan makan terlalu banyak atau sedikit
- Rasa sakit dan nyeri
- Mudah kesal dan marah atau mengasingkan diri dari keluarga dan teman
- Mengabaikan tanggung jawabnya, berkurang efisiensi kerja atau sulit fokus
ADVERTISEMENT
- Tekanan emosional (terus-menerus merasa sedih atau mudah menangis)
- Mudah gusar
- Sulit untuk menenangkan pikiran.
Jantung berdetak kencang merupakan salah satu gejala stres. (Sumber: iStock)
Efek positif stres (eustress)
Faktanya, stres tidak selamanya membawa efek buruk/negatif, tetapi juga membawa dampak positif dan umumnya hanya bersifat sementara, contohnya:
- ketika kita melakukan latihan fisik sewaktu berolahraga maka dapat menimbulkan kesegaran, ketika kita mengalami kegagalan, itu dapat memacu orang untuk berusaha dengan lebih baik, dan
- stres dapat mendorong kita untuk meningkatkan kemampuan diri melalui tingkatan stres yang kita hadapi.
Selain itu, efek positif stres dapat dirasakan melalui kasus berikut:
- Kegembiraan naik roller coaster
- Menonton film menyeramkan
- Pengalaman kencan pertama
- Hari pertama di pekerjaan baru
- Menyukai tantangan, contohnya ketika Anda ingin mengikuti lari maraton pertama kali dan Anda rajin berlatih
ADVERTISEMENT
- Saat ada masalah yang terjadi di tempat kerja, Anda akan berperan aktif untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan berdiskusi, bertanya, dan mencari solusi dari suatu permasalahan
- Jika Anda ditugaskan untuk memimpin suatu proyek inovasi dengan inisiatif khusus, Anda masih belum yakin siapa dan apa saja yang harus dilibatkan
- Anda akan pindah ke luar negeri untuk mengejar mimpi dan pekerjaan impian Anda
- Saat berbuat kesalahan dalam pekerjaan, Anda akan bertanggung jawab dan berhasil menyelesaikannya
Lari maraton termasuk efek positif dari stres (Sumber: adksports.com)
Efek negatif stres (distress)
Tetapi jangan salah, bila dibiarkan, stres pun dapat menimbulkan efek negatif, contohnya
- Saat ada peningkatan beban pekerjaan dari atasan melebihi kemampuan, Anda akan merasa tertekan dan pekerjaan jadi terbengkalai
ADVERTISEMENT
- Tempat kerja Anda tidak terasa nyaman dan mendukung perkembangan diri sehingga Anda merasa selalu lelah dan burnout.
- Anda merasakan financial insecurity karena memiliki utang yang harus dibayar setiap bulan
- Terjadinya perubahan kebiasaan secara mendadak, seperti kehilangan orang terdekat hingga sakit parah
Tambahan pula, menurut Mayo Clinic, beberapa hal berikut ini menyumbang efek buruk/negatif dari stres, di antaranya:
- Kelelahan
- Nyeri pada bagian dada
- Otot nyeri atau tegang
- Menurunnya gairah seksual
- Lebih sensitif dan mudah marah
- Konsumsi minuman beralkohol meningkat atau cenderung menggunakan obat-obatan terlarang
- Menjadi perokok
- Penarikan diri dari kehidupan sosial
Menjadi perokok merupakan salah satu efek negatif stres. (Sumber: Kompas)
Penyakit yang ditimbulkan akibat stres
Selain itu, jika kita terlalu sering stres, beberapa penyakit berikut akan mengintai kita, antara lain:
ADVERTISEMENT
- penyakit jantung, apalagi jika dipicu oleh kebiasaan merokok, makan berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik,
- obesitas, karena orang yang mengalami stres cenderung mengonsumsi banyak makanan manis dan tinggi lemak guna membuat perasaan mereka menjadi lebih baik, depresi dan kecemasan akibat sedikitnya upah yang diberikan saat bekerja,
- cepat tua, menurut sebuah penelitian, telah ditemukan bahwa wilayah tertentu pada kromosom menunjukkan efek penuaan yang cepat yang berpotensi mempercepat penuaan sekitar 9 hingga 17 tahun lebih cepat,
- sakit kepala: bukan hanya sakit kepala tegang, tetapi stres juga bisa menyebabkan migrain (nyeri kepala sebelah),
- diabetes, akibat perilaku buruk seperti makan tidak sehat dan minum berlebihan dan peningkatan kadar glukosa pengidap diabetes tipe 2 secara langsung.
ADVERTISEMENT
- masalah kesuburan, stres dapat menyebabkan ejakulasi dini pada pria dan mengganggu siklus menstruasi pada wanita serta meningkatkan risiko kemandulan hingga memicu keretakan rumah tangga
- sakit punggung, stres dapat memicu ketegangan fisik yang sering terjadi di jaringan lunak leher, bahu, punggung, hingga bokong. Bila pengobatan sakit punggung sering tidak membuahkan hasil, cobalah untuk memperhatikan kondisi mental dan emosional diri.
- gangguan pencernaan, stres dapat menyebabkan sejumlah masalah pada sistem pencernaan, antara lain mag, GERD, hingga sindrom iritasi usus (irritable bowel syndrome/IBS).
- penyakit Alzheimer, stres terkait erat dengan terganggunya fungsi otak; ketika stres dibiarkan begitu saja, kadar kortisol dalam darah yang terus meninggi, lambat laun akan menyebabkan kerusakan pada hipokampus, bagian dari cerebrum yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan memori dan banyak fungsi lainnya.
ADVERTISEMENT
- penyakit kulit, stres menyebabkan reaksi kimiawi di tubuh sehingga membuat kulit lebih sensitif dan reaktif. Saat stres, wajah mengeluarkan lebih banyak minyak karena stres menyebabkan tubuh membuat hormon seperti kortisol, yang memberi tahu kelenjar di kulit untuk membuat lebih banyak minyak. Lebih jauh, stres dapat memperparah penyakit psoriasis, rosacea, dan eksim pada kulit, terutama eksim kering atau neurodermatitis.
- depresi, stres kronis mampu menempatkan penderitanya berada dalam depresi karena seseorang cenderung terlibat dalam perilaku agresif atau berisiko, misalnya pelampiasan pada obat-obatan terlarang, menyakiti diri sendiri atau orang lain, hingga tak jarang dapat melakukan percobaan bunuh diri.
- gangguan tidur, stres membuat otak dipenuhi dengan beban pikiran dan emosi. Hal ini dapat memicu gangguan tidur seperti insomnia. Jika dibiarkan terus-menerus, penyakit ini dapat berimplikasi pada tekanan darah hingga dapat memperpendek usia.
ADVERTISEMENT
- flu, keterkaitan antara stres dan penurunan imunitas tubuh telah banyak dibuktikan para ahli. Kadar hormon kortisol yang melonjak tajam ketika stres mampu melemahkan respons imun terhadap berbagai ancaman, termasuk virus flu. Akibatnya, seseorang yang stres lebih mudah terjangkit flu. Bahkan, risikonya bisa bertambah parah jika stres yang dialami tak lekas diatasi.
Gangguan pencernaan, salah satunya mag, menjadi salah satu penyakit yang berpotensi menyebabkan stres. (Sumber: Alo Dokter)
Pengendalian stres
Oleh karena itu, untuk mengendalikan stress, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:
- Rencanakan masa depan dengan lebih baik
- Hindari membuat beberapa perubahan besar pada saat yang bersamaan
- Terima diri sendiri sebagaimana mestinya
- Terima lingkungan sebagaimana mestinya
- Berbuat sesuai kemampuan dan minat
- Buat keputusan yang bijaksana
- Berpikir positif
ADVERTISEMENT
- Bicarakan persoalan yang dihadapi dengan orang lain yang dapat dipercaya (psikolog)
- Pelihara kesehatan diri sendiri
- Bina hubungan baik dengan orang lain
- Luangkan waktu untuk diri sendiri (me time). Jika merasa tegang dan lebih, berarti Anda perlu istirahat dan rekreasi/tamasya.
- Lakukan relaksasi. Melakukan relaksasi setidaknya 10-15 menit setiap hari dapat mengendurkan ketegangan otot.
Me time termasuk salah satu cara mengendalikan stres. (Sumber: Getty Images)
Pencegahan stres
Namun, jangan khawatir, karena agar terhindar dari stres, ada beberapa pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Beristirahat dan tidur yang cukup, minimal 7-8 jam setiap hari
2. Sisihkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai, seperti membaca buku, menyeruput teh hangat, mendengarkan lagu, atau menonton film
3. Konsumsi makanan yang sehat, bergizi lengkap dan seimbang
ADVERTISEMENT
4. Berolahraga secara rutin minimal 10-30 menit setiap harinya
5. Sosialisasikan dengan orang yang lebih berpengalaman dan memberikan dampak positif
6. Lakukan meditasi atau yoga
7. Tersenyum
8. Batasi konsumsi berita negatif
Tersenyum merupakan langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah stres. (Sumber: glomoderndental.com)