Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Memberi Makan Burung Merpati Menjadi Sebuah Atraksi Wisata
7 November 2017 21:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Gina Yustika Dimara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Taman Fatahillah yang terletak di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, menyuguhkan banyak atraksi wisata yang dapat dinikmati. Bangunan-bangunan tua yang kaya dengan sejarah, pengalaman menaiki sepeda onthel, berfoto-foto, wisata kuliner dan masih banyak lagi. Namun, pernahkah terpikirkan bahwa Taman Fatahillah menyajikan atraksi lain yang mungkin tidak kita sadari? Ya, memberi makan burung merpati!
ADVERTISEMENT
kumparan berkesempatan mengunjungi Taman Fatahillah (7/11) dan mengobrol bersama Somadi, seorang penyewa sepeda onthel yang saat itu sedang memberi makan burung merpati. Menurut Somadi, burung-burung ini sudah menjadi bagian dari Taman Fatahillah.
Somadi yang sudah setia bersama Taman Fatahillah sejak tahun 2008 menjelaskan, keberadaan burung merpati itu bukan hal yang disengaja. Awalnya, burung-burung merpati itu tidak ada. Semua bermula dari sebuah peresmian acara.
“Waktu itu ada acara partai sedang melaksanakan peresmian, pake pelepasan burung gitu mereka. Ada 30 burung, lalu 3 ekor burung ni nyangkut gamau pergi. Kita perhatikan setiap hari, kok mereka gak pergi-pergi ya. 3 burung aja udah diem di Gedung Arsip. Darisitu, mereka berkembang biak. Kita perhatiin setiap hari,” jelas Somadi.
ADVERTISEMENT
Somadi menambahkan, bahwa komunitas onthel memiliki afeksi tersendiri terhadap merpati-merpati ini. Setiap harinya, mereka membawa satu kantong kresek penuh biji-bijian untuk diberikan kepada merpati tersebut. Terkadang, banyak wisatawan yang menawarkan diri untuk memberi makanan dan berfoto-foto bersama merpati. Sehingga Somadi menyimpulkan, bahwa merpati ini mulai menarik perhatian para wisatawan, dan menjadi atraksi sendiri tanpa disadari.
“Orang-orang sini kasih makan, yang kasih makan awalnya kita-kita penyewa onthel. Kami lihat pengunjung jadi suka. Bisa foto bareng sama burung, kadang-kadang jadi atraksi sendiri kasih makan burung. Anak kecil kejar-kejaran sama burungnya. Jadi lebih hidup suasana disini,” kata Somadi.
Walaupun disebagian kawasan dapat memberikan kesan kotor karena kotoran-kotorannya, hal itu tidak membuat pihak pengelola berniat untuk menghilangkan merpati-merpati tersebut. Somadi menjelaskan bahwa kotoran itu bisa hilang, namun kesan hidup yang diberikan oleh burung merpati pada Taman Fatahillah ini tidak akan tergantikan.
ADVERTISEMENT
“Kotor sih memang terkadang, namun jadi seperti di Eropa gitu, terkesan hidup. Apalagi disini gedungnya gedung tua, jadi lebih hidup dan indah aja gitu. Pihak museum sangat mendukung adanya burung-burung ini. Kami kembangbiakkan jadinya. Dari Dinas Pariwisata juga ada sembilan lepasin waktu itu. Ini jadi sengaja di kembangbiakkan disini, sih. Supaya pemandangan lebih mantep, lebih hidup,” jelas Somadi menambahkan.
Somadi menutup ceritanya dengan mengajak kumparan untuk berpartisipasi dalam memberi makan merpati-merpati tersebut.
“Nih ayo coba ini kalau kasih makan, bakal turun semua,” tutup Somadi.