Liquid Pavilion, Bangunan yang ‘Menghilang’ di Tengah Alam

3 Januari 2018 12:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Liquid Pavilion (Foto: Dok. José Campos)
zoom-in-whitePerbesar
Liquid Pavilion (Foto: Dok. José Campos)
ADVERTISEMENT
Bentuknya unik, berlokasi di tempat yang cantik, dan menghasilkan kesan estetika yang magis. Sebuah penjabaran yang sangat mendefinisikan bangunan paviliun yang dibangun oleh sebuah agensi arsitektur asal Portugal, depA.
ADVERTISEMENT
Secara kasat mata, paviliun ini 'berkamuflase' dan menyatu dengan alam sekitarnya. Namun rupanya, paviliun ini terbuat dari material kaca yang menghasilkan kesan 'menghilang' di tengah lebatnya pepohonan dan alam sekitar.
Dilansir Inhabitat via ignant, paviliun ini bernama Liquid Pavilion yang berlokasi di Porto’s Serralves Park. Paviliun ini adalah sebuah instalasi sementara yang merupakan bagian dari proyek Serralves Museum, salah satu museum kontemporer seni di Portugal.
Liquid Pavilion (Foto: Dok. José Campos)
zoom-in-whitePerbesar
Liquid Pavilion (Foto: Dok. José Campos)
Balutan cermin yang ada di Liquid Pavilion merefleksikan danau dan hamparan lebatnya pepohonan, membuatnya hampir tak terlihat oleh orang yang melaluinya.
Paviliun ini menampilkan bentuk yang diambil dari Serralves Museum, yang didesain oleh arsitek Alvaro Siza Vieira.
“Dengan ukuran yang berbeda dari bentuk asli Museum, paviliun ini mengaplikasikan bentuk polygon dari layout aslinya. Menunjukan salah satu karakteristik yang ada, bow window,” jelas depA.
ADVERTISEMENT
Tak lupa, penggunaan bentuk hexagonal yang terlihat diaplikasikan berulang pada bangunan tersebut, menyuguhkan estetika yang menawan seolah kamu menyatu bersama bangunan dan alam sekitarnya.
Liquid Pavilion (Foto: Dok. José Campos)
zoom-in-whitePerbesar
Liquid Pavilion (Foto: Dok. José Campos)
Penempatan paviliun yang berlokasi di antara alam dengan menggunakan material yang memantul, membuatnya terlihat sebagai jembatan visual antara museum dan taman tersebut.
Bagaimana menurutmu? Bukankah museum ini memiliki bentuk yang cantik?