Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
5 Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Merencanakan Keuangan
4 Oktober 2017 13:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Dr Ginanjar Rahmawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perencanaan keuangan dibutuhkan oleh orang yang memiliki tujuan keuangan baik jangka pendek, menengah, maupun panjang. Dalam rangka mencapai tujuan keuangan mereka, dibutuhkan strategi-strategi agar uang yang kita miliki dapat mencukupi kebutuhan kita di masa mendatang. Namun, sebelum membuat perencanaan, ada 5 hal yang sebaiknya disiapkan. Apa saja itu?
ADVERTISEMENT
1. Cek alur dana bulanan
Dalam merencanakan keuangan, salah satu sumber investasinya adalah disposible income, yaitu sisa uang bulanan. Perhitungannya adalah jumlah pendapatan bulanan dikurangi jumlah pengeluaran bulanan. Dari jumlah sisa bulanan ini nantinya akan ditempatkan dalam beberapa instrument sebagai strategi pencapaian tujuan keuangan.
Lalu bagaimana jika ternyata kita tidak memiliki sisa uang bulanan? Nah, sudah saatnya kita mengevaluasi pengeluaran kita. Adakah item pengeluaran kita yang sebenarnya tidak kita perlukan? Atau, adakah pengeluaran yang jumlahnya terlampau besar? Misalkan, ternyata dalam satu bulan tagihan HP kita mencapai Rp 700 ribu, apakah ini bisa dikurangi? Misalkan, cari provider yang lebih murah, atau memisahkan pulsa dengan kuota internet. Cek juga pengeluaran makan di luar, yang biasanya sering sangat besar jumlahnya.
ADVERTISEMENT
2. Tutup hutang konsumtif
Hutang memang selalu dekat dengan kehidupan kita, baik itu hutang untuk membayar cicilan rumah, cicilan mobil, cicilan motor, cicilan modal, dll. Bahkan sekarang pihak Bank berlomba-lomba menyalurkan utangnya tanpa agunan. Kita bisa beli HP yang lagi hits seharga 15 juta pun tanpa agunan bank. Manarik bukan?
Dalam merencanakan keuangan kita, perlu kita lakukan evaluasi terhadap utang kita, apakah utang tersebut masuk kategori produktif atau kategori utang konsumtif. Sebisa mungkin tutup utang konsumtif kita, terlebih utang yang memakai kartu kredit dan utang tanpa agunan lainnya. Hal ini akan memberikan ruang lebih pada dana bulanan yang bisa kita gunakan untuk membeli instrument investasi. Daripada berutang yang konsumtif, lebih baik uang kita alokasikan pada investasi dengan return yang menarik.
ADVERTISEMENT
3. Siapkan dana darurat
Sering sekali keuangan kita terbebani dengan pengeluaran yang sifatnya diluar prediksi, diluar perkiraan. Misalkan, terjadi kecelakaan pada mobil kita yang memerlukan perbaikan yang tentunya tidak sedikit. Atau hal yang mungkin sangat kita hindari, yaitu sakit yang memerlukan pengobatan rutin bahkan sampai masuk ke IGD dan memerlukan dokter spesialis dengan dana yang tidak sedikit. Tentunya ini akan menghantam dana bulanan kita. Atau tiba-tiba kita di-PHK, wow, langsung tidak punya pendapatan kan?
Bagaimana cara menghindari bencana keuangan seperti ini? Ada baiknya setiap orang memiliki dana darurat, yaitu dana yang disiapkan khusus jika terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Dana darurat ini harus disimpan terpisah dari rekening bulanan kita, agar tidak kita pakai, kecuali benar-benar darurat.
ADVERTISEMENT
Besaran dana darurat ini menyesuaikan dengan kebutuhan, misalkan kita menanggung dua anak, akan beda besarannya jika kita masih single. Setidaknya, jika kita terjadi hal yang tidak diinginkan, dana darurat ini dapat kita gunakan untuk mencovernya.
4.Siapkan proteksi
Proteksi diperlukan untuk melindungi kekayaan kita dari hal yang tidak diinginkan. Misalkan suatu keluarga dimana seorang bapak meninggal, berarti akan kehilangan sumber pendapatan utama, nah ini perlu disiapkan agar keungan tidak porak-poranda setelah ditinggalkan seorang bapak. Bisa jadi asset kekayaak habis karena tidak memiliki proteksi hidup.
Disinilah gunanya kita memiliki proteksi, dengan proteksi, kita menyiapkan segala hal yang terjadi. Walapun tidak seluruh biaya bisa ditukar dengan proteksi, namun hal ini cukup membantu. Nah, sering sekali kita membeli proteksi yang salah, bisa salah jenis proteksinya, salah besaran uang pertanggungannya, atau salah ahli warisnya
ADVERTISEMENT
Perlu dievaluasi terlebih dahulu, proteksi apa yang bener-bener dibutuhkan, dan jangan tergiur proteksi dengan tambahan investasi. Karena sesungguhnya, proteksi itu adalah perlindungan bukan untuk investasi. Jika kita sudah terproteksi, barulah kita melangkah pada perencanaan keuangan.
5. Kenali profile diri
Satu hal terakhir sebelum membuat perencanaan keuangan, yaitu kenali diri anda. Dengan mengenali diri kita, kita bisa menyesuaikan resiko yang layak kita terima. Jika kita bukan seseorang yang berani menghadapi resiko, sebaiknya kita sesuaikan instrument yang nantinya kita pilih sebagai strategi perencanaan keuangan.
Profile investor setidaknya dibagi menjadi tiga, yaitu moderat, menengah, dan agresif. Jika investor tidak berani menghadapi resiko yang besar, berarti dia termasuk tipe moderat, sebaiknya memilih produk investasi yang rendah returnnya. Jangan sampai salah mengenali profile anda, yang nantinya akan mengakibatkan anda tidak nyaman dengan resiko yang harus dihadapi.
ADVERTISEMENT
Nah, itulah 5 hal yang perlu kita siapkan sebelum kita merencanakan keuangan kita. Hal tersebut wajib karena perencanaan keuangan akan tidak akan berjalan lancer jika kelima hal tersebut belum kita lakukan. Selamat mencoba.