Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Transformasi Industri Film Indonesia : Tantangan Menuju Era baru
28 Oktober 2024 10:40 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Gisela Vania Sandy Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Industri Film Indonesia terus mengalami transformasi yang signifikan dalam beberapa tahun belakangan ini. Mulai dari produksi film-film berkualitas yang mendapatkan pengakuan di kancah internasional, hingga meningkatnya minat masyarakat terhadap film-film lokal, sektor ini seperti sedang memasuki fase kebangkitan baru. Namun, di balik pencapaian tersebut, masih ditemukan berbagai tantangan yang perlu diatasi agar industri ini dapat tumbuh secara berkelanjutan dan bersaing di tingkat global.
ADVERTISEMENT
Kebangkitan Film Indonesia di Kancah Internasional.
Film-film Indonesia seperti "Kucumbu Tubuh Indahku" (2018) karya Garin Nugroho atau "Yuni" (2021) karya Kamila Andini telah mempromosikan nama baik Indonesia di berbagai festival internasional. Karya-karya tersebut tidak hanya memiliki kualitas sinematografi yang tinggi, tetapi juga mengeksplorasi isu-isu sosial dan budaya yang mendalam. Pencapaian ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam memproduksi karya-karya sinematik yang tidak kalah kualitasnya dengan negara-negara lain. Pengakuan internasional ini penting karena menunjukkan bahwa perfilman Indonesia mampu menyampaikan tema-tema lokal dengan pendekatan yang universal. Film-film yang kaya akan naratif, karakter, serta isu-isu sosial mampu menarik perhatian penonton global yang mencari keunikan dan kekayaan budaya. Hal ini membuktikan bahwa industri perfilman Indonesia dapat menjadi salah satu wakil penting budaya bangsa di mata dunia.
Tantangan: Dominasi Genre dan Selira Pasar.
ADVERTISEMENT
Meskipun film-film dengan tema kompleks dan artistik mendapat perhatian di luar negeri, di dalam negeri pasar film Indonesia sering didominasi oleh genre populer seperti horor, komedi, atau film romansa. Walaupun genre ini menjadi kegemaran penonton, keragaman genre dalam perfilman Indonesia belum berkembang secara optimal. Film-film yang mencoba untuk mengeksplorasi naratif yang lebih eksperimental seringkali menghadapi kendala distribusi atau kurangnya dukungan komersial. Pola konsumsi film di Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh trend yang menginginkan hiburan ringan. Hal ini menyebabkan banyak pembuat film independen kesulitan meraih pasar bioskop utama, meskipun memiliki karya berkualitas. Kesenjangan antara karya seni yang memiliki nilai artistik tinggi dan tuntutan pasar komersial yang cenderung homogen menjadi tantangan tersendiri bagi industri ini.
ADVERTISEMENT
Infrastruktur dan Distribusi: Masih Perlu Ditingkatkan.
Menurut Buku Ajar Filmologi (2022) Distribusi film merupakan tahap setelah film diproduksi untuk memperluas pasar dan menghubungkan pembuat film dengan penontonnya. Distribusi film adalah penjualan dan pengiriman film ke bioskop agar mencapai target ke penonton sehingga pembuat film bersama dengan pemerintah perlu mengambil langkah strategis sebagai upaya pengembangan industri film nasional.
Distribusi film di Indonesia masih berpusat di kota-kota besar, sehingga akses penonton di daerah-daerah terpencil atau di luar Pulau Jawa terhadap film lokal masih sangat terbatas. Selain itu, jumlah bioskop di Indonesia masih kurang memadai dibandingkan dengan jumlah penduduk yang besar. Hal ini membuat potensi penonton yang belum tergarap menjadi sangat tinggi. Infrastruktur produksi film di Indonesia juga masih perlu banyak peningkatan. Meski telah banyak teknologi dan teknik sinematografi yang lebih maju, banyak rumah produksi yang masih terbatas oleh anggaran, peralatan dan sumber daya manusia, kehadiran film Indonesia di platform streaming seperti Netflix dan Disney+ membuka peluang distribusi yang lebih luas namun juga menimbulkan tantangan yaitu persaingan konten yang makin ketat dengan film mancanegara yang mendominasi platform tersebut.
ADVERTISEMENT
Masa depan industri film Indonesia sangat tergantung pada kerja sama antara pelaku industri, pemerintah dan penonton. Pada satu sisi, para pembuat film perlu berinovasi dengan narasi yang lebih variatif daripada hanya berfokus pada selira pasar. Sementara itu, penonton Indonesia perlu didorong untuk lebih terbuka terhadap berbagai genre film termasuk yang mengangkat tema sosial mendalam atau bernuansa eksperimental.
Secara keseluruhan, industri film Indonesia kini berada di persimpangan yang menarik. Dengan segala potensi yang dimiliki, masih banyak hal yang dapat dicapai meski perjalanannya penuh tantangan. Jika industri ini mampu mengatasi berbagai kendala, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan besar dalam perfilman dunia mengingat kekayaan budaya dan cerita yang belum banyak dieksplorasi.
ADVERTISEMENT
Gisela Vania Sandy Putri // 220907855
Referensi :
Putri, I. P. (2017). Industri film Indonesia sebagai bagian dari industri kreatif Indonesia. Jurnal Ilmiah LISKI (Lingkar Studi Komunikasi), 3(1), 24-42. https://doi.org/10.25124/liski.v3i1.805
Salsabila, G., & Yulifar, L. (2022). Wajah Perfilman Indonesia Pada Tahun 1998-2019. Factum: Jurnal Sejarah Dan Pendidikan Sejarah, 11(1), 93-106.
Vita. (2022). Buku Ajar Filmologi: Kajian Film. Yogyakarta: UNY Press.