Konten dari Pengguna

Lahirnya Koran Digital Sebagai Adaptasi Perkembangan Teknologi

Gisela Rara
Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Pembangunan Jaya
9 Mei 2023 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gisela Rara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumber foto: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengamati perkembangan media massa dari era analog sampai mengalami konvergensi ke digital. Salah satu sarana media massa di Indonesia yang populer dan sering dibaca orang untuk memperoleh informasi, yaitu koran. Koran adalah sebuah surat kabar yang diterbitkan, berisi berita terbaru dalam berbagai topik. Namun, rasanya definisi tersebut kurang relevan seiring berkembangnya teknologi saat ini. Sekarang pun, koran hadir dalam bentuk digital, sudah tidak lagi diterbitkan secara fisik. Berubahnya kebiasaan membaca masyarakat juga membuat koran harus cepat beradaptasi ke dalam bentuk yang baru.
ADVERTISEMENT
Lalu, apakah bentuk koran digital dan koran cetak yang sudah berhenti beredar tersebut sama? Secara isi keduanya memiliki kesamaan konten yang ditampilkan, yaitu berita terkini. Pembeda kedua koran ini adalah alat yang digunakan. Jika koran cetak menggunakan kertas, maka koran digital menggunakan platform berbasis internet untuk mengunggah berita-berita tersebut. Selanjutnya, masyarakat dari berbagai kalangan dapat mengakses koran digital dimana saja dan kapan saja. Walaupun masih banyak perdebatan terkait kenyamanan dalam membaca koran, tak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar orang sudah beralih membaca koran digital atau disebut juga electronic paper.
Menurut data dari Survei Nielsen Consumer & Media View (2017), pengunaan koran berbasis digital meningkat hingga 6 juta pembaca sejak tahun 2013. Angka tersebut juga didominasi oleh Generasi Z yang menggunakan internet sebagai sumber informasi. Dapat kita lihat bahwa jika koran cetak masih tetap menerbitkan secara fisik, perusahaan kemungkinan besar merugi karena kurangnya minat membaca koran cetak pada Generasi Z. Di Indonesia, sudah banyak koran yang menghentikan penerbitannya, seperti Republika, Tempo, Sinar Harapan, Jakarta Globe, dan lainnya. Namun, bukan berarti beberapa perusahaan koran ini berhenti begitu saja. Mereka beralih membuat koran digital dan menerapkan sistem berlangganan agar tetap mendapatkan pemasukan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, dapat kita tarik kesimpulan bahwa media massa di Indonesia mengalami perkembangan dari bentuk analog sampai ke digital. Hal ini dilakukan oleh perusahaan agar tetap bertahan dan terus menarik perhatian masyarakat di era perkembangan teknologi yang sudah sanagat pesat, khususnya Generasi Z yang akan menjadi konsumen mereka selanjutnya. Selain itu, perusahaan koran juga terus berusaha menciptakan inovasi-inovasi baru agar konsumsi koran secara digital tetap eksis sehingga esensi dari terciptanya koran sebagai wadah informasi tetap hidup.
Daftar Pustaka
B. (2018, November 11). Daftar Majalah dan Koran Indonesia yang Berhenti Cetak atau Tutup. Blog Unik. https://blogunik.com/majalah-dan-koran-indonesia-yang-berhenti-cetak-atau-tutup/
Rachmawati, A. (2018, July 17). Perkembangan Konvergensi Media Dari Analog Ke Digital Halaman 1 - Kompasiana.com. KOMPASIANA. https://www.kompasiana.com/ameliarachmawati4747/5b4db042bde5756ac815a9a2/perkembangan-konvergensi-media-dari-analog-ke-digital
ADVERTISEMENT
Reily, M. (2017, December 7). Nielsen: Pembaca Media Digital Sudah Lampaui Media Cetak. Katadata. https://katadata.co.id/pingitaria/digital/5e9a5623eb608/nielsen-pembaca-media-digital-sudah-lampaui-media-cetak