Era Baru Ganda Putra Bulutangkis Indonesia

Konten dari Pengguna
19 November 2017 20:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gisesya Ranggawari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Era Baru Ganda Putra Bulutangkis Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia seolah tak pernah libur untuk menghadirkan talenta berbakat di dunia bulutangkis. Sektor langganan Indonesia dalam meraih juara salah satunya yaitu lewat ganda putra, dari era modern seperti Rexy/Ricky, Candra/Sigit, Kido/Hendra sampai yang terakhir Hendra/Ahsan. BL (Badminton Lovers) Indonesia tampak khawatir setelah Hendra/Ahsan kerap kali mengalami penurunan performa sampai puncaknya mereka dipisahkan dan Hendra Setiawan keluar dari pelatnas dan bermain secara profesional. Sementara itu performa ganda putra nomor 2 Indonesia Angga/Ricky belum sesuai harapan.
ADVERTISEMENT
Kali ini harapan itu kembali muncul dari Ganda Putra Nomor 1 Dunia, Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo. Sebelum mereka berpasangan dan menjadi harapan baru ganda putra Indonesia, di setiap permainan terpisah Marcus dan Kevin memang beberapa kali menjadi perhatian.
Nama Marcus Gideon sempat mencuat setelah berhasil meraih gelar France open pada tahun 2013 bersama Markis Kido, sedangkan Kevin Sanjaya namanya sempat menjadi perhatian setelah meraih perak Kejuaraan Dunia Junior 2013 di sektor ganda campuran berpasangan dengan Masita Mahmudin. Setelah naik kelas ke tingkat senior Kevin sempat berpasangan dengan Greysia Polii di Indonesia Open, Kevin menjadi perbincangan setelah ‘flick serve’-nya yang membuat Zhang Nan membanting raket. Pelatih bertangan dingin Herry IP lah yang akhirnya menyatukan Marcus dan Kevin.
ADVERTISEMENT
Setelah Marcus/Kevin mulai dipasangkan sejak tahun 2014 pada turnamen Xiata Cup, baru pada tahun 2016 di India Open Marcus/Kevin meraih gelar super series perdananya pada partai “All Indonesian Final”. Di Final Marcus/Kevin mengalahkan Angga/Ricky setelah sebelumnya mengalahkan pasangan Malaysia Goh V Shem/Tan Wee Kiong di semifinal lewat drama kontroversial dari Kevin.
Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo pun makin diperhitungkan setelah pada Final China Open 2016 mengalahkan ganda putra berpengalaman Denmark Boe/Mogensen dengan dua set langsung. Pada tahun 2017 mereka sudah mengemas lima gelar superseries (terhitung sampai 19/11/17), luar biasanya ke-tiga gelar diraih secara beruntun. Total mereka sudah meraih delapan gelar super series, tiga gelar berhasil diraih pada tahun lalu (2016).
ADVERTISEMENT
Kebiasaan Marcus/Kevin di dalam lapangan terbilang sangat unik, sedikit ‘tengil’ katanya. Tapi masih dalam batas wajar, bahkan menurut saya ini kelebihan yang dimiliki mereka selain skill yang memang dimiliki dan bakat yang luar biasa. Jarang sekali pemain Indonesia memiliki gestur atau tingkah ‘tengil’ di setiap pertandingan, mungkin hanya Taufik Hidayat contohnya.
Ini talenta yang unik serta sangat bagus. Enak ditonton, semangat bergelora, teriakan demi teriakan memberi semangat untuk diri mereka sendiri dan juga penonton, ditambah pukulan yang tidak terduga sering kali muncul dari pasangan ini. Mereka memiliki semangat juang yang luar biasa, tingkat intelegensi yang tinggi, dan kecepatan yang mempuni.
Walaupun masih ada dua superseries lagi, tahun 2017 sudah dapat dikatakan sempurna untuk mereka, dari permainan sampai prestasi, tidak ada celah. Akankah pada tahun 2018 performa mereka tetap stabil? Perlu kita tunggu.
ADVERTISEMENT
Semangat terus Marcus/Kevin !