Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Menjaga Warisan Ottoman: Perjuangan Safranbolu, Kota Bersejarah di Turki
13 Maret 2025 16:23 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari GISKA AFRILIA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Safranbolu, kota di Provinsi Karabuk di kawasan Laut Hitam, Turki. Kota Tua di bagian Turki Utara yang menyimpan banyak bangunan bersejarah, seperti Museum, Masjid, Makam, serta rumah-rumah kuno dengan arsitektur kota Ottoman Klasik. Saat ini, ada lebih dari 2.000 konaklar era Ottoman di Safranbolu. Dari konaklar tersebut banyak yang merupakan rumah bagi penduduk setempat, sementara yang lainnya telah diubah menjadi hotel butik, restoran, kafe, dan museum.
ADVERTISEMENT
Kota Safranbolu menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1994 karena budayanya yang masih terpelihara dengan baik. Dari sekitar 2.000 bangunan tradisional di kota Safranbolu, 1.008 bangunan di antaranya telah terdaftar dan dilindungi hukum.
Safranbolu memiliki topografi dan iklim yang unik. Kota tua ini terletak di lereng dari jurang yang dalam. Musim panas di kota ini biasanya sejuk dan cerah, sedangkan musim dinginnya terasa dingin dan bersalju, karena itu ratusan konaklar dirancang dengan sempurna untuk beradaptasi dengan variasi suhu. Kota Safranbolu memiliki kebudayaan dan keindahan alam yang memikat wisatawan internasional. Kota ini menyajikan perpaduan harmonis antara arsitektur kuno, tradisi yang hidup, dan alam yang menawan. Presiden Asosiasi Operator Pariwisata Safranbolu, Sebnem Urgancioglu Erguder, mengatakan bahwa ada sekitar 165.000 pengunjung yang mendatangi kota Safranbolu pada tahun 2021, peningkatan hampir 40% dari tahun 2020. Kota ini menunjukkan bagaimana warisan budaya dapat berfungsi sebagai daya tarik wisata utama.
Namun, menjaga keseimbangan antara pelestarian warisan budaya dan pengembangan pariwisata berkelanjutan memerlukan peran aktif berbagai stakeholder diantaranya:
ADVERTISEMENT
1. Pemerintah
Peran pemerintah dalam mempertahankan kota sangat penting, karena kota Safranbolu adalah salah satu pusat pariwisata terpenting di Turki dan dunia, kata Gubernur Karabük Fuat Gürel, dilansir dari Anadolu Agency (AA). Lebih dari 2.000 rumah Ottoman Kuno dilindungi di Safranbolu oleh pemerintah Turki melalui Dewan Tinggi Perlindungan Aset Budaya dan Alam. Perlindungan ini memiliki peraturan ketat untuk restorasi dan pemeliharaan bangunan bersejarah, selain itu pemerintah juga memberikan dana untuk proyek restorasi dan pemeliharaan. Ini termasuk membantu memperbaiki rumah yang mulai rusak dan memastikan bahwa metode restorasi tradisional digunakan untuk mempertahankan keasliannya. Selain itu, pemerintah berperan dalam mendorong Safranbolu menjadi destinasi pariwisata yang berkelanjutan. Ini akan membantu ekonomi lokal selain untuk menarik wisatawan.
ADVERTISEMENT
2. Masyarakat Lokal
Masyarakat lokal memiliki peran penting dalam mempertahankan warisan budaya di Kota Safranbolu, seperti banyak penduduk Safranbolu yang tinggal di konaklar, ini merupakan salah satu upaya masyarakat lokal dalam melestarikan budayanya. Masyarakat lokal memiliki aturan khusus untuk membuat rumah, mereka memiliki dua rumah dan berpindah-pindah antara Ehir bagian bawah kota yang lebih hangat dan menjadi tempat tinggal musim dingin dan Balar, bagian atas kota yang lebih sejuk sehingga berfungsi sebagai tempat tinggal musim panas. Dengan demikian, penduduk setempat membentuk gaya hidup mereka mengikuti topografi kota ini, bukan malah sebaliknya.
Masyarakat lokal juga menyediakan sebuah konaklar atau hotel butik untuk wisatawan tinggal di Safranbolu, mereka tinggal di konaklar yang terdiri dari tiga lantai dengan 8 kamar tidur. Hal ini bisa disebut juga wisatawan membaur langsung dengan masyarakat lokal. Özlem Özen, salah satu penduduk yang tinggal di Konaklar (rumah tradisional Turki), bangga akan warisan budayanya, katanya “Dengan memulihkan Çamlıca Konağı, saya bukan hanya ingin menyelamatkan warisan budaya kami, tapi juga mengajarkan kepada generasi selanjutnya soal pentingnya berlaku baik pada alam dan orang lain.” Demikian hal ini sangat menarik, melihat bagaimana penduduk Safranbolu menerapkan prinsip ramah lingkungan ketika membangun rumah-rumah mereka.
ADVERTISEMENT
3. Pelaku Industri Pariwisata
Pada awal tahun 90-an, daya minat berubah. Pembangunan fasilitas wisata kecil dan menengah dimulai, masyarakat mengubah rumah-rumah besar yang ditinggalkan menjadi hotel dan restoran, begitu pula karya-karya monumental mulai diperhatikan dan kerajinan tangan yang terlupakan dihidupkan kembali. Pelaku pariwisata kemudian masuk, turut berpartisipasi dalam mengkomersilkan kota Safranbolu ke wisatawan luar negeri. Para pelaku pariwisata ini memanfaatkan nuansa jelajah kota tua karena para wisatawan dapat menelusuri gang-gang sempit dengan melihat barisan rumah-rumah Ottoman yang terpelihara dengan baik.
Di Kota safraanbolu, musim semi dan musim panas adalah musim pariwisata terbaik di Safranbolu. Selama bulan-bulan ini, cuaca umumnya menyenangkan dengan suhu sedang dan curah hujan lebih sedikit dibandingkan musim lainnya. Penting untuk diperhatikan bahwa puncak musim turis di Safranbolu adalah selama bulan-bulan musim panas, terutama bulan Juli dan Agustus saat banyak orang pergi berlibur.
ADVERTISEMENT
Selain itu ada banyak tantangan yang bisa terjadi dalam upaya melestarikan budaya yang ada di Kota Safranbolu ini, seperti adanya perubahan sosial ekonomi ataupun tidak seimbangnya antara pariwisata dan pelestarian. Untuk itu, mencegah hal tersebut terjadi, setiap stakeholder harus bisa mempersiapkan dengan matang agar bisa terus mempertahankan warisan budaya yang ada untuk terus lestari dan berkelanjutan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan adanya kerja sama antara satu dan yang lainnya. Ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi oleh stakeholder dalam mempertahankan kebudayaan yang ada di kota Safranbolu, seperti:
1. Perubahan sosial ekonomi
Kota Safranbolu telah mengalami banyak perubahan sosial ekonomi seiring berkembangnya pariwisata. Hal ini memberikan peluang ekonomi kepada pemerintah dan masyarakat lokal dalam meningkatkan pendapatan daerahnya. Namun, pergeseran mata pencaharian dari sektor tradisional ke pariwisata bisa menyebabkan adanya ketergantungan ekonomi pada pariwisata musiman, sehingga rentan terhadap adanya fluktuasi jumlah wisatawan. Selain itu, modernisasi juga dapat mengubah cara hidup masyarakat lokal, dengan nilai-nilai tradisi yang telah diwariskan bisa tergeser karena adanya modernisasi. Masyarakat lokal mulai meninggalkan budaya lama. Oleh karena itu kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan kembali, kemudian pemerintah juga harus berpartisipasi aktif untuk mengembalikan budaya yang telah pudar.
ADVERTISEMENT
2. Tidak seimbangnya antara pariwisata dan pelestarian
Pelaku pariwisata yang tidak menerapkan prinsip keberlanjutan ini akan merusak budaya yang ada di Safranbolu. Selain itu peningkatan jumlah kunjungan wisatawan luar secara cepat juga dapat mengancam pelestarian bangunan-bangunan bersejarah di Safranbolu. Hal ini juga dapat membuat masyarakat lokal merasa tidak nyaman. Jika tidak dikelola dengan baik, pariwisata yang terlalu eksploitatif bisa merusak daya tarik utama yang ada di kota Safranbolu. Oleh karena itu pelaku pariwisata harus memegang prinsip keberlanjutan. Pemerintah pun perlu adanya pengelolaan yang tepat dan regulasi yang tegas guna menjaga situs-situs penting yang ada di Kota Safranbolu.
3. Kurangnya kesadaran wisatawan dan masyarakat lokal
Kurangnya kesadaran dari wisatawan dan masyarakat lokal itu sendiri dapat menghambat pelestarian budaya yang ada di Kota Safranbolu. Banyak wisatawan yang berkunjung hanya untuk menikmati keindahan arsitektur Ottoman dan suasana kota di Safranbolu tanpa mau memahami nilai sejarah dan aturan yang harus dipatuhi, seperti merusak struktur bangunan kota, membuang sampah sembarangan, atau tidak menghargai tradisi lokal. Oleh karena itu perlu adanya edukasi kepada wisatawan yang berkunjung serta kebijakan yang lebih tegas dalam mengatur wisatawan yang berkunjung, agar dapat menikmati keindahan kota tanpa merusak warisan budaya yang ada.
ADVERTISEMENT
Masyarakat lokal yang belum sepenuhnya memahami bahwa arsitektur bersejarah seperti museum, masjid, konaklar atau rumah-rumah Ottoman kuno, tradisi yang ada di dalamnya, lingkungan alam yang dimiliki merupakan aset berharga yang harus dijaga dengan baik agar tetap berkelanjutan dan selalu menarik untuk wisatawan kunjungi. Oleh karena itu perlu adanya edukasi dan pelibatan masyarakat dalam upaya pelestarian warisan yang ada di Safranbolu, hal ini akan meningkatkan kesadaran pada masyarakat bahwa mereka tidak hanya menerima manfaat dari adanya pariwisata, tetapi juga menjadi pelaku utama dalam pelestarian budaya yang ada di Safranbolu.
Safranbolu merupakan kota bersejarah yang kaya akan warisan budaya Ottoman. oleh karena itu ada banyak sekali tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan. Meskipun industri pariwisata membawa manfaat bagi masyarakat lokal, tetapi jika adanya ketidakseimbangan pelestarian dan pariwisata bisa merusak budaya yang ada di Safranbolu. Serta kurangnya kesadaran dari masyarakat lokal akan pentingnya menjaga warisan budaya dan rendahnya kepedulian wisatawan terhadap aturan dan nilai-nilai sejarah akan memperburuk kondisi ini. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi erat antar stakeholder dalam menghadapi tantangan yang ada. Dengan hal tersebut, Kota Safranbolu bisa mempertahankan budayanya serta berkelanjutan untuk generasi yang akan datang.
ADVERTISEMENT