Kenangan Ramadhan 5 Tahun Silam Di Pesisir Pantai

Gita Ramadia
Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia yang memiliki ketertarikan tinggi dalam dunia kepenulisan
Konten dari Pengguna
3 April 2022 7:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gita Ramadia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
CERITA #2
Tidak mengharapkan bertemu kembali, namun karena unsur kebetulan mau bagaimana lagi, kalau karena takdir engga juga sih, karena maknanya terlalu mendalam hehe. Tepat pada saat bulan Ramadhan 5 tahun yang lalu, aku melihat dia membuat sebuah postingan akan mengikuti suatu kegiatan kemping di pantai, sangat ingin seperti dia memiliki kesempatan yang sama, tapi sangat pesimis mendapatkannya.
Sumber : Google
Aku pergi sekolah pada hari itu, di dalam pikiran masih saja berangan-angan bisa mengikuti kegiatan yang sama, meskipun peluangnya sangat kecil. Aku diam dalam lamunan duduk di kursi kesempurnaan, sebutan kursi itu di SMA. Namun lamunanku tergertak oleh kakak kelasku. Kakak kelas itu menanyakan apakah sanggup jika sekarang bisa mengikuti kegiatan kemping. Sangat tidak menyangka kakak kelasku menawarkan aku untuk mengikuti kemping, dimana event yang akan dia ikuti. Tanpa berpikir Panjang aku jawab dengan semangat “Siap kak!”
ADVERTISEMENT
Sore hari aku berangkat dengan tim di sekolahku, ya meskipun seolah-olah kabur dari rumah karena tanpa izin dari ayah, kebetulan sedang tidak di rumah. Aku hanya bawa uang pas-pasan, tapi sangat yakin pokoknya aku bisa. Aku berangkat dan menginap di sekretariat daerah semalam, pukul dini hari baru berangkat ke tempat kemping itu.
Setelah berbuka puasa, benar saja aku bertemu dengannya. Salah tingkah dan hati tak karuan, maklum masih anak SMA. Dia menyapa dengan senyumannya dan menanyakan kenapa bisa sampai ikut, dan aku jelaskan dengan riang. Malam itu telah tiba, seluruh peserta diharuskan tidur. Tidak tau kenapa aku tidur dengan bantal careernya, sama sekali tidak tau. Namun saat aku tertidur lelap dia membenarkan kepalaku, katanya careernya dibenerin dulu ya, biar gak sakit. Masih saja ingat omongan itu. Dan aku mendengar samar-samar menceritakanku kepada orang-orang.
ADVERTISEMENT
Kami berangkat sekitar pukul 2 pagi. Sesampainya disana, aku dan dia sangat jarang berkomunikasi, menyapa pun tidak karena ya disibukkan dengan kegiatan itu. Namun pada hari terakhir dia menyapaku di pesisir pantai. Namun setelah itu aku mendengar dari temannya kalo dia lagi menyukai seseorang dan aku pun tau orang itu. Yang tadinya sangat ceria bertemu, saat itu sakit. Namun hal yang mengherankan tetap saja di memperlakukanku spesial di depan orang lain. Akhirnya acara itu selesai. Dan cerita aku dan dia selanjutnya akan aku ceritakan lagi nanti, sekarang ingin membuka kenangan itu, kenangan sakit namun indah untuk diingat kembali.
Kalian punya cerita juga? Jika punya aku sangat ingin membacanya, tulis saja link nya dikomentar ya!
ADVERTISEMENT