Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Semangat Persatuan dalam Peringatan Hari Lahirnya Pancasila
1 Juni 2018 19:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Gitario V I tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari Lahir Pancasila yang kita peringati setiap tanggal 1 Juni memiliki sejarah yang panjang. Pancasila yang digagas oleh Sukarno memiliki arti yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Di depan anggota sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Sukarno berpidato dan merumuskan Pancasila sebagai dasar negara.
ADVERTISEMENT
Sukarno mengusulkan lima sila yang terdiri dari Kebangsaan Indonesia; Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan; Mufakat atau Demokrasi; Kesejahteraan Sosial; dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Selain Sukarno, Ketua BPUPKI Radjiman Wediodiningrat menyampaikan pandangan mengenai dasar negara. Begitu juga M. Yamin dan Soepomo yang memaparkan pandangan mereka. Namun, pidato Sukarno yang akhirnya paling pas menjadi rumusan dasar negara Indonesia.
Banyak tantangan yang kita hadapi untuk menjaga semangat persatuan dan kesatuan.
Era globalisasi telah memengaruhi aspek kehidupan kita, tak dapat dipungkiri peranan globalisasi membawa pengaruh positif dan negatif. Seperti contohnya globalisasi dapat memengaruhi mindset atau ideologi seseorang. Penguatan mental ideologis diperlukan untuk mempertahankan nilai-nilai luhur karena di era globalisasi pertukaran budaya menjadi hal yang mudah terjadi.
ADVERTISEMENT
Ditambah dengan munculnya generasi milenial di mana akses terhadap teknologi dan internet bukan menjadi hal yang sulit. Sehingga banyak informasi yang beredar bebas --termasuk berita-berita hoaks yang dapat memecah belah bangsa.
Selain itu, menjelang pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden hendaknya kita selalu memegang nilai-nilai teguh pancasila untuk menjaga semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan hanya karena perbedaan pandangan politik, kita menjadi terkotak-kotak dan terpecah belah.
Pancasila sebagai dasar dan falsafah hidup berbangsa dan berbangsa merupakan suatu kekuatan yang dapat menyatukan seluruh elemen masyarakat bangsa dari berbagai latar belakang suku, budaya, dan agama yang berbeda-beda.
Semua elemen masyarakat harus bisa merefleksikan nilai-nilai Pancasila untuk menegakan Pancasila.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya”, kutipan dari Bung Karno tersebut hendaknya selalu menjadi pengingat bagi kita generasi muda untuk selalu menghargai jasa para pahlawan dan selalu mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila.
ADVERTISEMENT