Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Tanggung Jawab Besar Menjadi Penjaga Palang Pintu Kereta Api
3 November 2017 11:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Gitario V I tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hanya mengandalkan feeling dengan melihat jarak kereta yang datang selang beberapa kilometer ketika kereta akan melintas palang pintu akan segera ditutup. Pak Firman mampu menjaga palang pintu ini selama puluhan tahun dengan aman. Menjaga palang pintu kereta api memiliki tanggung jawab yang besar, apalagi palang pintu yang dibuat oleh swadaya masyarakat/bukan palang pintu kereta otomatis yang dibuat oleh PT. KAI. Seperti yang terlihat di dekat perlintasan kereta api stasiun Tebet ada palang pintu kereta yang dibuat oleh masyarakat agar para pengendara aman untuk melintasi jalur yang dilewati kereta api. Palang pintu tersebut menghubungkan Jl. Tebet Timur 11 dan Jl. Tebet Timur Dalam 3M.
Salah satu penjaga palang pintu kereta api tersebut adalah Bapak Firman. Beliau yang sudah menjaga palang pintu kereta api sejak tahun 2006 di daerah itu. Pak Firman tidak sendiri, beliau bersama rekannya yang tadinya berjumlah 15 orang tetapi sekarang tinggal 12 orang bergantian menjaga palang pintu kereta api. Rekannya bergantian menjaga palang pintu kereta api tersebut, di pagi hari ada 6 orang yang menjaga dari jam setengah 6 pagi sampai jam 2 siang sedangkan di siang hari ada 6 orang juga yang bergantian menjaga dari jam 2 siang hingga jam 10 malam. Pembangunan palang pintu kereta api ini adalah inisiatif dari pak Firman dan rekannya setelah melihat perlintasan kereta di daerah Citayam banyak yang belum memiliki palang pintu kereta api sehingga beliau ingin membangun palang pintu kereta di daerah Tebet. Sebelum membangun palang pintu kereta api ini sebelumnya pak Firman sudah terlebih dahulu meminta izin kepada kelurahan Tebet dan Kebon Baru sebelum membangun palang pintu kereta api tersebut.
Saat lalu lintas sedang ramai atau jam sibuk seperti pagi hari dan sore hari beliau dan rekan-rekan saling berkerja sama untuk mengatur agar pengendara yang melintas di jalur rel kereta api tersebut tetap aman. Beliau berpesan "Mohon ikuti aturan yang ada kita disini kan menjaga supaya tidak terjadi kecelakaan, kita semua pengennnya aman baik pengendara maupun penjaga. Bagi pelintas mohon ikuti aturan yang ada disini, kita juga punya aturan makanya jangan sampe peraturan kita ini dianggap remeh karena nyawanya dia di tangan kita" tutupnya.
ADVERTISEMENT