Keunggulan Bambu dalam Menggantikan Kayu sebagai Material Konstruksi Bangunan

GLADYS GILBERTA NITI IMANUELA
Saya merupakan mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan jurusan Arsitektur.
Konten dari Pengguna
9 Januari 2023 13:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari GLADYS GILBERTA NITI IMANUELA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Gambar pribadi
ADVERTISEMENT
Pemakaian kayu berlebihan untuk material konstruksi bangunan menyebabkan hutan gundul. Kayu memiliki masa pertumbuhan yang relatif lama sehingga pertumbuhan kayu dapat memakan waktu puluhan hingga ratusan tahun yang jika terus ditebang akan membuat keberadaan kayu makin langka. Bambu merupakan material yang banyak tersedia di Indonesia serta dapat dijadikan alternatif kayu sebagai material konstruksi bangunan. Namun, bambu belum bisa sepenuhnya menggantikan kayu sebagai material konstruksi bangunan karena umur bambu yang hanya bertahan 1-5 tahun jika dibandingkan dengan kayu yang dapat bertahan 30-60 tahun. Teknologi pengawetan bambu perlu dikembangkan demi mengurangi pemakaian kayu untuk material konstruksi bangunan. Bambu yang diawetkan dapat dijadikan material konstruksi bangunan yang kuat dan murah serta dapat menggantikan material kayu yang makin langka.
ADVERTISEMENT

Keunggulan bambu

Bambu merupakan tanaman dengan laju pertumbuhan tertinggi di dunia, bambu dapat bertumbuh 3-12 cm per hari. Bambu termasuk dalam keluarga rumput-rumputan sehingga ketika bambu dipanen, bambu akan tumbuh kembali dengan cepat tanpa mengganggu ekosistem. Bambu dapat bertahan hingga 40 tahun jika diawetkan dan didesain dengan baik. Bambu yang memiliki bentuk menyerupai pipa merupakan material yang lentur karena memiliki kelembapan yang tinggi. Meskipun bambu merupakan material yang lentur, bambu memiliki kekuatan yang baik untuk menahan beban tarik, geser, tekan dan tekuk sehingga material bambu sangatlah cocok sebagai material konstruksi bangunan.

Teknologi pengawetan bambu dapat mengatasi pengurangan pemakaian kayu

Teknologi pengawetan bambu secara tradisional dilakukan dengan pemanasan/ pengasapan bambu. Sebelum bambu dipanaskan, bambu direndam di dalam air selama 3-4 bulan agar membuat strukturnya lebih kukuh. Bambu yang sudah direndam akan diletakkan di langit-langit suatu ruangan yang sudah dipenuhi asap agar tingkat kelembapan bambu berkurang dan menjadikannya lebih menarik secara estetika. Kelemahan dari perendaman bambu ini adalah lamanya waktu yang diperlukan dan bambu yang sudah direndam akan mengeluarkan bau yang tak sedap. Teknologi pengawetan bambu dengan mencelupkan bilah-bilah bambu ke dalam larutan kapur (CaOH2) akan mengubah sifat bambu sehingga lebih kedap terhadap air dan membuat bambu terhindar dari serangan jamur dan kutu.
ADVERTISEMENT

Petunjuk pemilihan dan penggunaan bambu

Pemilihan, penempatan dan perencanaan desain pada bambu sangatlah penting karena bambu memiliki diameter dan panjang yang terbatas, panjangnya berkisar 17-22 m dan diameter pangkalnya sekitar 13,4 cm serta ujungnya 5,3 cm. Bambu harus digunakan secara utuh demi mendapatkan ketahanan yang lebih lama karena bambu yang sudah dibelah akan memudahkan hama dan jamur merusak bagian dalam bambu. Sambungan - sambungan bambu yang salah seperti paku juga akan merusak bambu. Bambu yang digunakan sebagai material konstruksi bangunan harus merupakan bambu yang sudah diawetkan dengan berbagai macam cara seperti pengasapan dan pencelupan bambu ke dalam larutan kapur agar bambu yang dipakai memiliki daya tahan yang tinggi dan umur yang panjang. Sayangnya, daya tahan dan umur bambu dapat berkurang jika bersentuhan dengan tanah yang lembap. Jika bambu yang digunakan sebagai material konstruksi bangunan harus bersentuhan dengan tanah yang lembap, fondasi bangunan dapat digantikan dengan material lainnya yang lebih tahan air seperti beton, batu bata, dan batu.
ADVERTISEMENT
Bambu memiliki banyak keunggulan sebagai material konstruksi bangunan seperti reproduksinya yang lebih cepat dari kayu dan tidak mengganggu ekosistem. Teknologi pengawetan tradisional sering digunakan untuk mengawetkan bambu tetapi teknologi ini membutuhkan waktu yang lama sehingga kurang efektif untuk dilakukan. Jika bambu dipilih, ditempatkan dan didesain dengan baik, bambu dapat memiliki daya tahan yang tinggi dan umur yang panjang sehingga bambu dapat menggantikan kayu sebagai material konstruksi bangunan. Material bambu tidak boleh berkontak langsung dengan air karena akan mengurangi daya tahan dan umurnya. Bau tidak sedap yang dikeluarkan oleh bambu setelah direndam harus bisa dihilangkan dengan perkembangan teknologi pengawetan bambu agar bambu terlihat lebih menarik dan dapat menggantikan kayu sebagai material konstruksi bangunan.
ADVERTISEMENT