Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Peran Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan Provesionalime Guru
7 November 2024 12:13 WIB
·
waktu baca 13 menitTulisan dari Gladys Suci Rahma Yuniar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Supervisi pendidikan ialah seluruh wujud dorongan yang disampaikan supervisor kepada guru, guna memajukan kecakapan serta keahliannya yang didalamnya mencangkup kegiatan pembinaan, pengarahan, dan bimbingan sehingga dapat melaksanakan harapan pendidikan dengan sesuai (Moudina, 2020). Supervisi diperlukan untuk meningkatkan pelaksanaan proses pengajaranmem. Dalam konteks pendidikan, supervisi bukan hanya sekedar pengawasan, tetapi juga proses pembinaan dan pendampingan yang membantu guru meningkatkan kompetensinya, baik dalam aspek pengajaran, pemahaman materi, maupun kemampuan mengelola kelas.
ADVERTISEMENT
Dalam praktiknya, supervisi pendidikan dilakukan oleh supervisor (seperti kepala sekolah, pengawas, atau ahli pendidikan) yang memiliki kompetensi untuk memberikan arahan, bimbingan, evaluasi, dan umpan balik konstruktif kepada guru. Tujuan utama dari supervisi pendidikan adalah untuk meningkatkan profesionalisme guru, menumbuhkan semangat inovasi, dan memastikan standar pembelajaran yang optimal. Supervisi disini sangat berperan penting dalam pengembangan profesionalisme guru. Dimana supervisi digunakan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar yang memerlukan motivasi yang kuat dari seorang guru, maka dari itu seorang supervisor perlu melakukan berbagai upaya untuk mengambangkan profesionalisme guru yang di supervisinya tersebut (Putri and Imaniyati, 2017).
Pengembangan profesional guru diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan guru dangan tuntutan pendidikan saat ini sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh guru tersebut. Guru yang professional tidak hanya dituntut menguasai materi pembelajaran saja akan tetapi juga menguasai aspek-aspek yang ada dalam proses pembelajaran (Wibowo et al, 2022). Guru profesional juga berkewajiban dalam mendorong peserta didik agar dapat mengoptimalkan potensinya guna mencapai prestasi yang maksimal.
ADVERTISEMENT
Profesionalisme guru menjadi salah satu faktor penting dalam mencapai mutu pendidikan yang diinginkan. Dengan profesionalisme yang tinggi, guru mampu mengembangkan metode pengajaran yang inovatif, menyesuaikan strategi pembelajaran dengan kebutuhan siswa, serta menghadapi tantangan pembelajaran di era globalisasi dan teknologi yang terus berkembang. Supervisi pendidikan, baik yang dilakukan oleh kepala sekolah maupun pengawas pendidikan lainnya, bertujuan untuk mendukung dan memotivasi guru dalam mencapai potensi maksimalnya.
Dalam mewujudkan profesionalisme pada guru terdapat peran seorang supervisor untuk mengembangkan profesionalisme guru agar menjadi seorang pendidik yang profesional. Peran supervisor dapat diterapkan ketika melakukan supervisi kepada guru. Adanya supervisi yang dilakukan dapat membuat guru menjadi seorang pendidik yang profesional, bermutu, dan berkualitas kedepannya. Berikut peran-peran supervisi pendidikan dalam pengembangan profesionalisme guru:
ADVERTISEMENT
A. MEMBERIKAN BIMBINGAN DAN ARAHAN
Supervisi pendidikan adalah suatu bentuk bimbingan yang dilakukan oleh pihak yang berwenang (seperti kepala sekolah) kepada guru dan tenaga kependidikan lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kompetensi profesional dan efektivitas proses pembelajaran di sekolah. Dalam konteks ini, supervisi tidak hanya berfungsi sebagai pengawasan, tetapi juga sebagai dukungan dan pengembangan kemampuan individu dan memberikan bimbingan dan araham dalam menjalankan tugasnya (Asri, Rusdinal, and Hadiyanto, 2021).
Memberikan bimbingan dan arahan dalam supervisi pendidikan adalah proses yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan profesionalisme guru. Proses ini melibatkan beberapa aspek penting yang berfokus pada pengembangan kemampuan dan keahlian guru dalam melaksanakan tugas pengajaran mereka. Supervisi pendidikan mencakup berbagai aktivitas yang dilakukan oleh seorang supervisor, biasanya kepala sekolah atau pengawas pendidikan, untuk membantu guru dan staf pendidikan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (Anam, 2024).
ADVERTISEMENT
Tujuan Bimbingan dan Arahan
1. Peningkatan Kompetensi
Bimbingan bertujuan untuk membantu guru menguasai materi ajar, metode pengajaran, serta teknik penilaian yang efektif. Ini mencakup pemahaman yang mendalam tentang kurikulum dan cara menyampaikannya kepada siswa
2. Dukungan dalam Proses Pembelajaran
Arahan diberikan untuk memperbaiki proses belajar mengajar, sehingga guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan mendukung perkembangan siswa
3. Pengembangan Profesional Berkelanjutan
Supervisi pendidikan mendorong guru untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan terbaru dalam pendidikan, termasuk teknologi dan metode pengajaran baru
Proses Memberikan Bimbingan
1. Observasi Kelas
Supervisor melakukan observasi langsung terhadap proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Ini membantu dalam mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan memberikan umpan balik yang konstruktif kepada guru
ADVERTISEMENT
2. Diskusi dan Refleksi
Setelah observasi, supervisor dan guru melakukan diskusi untuk merefleksikan praktik mengajar. Diskusi ini bertujuan untuk menganalisis masalah yang dihadapi guru dan mencari solusi bersama
3. Pelatihan dan Workshop
Mengadakan sesi pelatihan atau workshop untuk memperkenalkan teknik-teknik pengajaran baru atau alat bantu pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam kelas
B. MEMBERIKAN UMPAN BALIK YANG KONSTRUKTIF
Supervisi pendidikan memiliki peran krusial dalam pengembangan profesionalisme guru, terutama dalam konteks memberikan umpan balik yang konstruktif. Umpan balik konstruktif adalah tanggapan yang bersifat membangun, bertujuan untuk membantu individu memahami kinerja mereka dan memberikan saran konkret untuk perbaikan. Dalam konteks pendidikan, umpan balik ini dapat diberikan oleh kepala sekolah, rekan sejawat, atau pengawas kepada guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Berikut peran utama dari supervise Pendidikan dalam memberikan umpan balik yang kontruktif (Elmanisar, Rifma, and Marsidin, 2024).
ADVERTISEMENT
1 Peningkatan kualitas pengajaran
Supervisi pendidikan membantu guru untuk memahami kekuatan dan kelemahan mereka melalui observasi dan penilaian yang sistematis. Umpan balik yang diberikan oleh pengawas atau kepala sekolah dapat memberikan wawasan yang diperlukan bagi guru untuk meningkatkan metode pengajaran mereka. Dengan demikian, guru dapat lebih fokus pada aspek-aspek yang perlu diperbaiki, seperti teknik penyampaian materi atau interaksi dengan siswa.
2 Mendorong refleksi diri
Melalui supervisi, guru didorong untuk melakukan refleksi atas praktik mengajarnya. Umpan balik yang konstruktif mendorong guru untuk menganalisis hasil belajar siswa dan menyesuaikan strategi pembelajaran mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan kesadaran diri guru, tetapi juga membantu mereka dalam menetapkan tujuan profesional yang lebih jelas.
3 Membangun hubungan yang positif
ADVERTISEMENT
Umpan balik yang konstruktif juga berkontribusi pada pembangunan hubungan positif antara guru dan pengawas. Ketika umpan balik disampaikan dengan cara yang mendukung dan membangun, guru merasa dihargai dan termotivasi untuk berkembang. Hubungan ini penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan saling mendukung.
4 Meningkat kan motivasi peserta didik
Dengan peningkatan profesionalisme guru melalui supervisi pendidikan, dampaknya akan terasa pada motivasi siswa. Guru yang lebih terampil dalam memberikan umpan balik konstruktif akan mampu menciptakan atmosfer belajar yang positif, di mana siswa merasa didengar dan dihargai. Hal ini berpotensi meningkatkan prestasi belajar siswa secara keseluruhan
5 Implementasi praktik terbaik
Supervisi pendidikan juga berfungsi sebagai platform untuk berbagi praktik terbaik di antara para guru. Melalui diskusi dan kolaborasi, guru dapat saling bertukar pengalaman dan strategi dalam memberikan umpan balik yang efektif kepada siswa. Ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar bagi siswa tetapi juga memperkuat komunitas profesional di sekolah (Safitri, Sari, and Subandi, 2024).
ADVERTISEMENT
Ciri- ciri umpan balik kontruktif
1. Spesifik dan jelas
Umpan balik harus fokus pada aspek tertentu yang perlu diperbaiki, bukan hal-hal umum. Hal ini membantu penerima memahami dengan tepat apa yang perlu diperhatikan
2. Fokus pada Tindakan, Bukan pribadi
Umpan balik harus berorientasi pada perilaku dan kinerja, bukan menyerang karakter pribadi individu. Ini menjaga profesionalisme dan mengurangi defensifitas
3. Berorientasi pada solusi
Selain mengidentifikasi kekurangan, umpan balik harus mencakup saran atau solusi konkret yang dapat diterapkan untuk perbaikan
4. Berdasarkan fakta dan observasi
Umpan balik harus didukung oleh data atau hasil observasi yang jelas, sehingga argumen yang disampaikan menjadi lebih kuat dan dapat diterima
5. Disampaikan dengan empati dan respek
ADVERTISEMENT
Penyampaian umpan balik harus dilakukan dengan sikap empatik agar penerima merasa dihargai dan termotivasi untuk melakukan perbaikan (Mulloh and Muslim, 2022).
Manfaat umpan balik
1 Meningkatkan kinerja
Dengan mengetahui area yang perlu diperbaiki, guru dapat meningkatkan kualitas pengajaran mereka secara signifikan.
2 Membangun komunikasi positif
Umpan balik konstruktif menciptakan budaya komunikasi yang terbuka dan positif di lingkungan pendidikan.
3 Motivasi untuk perbaikan
Ketika umpan balik disampaikan dengan cara yang mendukung, guru merasa termotivasi untuk berkembang dan belajar lebih lanjut
C. MEMFASILITASI PENGEMBANGAN PROFESIONAL
Sebagai seorang supervisor, kepala sekolah harus dapat memahami situasu dan kondisi yang sedang terjadi disekolah. Karena hal tersebut akan berdampak pada pengawasan terhadap seluruh elemen pendidikan yang ada disekolah. Seperti halnya kepada guru, yang juga memegang peranan penting sebagai penentu keberhasilan pendidikan. Melalui supervisi, kepala sekolah diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dari guru. Kompetensi dan kualitas yang baik akan dimliki oleh guru yang profesional, kepala sekolah sebagai supervisor harus bertanggung jawab atas kemajuan guru yang ada disekolahnya. Kepala sekolah harus dapat memberikan fasilitas baik berupa layanan, program maupun bimbingan agar dapat mencetak guru yang professional. Karena sejatinya guru professional merupakan kunci dari proses pembelajaran yang efektif (Zaini, 2022).
ADVERTISEMENT
1. Pelatihan dan Workshop
Supervisi memfasilitasi guru untuk mengikuti pelatihan dan workshop yang relevan dengan bidang keahliannya.
2. Studi Banding
Guru diberikan kesempatan untuk melakukan studi banding ke sekolah lain untuk belajar dari praktik terbaik.
3. Pemanfaatan Teknologi
Supervisi mendorong guru untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan platform pembelajaran online atau aplikasi pendidikan.
D. MEMBANGUN KOLABORASI
Kolaborasi merupakan suatu tindakan kooperatif anggota sekolah untuk mencapai tujuan yang terkait dengan pekerjaan. Kerjasama dan kebersamaan dalam kolaborasi guru merupakan faktor penentu tidak hanya pengembangan profesional guru tetapi juga pengembangan sekolah (Kasmawati, 2020). Manfaat utama dari kolaborasi guru yaitu meningkatkan kesempatan guru untuk tumbuh secara profesional melalui interaksi dengan orang lain. Ada beberapa cara efektif untuk membangun kolaborasi di kalangan guru:
ADVERTISEMENT
1. Membentuk Kelompok Studi
Membahas isu-isu pendidikan terkini, berbagi praktik terbaik, dan mengembangkan proyek bersama. Dengan cara mengprganisir pertemuan rutin, baik secara tatap muka ataupun virtual.
2. Mengadakan Kegiatan Bersama
Memperkuat hubungan antar guru dan menciptakan pengalaman belajar bersama. Seperti mengadakan Workshop, seminar, lokakarya, kunjungan sekolah, atau proyek kolaboratif.
3. Memanfaatkan Teknologi
Memudahkan komunikasi dan berbagi informasi. Dengan menggunakan platform online seperti grup WhatsApp, forum diskusi, atau platform pembelajaran online.
4. Membangun Budaya Kolaboratif
Menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung kerja sama dan saling percaya. Seperti, melibatkan guru dalam pengambilan keputusan, dan menciptakan ruang yang aman untuk berbagi ide.
5. Mendukung Pengembangan Profesional Berkelanjutan
Memastikan bahwa guru memiliki kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Seperti, menyediakan pelatihan, workshop, dan program mentoring yang relevan.
ADVERTISEMENT
Manfaat Kolaborasi untuk Pengembangan Profesionalisme Guru
• Peningkatan Kompetensi
Guru dapat saling belajar dan berbagi pengetahuan untuk meningkatkan kompetensinya dalam berbagai bidang.
• Perubahan Sikap
Kolaborasi dapat mengubah sikap guru dari individualis menjadi lebih kolaboratif dan terbuka terhadap ide-ide baru.
• Peningkatan Motivasi
Dengan bekerja sama, guru akan merasa lebih termotivasi dan didukung dalam melaksanakan tugasnya.
• Kualitas Pembelajaran yang Lebih Baik
Kolaborasi dapat menghasilkan pembelajaran yang lebih inovatif, menarik, dan efektif bagi siswa.
E. MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
Seorang supervisor memiliki peran yang sangat krusial dalam meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Seorang supervisor juga termasuk ujung tombak dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh seorang supervisor untuk mencapai tujuan tersebut:
ADVERTISEMENT
1. Membangun Hubungan yang Kuat
Dalam membangun sebuah motivasi dan kepuasan kerja tentu saja hubungan antara supervisor dengan guru atau karyawan lain harus memiliki hubungan yang kuat. Dalam artian adalah seorang supervisor harus bisa berkomunikasi secara terbuka(dua arah), yang Dimana membuat seorang guru atau karyawan menjadi nyaman. Cara lain untuk membangun hubungan yang kuat yaitu dengan mengapresiasi hasil kerja dari guru atau karyawan. Karena segala macam bentuk Apresiasi akan membuat guru atau karyawan merasa senang dan lebih semangat dalam melakukan suatu hal (pembelajaran).
2. Memberikan Kejelasan dan Dukungan
Seorang supervisor harus bisa memberikan kejelasan yang baik (tugas). Sehingga seorang guru atau karyawan paham dengan tugasnya baik individu maupun berkelompok. Lalu Ketika supervisor mendelegasikan tugas, maka supervisor harus melihat minat dan bakat dari guru tersebut. Contohnya Ketika guru mahir dalam hal sarana dan prasarana maka delegasikan tugas guru tersebut yang berhubungan dengan sarana dan prasarana, Karena jika nanti guru yang memiliki minat dan bakat pada hal tersebut tetapi malah di tempatkan pada hal lain, maka hal itu tidak akan berjalan dengan baik. Jika supervisor sudah memberikan kejelasan tugas dan mendelegasikan tugas berdasarkan minat dan bakat guru, makatugas supervisor selanjutnya adalah memerikan dukungan secara berlanjut atau berkala. Dimana Ketika guru sedang melakukan tugasnya mengalami kendala seorang supervisor harus bisa memberikan dukungan yang baik kepada guru dan tidak boleh menghakimi guru karena kinerjanya menurun.
ADVERTISEMENT
3. Mengembangkan Potensi Guru
Di sisi lain seorang supervisor juga harus bisa mengembangkan potensi yang dimiliki oleh guru tersebut dengan cara memberikan pelatihan dan pengembangan atau meminta guru untuk mengikuti pelatihan yang sejalan dengan tugas guru tersebut. Selain itu supervisor juga harus memonitoring semua tugas yang ada pada guru tersebut, sehingga guru dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Lalu merotasi tugas, yaitu memberikan kesempatan pada uru untuk melakukan hal lain di luar keahliannya untuk mencoba hal baru dan tentunya harus dengan arahan supervisor.
4. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif tentunya tidak lepas dari hubungan antara supervisor dengan guru dan juga hubungan antara guru dengan guru. Maka dari itu seorang supervisor juga harus pintar dalam mengorganisasikan suatu tim kerja dengan baik sehingga hasil yang di berikan oleh tim tersebut memuaskan. Tentunya dalam menciptakan tim kerja yang baik tidak lepas dari Etika, Ketika setiap orang memiliki etika yang baik maka pekerjaan akan berjalan dengan baik. Tugas supervisor disini adalah memberikan contoh beretika yang baik. Selain itu agar lingkungan kerja menjadi positif maka pekerjaan dengan kehidupan pribadi harus seimbang. Dimana Ketika berada di sekolah guru harus focus dengan tugasnya sebagai guru dan Ketika sudah berada di rumah guru harus focus dengan keluarganya tanpa harus mengerjakan tugas yang ada di sekolah.
ADVERTISEMENT
5. Memberikan Insentif yang Menarik
Setelah membuat guru bekerja keras di sekolah atau bahkan tugas di luar sekolah maka seorang supervisor harus memberi guru tersebut penghargaan cara kecilnya dengan memberikan pengakuan di depan public supaya guru merasa bangga dengan dirinya sendiri. Lalu memberikan benefit tambahan seperti adanya BPJS tenaga kerja atau asuransi supaya guru merasa dirinya aman bekerja dan mengajar di sekolah tersebut. Hal yang paling di suka adalah kompensasi, tentu saja saat guru melakukan tugas yang sama atau guru melakukan kerja sama tim dan mendapat penghargaan harus mendapatkan kompensasi yang adil, supervisor tidak boleh memberikan guru A kompensasi lebih banyak di banding guru B padahal mereka bekerja sama dengan baik dan sama rata.
ADVERTISEMENT
6. Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif
Supervisor juga harus memberikan umpan balik secara teratur atau berkala baik dalam bentuk apresiasi, dukungan atau bahkan kritik yang membangun. Lalu seorang supervisor juga tidak boleh menghakimi seorang guru, dalam artian seorang supervisor harus melihat etika dari guru tersebut saat dia sedang bekerja bukan berfokus pada pribadi guru yang lain. Buat rencana tindak lanjut setelah memberikan umpan balik yang Dimana guru memberikan rencana kedepannya untuk memotivasi guru dalam mengerjakan tugas selanjutnya.
Sebagai seorang supervisor, Anda perlu memahami setiap individu dalam tim Anda dan menerapkan pendekatan yang sesuai. Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, Anda dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif, serta meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja karyawan.
ADVERTISEMENT
DAFTAR PUSTAKA
Anam, C. 2024. “Prinsip Supervisi Pendidikan.” JUPERAN: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Vol. 03, No. 02.
Asri, Rusdinal, and Hadiyanto. 2021. “Pentingnya Supervisi Pendidikan Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru.” Journal of Counseling, Education and Society.
Elmanisar, Velnika, Rifma Rifma, and Sufyarma Marsidin. 2024. “Peran Supervisi Dan Pengawasan Dalam Pendidikan.” Journal of Education Research 5 (3): 2637–42. https://doi.org/10.37985/jer.v5i3.1191.
Kasmawati, Yuni. 2020. “Peningkatan Kompetensi Melalui Kolaborasi : Suatu Tinjauan Teoritis Terhadap Guru.” Equilibrium: Jurnal Pendidikan 8 (2): 136–42. https://doi.org/10.26618/equilibrium.v8i2.3377.
Moudina, Tya. 2020. “Supervisi Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Profesionalisme Guru Di SMAN 2 Meulaboh Aceh Barat.” Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia.
Mulloh, Tamim, and Abd Qadir Muslim. 2022. “ANALISIS PERAN SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU.” Journal Publicuho 5 (3): 763–75. https://doi.org/10.35817/publicuho.v5i3.29.
ADVERTISEMENT
Putri, Ayu Dwi Kesuma, and Nani Imaniyati. 2017. “PENGEMBANGAN PROFESI GURU DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU.” Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran 2 (2): 93. https://doi.org/10.17509/jpm.v2i2.8109.
Safitri, Nita Octaria, Defya Sari, and Subandi. 2024. “PERAN SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI ERA DIGITAL.” Jurnal Media Akademik (JMA) 2 (6). https://doi.org/10.62281/v2i6.401.
Wibowo, M. Padeli, M. Faqih Abdillah Hrp, Rani Zaskia Ariesky, Malika Ayumi, Anti Annisa, Fara Nabila Tania, and Inom Nasution. 2022. “Peranan Supervisor Pendidikan dalam Meningkatkan Profesionalitas Guru Madrasah Ibitidaiyah Swasta.” IKAMAS: Jurnal Informasi Keagamaan, Manajemen dan Strategi 2 (2): 149–57.
Zaini, Muhammad Husnurridlo Az. 2022. “Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru.” EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN 4 (1): 1043–50. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.2012.
ADVERTISEMENT