Si Kecil Bandel? Berikut 3 Cara Efektif Menghukumnya

Go Dok Indonesia
Aplikasi kesehatan yang menyediakan fitur Tanya Dokter Gratis & Ragam Artikel seputar kesehatan di www.go-dok.com/ragam-artikel-godok/
Konten dari Pengguna
10 April 2017 9:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Go Dok Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Si Kecil Bandel? Berikut 3 Cara Efektif Menghukumnya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Go Dok - Sebagai orangtua, tentu ada kalanya kamu dibuat jengkel bukan main dengan tingkah nakal anak. Jika sedang kumat, si kecil memang acap kali menunjukkan perilaku membangkang dan rewel yang kelewat batas. Seringnya, karena kesal dan terpancing ulah anak, kamu memberi hukuman fisik berupa pukulan atau cubitan agar anak diam dan nurut. Meskipun bertujuan untuk membuat buah hati jera dan menurut, hati-hati karena kebiasaan ini justru dapat berdampak buruk bagi psikologisnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Nurlita Endah Karunia, pakar psikologi dari Universitas Surabaya, memberikan hukuman kepada anak diperbolehkan selama tidak mengganggu hak-hak dasar anak, seperti makan, sekolah, istirahat, dan lainnya. Namun, perlu diketahui bahwa alih-alih mendidik si kecil, kebiasaan memberikan hukuman fisik malah justru akan membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang agresif. Tidak mau kan? Nah, kamu sebagai orang tua harus dapat memilih dengan baik jenis hukuman apa yang ampuh dalam mendidik anak menjadi pribadi yang lebih baik.
Mungkin kamu bertanya-tanya, jenis hukuman seperti apakah yang tepat dan efektif untuk buah hati? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini:
ADVERTISEMENT
1. Menetapkan hukuman bersama
Jarang yang mengetahui bahwa sebagai orangtua, kamu dapat mengajak anak untuk mendiskusikan hukuman apa yang akan diterimanya jika ia melanggar peraturan yang sudah ditetapkan bersama. Metode ini dinilai efektif oleh banyak pihak karena dapat membuat si kecil lebih bertanggungjawab atas setiap tindakan yang dilakukannya. Akan tetapi, orangtua juga harus konsisten terhadap hukuman dan peraturan yang telah didiskusikan sebelumnya. Jadi, jangan goyah bila anak tiba-tiba menangis atau merengek, ya!
2. Metode time-out
Tahukah kamu, apa itu metode hukuman time-out? Hukuman yang oleh sebagian disebut sebagai ‘kursi hukuman’ ini dilakukan dengan meminta si kecil duduk sejenak di suatu tempat sembari diam merenungkan kesalahannya. Jika ingin mencoba alternatif ini, maka sebelumnya kamu harus menyepakati durasi waktu hukuman dengan si kecil. Nah, setelah waktunya habis, kamu baru dapat menanyakan kepada si kecil mengenai alasannya melanggar peraturan.
ADVERTISEMENT
3. Memberikan tugas rumah tambahan
Terakhir, bentuk hukuman yang dapat kamu berikan setiap kali si kecil berulah adalah dengan memberikan ia tugas rumah tambahan. Tapi, jangan asal terapkan metode hukuman ini, ya, Bunda! Karena kamu harus menyesuaikan terlebih dahulu tugas rumah yang cocok dengan usia si kecil.
Memberikan hukuman pada anak untuk mengajarkan efek jera memang umum dilakukan. Namun, terdapat beberapa aturan yang harus diperhatikan.
Pertama, jangan mempermalukan anak dengan menghukumnya di hadapan orang lain atau menggunakan kata-kata yang dapat melukai perasaannya. Kemudian, selalu pastikan bahwa hukuman yang diberikan sesuai dengan tindakan yang anak lakukan.
Baca artikel kesehatan lainnya hanya di http://www.go-dok.com.