Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Anemia
6 Maret 2017 9:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Go Dok Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, anemia dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok berdasarkan nilai hemoglobin dalam darah, seperti:
Ringan : 10 g/dl
Sedang : 7-10 g/dl
Berat : <7 g/dl
Gejala
Meskipun dalam beberapa penderita anemia tidak menunjukkan gejala apapun, bukan berarti tidak ada gejala umum yang dapat dilihat dari kebanyakan kasus. Gejala-gejala yang dimaksud adalah:
1. Mudah lelah, letih, dan lemas bila melakukan aktivitas fisik/mental.
ADVERTISEMENT
2. Wajah, bibir dan kuku terlihat pucat
3. Napas pendek-pendek
4. Denyut jantung tidak beraturan
5. Sering merasa pusing dan sakit kepala
6. Elastisitas kulit yang menurun
7. Tangan dan kaki terasa dingin
8. Sulit berkonsentrasi
9. Sistem kekebalan tubuh menurun sehingga rentan terhadap virus dan infeksi
Penyebab anemia
Secara garis besar, anemia dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
1) Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit gangguan sistem imun, reaksi tranfusi darah, talasemia, gagal ginjal, kelainan endokrin, serta anemia pada bayi prematur.
2) Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada kasus kekurangan nutrisi (vitamin B12, zat besi, asam folat, dll) serta penyakit anemia aplastik.
3) Kehilangan darah dalam jumlah besar akibat perdarahan akut/kronis, menstruasi, ulser kronis, proses operasi,dan trauma.
ADVERTISEMENT
Komplikasi
Jangan anggap sepele anemia, karena ternyata penyakit ini dapat memicu timbulnya komplikasi penyakit lain, seperti:
a) Infeksi
b) Radang paru-paru
c) Kerusakan mata
d) Ulcer (borok)
e) Gagal ginjal dan gagal jantung
f) Kanker
g) Gondok
h) Kelainan darah
i) Nyeri sendi
j) Radang selaput otak
k) Gangguann sistem imun
l) Batu empedu
m) Mual dan sakit perut kronis.
Pemeriksaan
Sebelum memutuskan cara pengobatan penyakit anemia, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan darah lengkap (Complete Blood Count/CBC) terlebih dahulu. Hal ini untuk menentukan persentase sel darah merah dalam volume darah total (hematokrit) serta jumlah hemoglobin dalam sampel darah. Selain itu, untuk membantu menentukan diagnosis yang lebih tepat, ada baiknya Anda memeriksakan ukuran, bentuk, dan warna sel darah merah dengan alat flow cytometry.
ADVERTISEMENT
Pengobatan dan Penanganan Anemia
Konsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan darah ke rumah sakit merupakan cara yang paling tepat untuk menentukan langkah-langkah pengobatan yang dapat diambil. Jika penyebab anemia sudah diketahui, berikut beberapa terapi yang dapat dilakukan sebagai langkah-langkah penyembuhan:
1. Transfusi darah
2. Pemberian obat-obatan yang dapat menekan sistem imun atau kortikosteroid.
3. Pemberian eritropoietin (hormon yang berperan pada proses hematopoiesis). Tujuannya adalah untuk membentuk sumsum tulang pada proses hematopoiesis.
4. Pemberian suplemen yang kaya akan zat besi, vitamin B12, dan mineral lainnya. Selain jenis-jenis terapi di atas, terdapat cara mudah untuk turut mengembalikan jumlah hemoglobin dalam darah. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi makanan tertentu, seperti:
1. Hati ayam dan hati sapi
ADVERTISEMENT
2. Kacang-kacangan, misalnya kacang hitam, kacang hijau, dan kacang merah
3. Keju dan telur
4. Tahu dan tempe
5. Sayuran hijau, seperti bayam dan brokoli
6. Daging merah, seperti daging sapi, daging kambing, hati.
7. Daging unggas, seperti ayam, bebek.
8. Daging ikan laut, misalnya ikan tuna, sarden, kepiting, salmon, tiram, kerang.
Selain jenis-jenis terapi di atas, terdapat cara mudah untuk turut mengembalikan jumlah hemoglobin dalam darah. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi makanan tertentu, seperti:
1. Hati ayam dan hati sapi
2. Kacang-kacangan, misalnya kacang hitam, kacang hijau, dan kacang merah
3. Keju dan telur
4. Tahu dan tempe
5. Sayuran hijau, seperti bayam dan brokoli
6. Daging merah, seperti daging sapi, daging kambing, hati.
ADVERTISEMENT
7. Daging unggas, seperti ayam, bebek.
8. Daging ikan laut, misalnya ikan tuna, sarden, kepiting, salmon, tiram, kerang.
Baca juga: