Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Styrofoam Wadah Pembungkus Makanan yang Berbahaya
22 Desember 2017 10:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
Tulisan dari Go Dok Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penasaran bahaya styrofoam seperti apa? Simak paparannya berikut ini!
Bahan Styrofoam memang sangatlah membantu dalam mengemas makanan. Bahannya ringan, mudah dibawa, murah dari segi biaya produksi, antiair, bahkan dapat menahan suhu makanan hangat untuk tetap hangat. Hal tersebut membuat Styrofoam menjadi sangat berguna hingga banyak digunakan untuk membungkus makanan. Namun, terdapat kandungan di dalam Styrofoam tersebut yang bisa membahayakan tubuh.
Bahaya Styrofoam- Berdasarkan informasi yang dilansir dari Theguardian.com, Styrofoam mengandung sebuah zat bernama polystyrene. Ketika Anda mengonsumsi makanan atau minuman dari wadah Styrofoam, maka makanan tersebut berpotensi tercemar polystyrene tersebut. Mengapa kandungan tersebut berbahaya bagi tubuh? Apa dampaknya?
Bahan Styrofoam sendiri tidak setangguh yang Anda kira. Ketika bahan tersebut bertemu dengan makanan atau minuman panas, bahan Styrofoam dalam meleleh dan melebur bersama makanan, termasuk bahan syrofoam tersebut. Sedangkan, kandungan polystyrene tersebut dikenal sebagai karsinogen pada manusia, atau zat yang dapat menyebabkan kanker. Itulah mengapa bahaya styrofoam sangat serius bagi kesehatan.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi, orang-orang terkadang menganggap memanaskan makanan bersama wadahnya sekaligus, yaitu wadah makan Styrofoam adalah hal yang wajar. Padahal, memanaskannya bersama Styrofoam justru akan memperparah zat polystyrene meleleh lebih banyak dan bercampur bersama makanan Anda.
Bahaya Styroform- Pada beberapa kasus, orang-orang merasa mual dan pusing, bahkan diare setelah memakan makanan yang dibungkus menggunakan Styrofoam. Setelah diperiksakan lebih lanjut, ternyata orang tersebut mengalami penyakit ginjal. Hal tersebut diduga kuat disebabkan oleh kandungan Styrofoam yang ikut meleleh bersama makanan.
Oleh karena itu, ada baiknya Anda memperhatikan lagi bahan wadah pembungkus makanan Anda. Terlebih lagi jika makanan yang Anda bungkus masih panas. Hindari penggunaan Styrofoam, bahkan jika memungkinkan, bawalah kotak makan Anda sendiri yang bebas dari kandungan jahat. Tidak hanya Styrofoam, Anda boleh mengecek kandungan styrene pada wadah pembungkus makanan lain. Jika terdapat angka 6 pada keterangan wadahnya, maka bahan tersebut juga mengandung zat berbahaya seperti styrene.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya membahayakan makanan pada manusia, pembuangan limbah styrofoam dapat mencemarkan lingkungan. Limbah styrofoam dapat terbawa hingga ke laut dan tidak sengaja termakan oleh hewan-hewan laut. Tidak jarang kematian hewan dikarenakan adanya kandungan sampah manusia.Terlebih lagi jika ternyata ikan yang Anda konsumsi juga terpapar sampah styrofoam. Mengerikan, bukan?
Bahaya Styrofoam- Penggunaan zat polystyeren pada Styrofoam sebagai wadah pembungkus makanan di beberapa negara, seperti Amerika dan Eropa, memang dilegalkan. Hal tersebut dikarenakan mereka memiliki regulasi yang mengatur batas kandungan polystyrene tersebut. Namun, ada baiknya wadah pembungkus makanan menggunakan bahan yang lebih aman bagi kesehatan dan lingkungan.
Anda bisa mencoba alternative wadah dengan bahan lain, misalkan yang berbahan dasar bambu yang kini sudah mulai digunakan. Jika makanan dapat dibungkus dengan pembungkus kertas, maka akan lebih baik jika menggunakan kertas tersebut. Anda bisa memilih bahan dengan kandungan organik, seperti jamur atau plastik berbahan dasar singkong. Jika Anda butuh menggunakan wadah plastik, pastikan tidak terdapat kandungan polystyrene dan kandungan berbahaya lainnya.
ADVERTISEMENT
Itu tadi bahaya styrofoam yang digunakan sebagai wadah pembungkus makanan. Semoga bermanfaat!