Konten dari Pengguna

Cara Kerja Kemoterapi dalam Proses Penyembuhan Kanker

Go Dok Indonesia
Aplikasi kesehatan yang menyediakan fitur Tanya Dokter Gratis & Ragam Artikel seputar kesehatan di www.go-dok.com/ragam-artikel-godok/
4 Oktober 2018 16:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Go Dok Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara Kerja Kemoterapi dalam Proses Penyembuhan Kanker
zoom-in-whitePerbesar
Go Dok - Siapa, sih, yang tidak bergidik ketika mendengar nama kanker? Reputasinya yang mampu mengantarkan pasiennya menuju periistirahatan terakhir ini kerap menjadi momok menakutkan bagi setiap manusia. Pasti sebagian besar dari Anda sudah tahu, kanker merupakan kondisi di mana sel-sel tubuh tumbuh secara tidak terkendali dan dapat membahayakan penderitanya. Untuk menyembuhkannya, terdapat berbagai macam cara untuk mengobatinya.
ADVERTISEMENT
Seperti yang Anda ketahui, selain operasi dan radiasi, kemoterapi juga menjadi prosedur yang lazim digunakan untuk mengobati para penderita kanker. Cara kerja kemoterapi pada dasarnya ialah menyuplai pasien dengan menggunakan obat-obatan. Nah, obat-obatan ini bertujuan untuk menghentikan aktivitas sel yang tidak terkendali tersebut.
Kemoterapi dianggap mampu dan sukses menjadi jalan keluar untuk para penderita kanker. Sayangnya, terapi ini juga memilki efek samping yang cukup memprihatinkan bagi mereka yang sedang menjalankan proses terapi yang memerlukan biaya cukup mahal tersebut.
Memang, seberapa manjur sih kemoterapi dalam proses penyembuhan penderita kanker? Mau tahu lebih lanjut? Berikut penjelasan untuk Anda agar makin dalam memahami cara kerja kemoterapi.
Bagaimana kemoterapi diberikan?
Selama terapi ini dilakukan, pasien diberikan berbagai macam obat-obatan selama proses penyembuhan. Namun, kebanyakan dari pengobatan dilakukan melalui infus. Sebagian lainnya, harus dikombinasi dengan obat-obatan yang rutin dikonsumsi. Dengan injeksi melalui peredaran darah, obat kanker dengan segera menyebar ke seluruh bagian tubuh dan memberikan efek pada sel-sel yang tumbuh tidak terkendali.
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara kerja kemoterapi?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kemoterapi fokus mengarah kepada sel yang tumbuh dan berkembang secara abnormal, seperti contohnya sel kanker. Kemoterapi terbukti mampu membasmi sel kanker secara menyeluruh. Bahkan pada beberapa kasus, terapi ini mampu menghilangkan sel kanker yang bahkan tidak terdeteksi oleh dokter Anda. Dengan begini, kanker tidak akan muncul kembali.
Selain itu, cara kerja kemoterapi berfokus untuk mengendalikan sel-sel kanker. Pada beberapa kasus, kanker tidak bisa dihilangkan dan pasien hanya mampu untuk mencegah penyebarannya. Selain itu, ada juga jenis kemoterapi yang berfungsi untuk melegakan rasa sakit yang dihasilkan oleh pertumbuhan sel kanker tersebut. Biasanya, terapi ini perlu diulang secara terus menerus untuk mencegah rasa sakit datang kembali.
ADVERTISEMENT
Pada beberapa kasus, kemoterapi dikombinasikan dengan radioterapi. Saat ini telah berkembang beberapa jenis obat yang hanya bereaksi saat zat-zat didalamnya terpapar radiasi. Terapi ini memungkinkan terapi berfokus pada daerah yang terdeteksi kanker saja. Wah, semakin canggih dan memudahkan proses penyembuhan para pasien, bukan?
Berapa lama kemoterapi berjalan?
Jawaban dari pertanyaan ini bergantung pada jenis kanker, tingkatan kanker, tujuan terapi, jenis terapi, dan respon tubuh Anda pada terapi. Seorang pasien yang mengidap kanker biasanya datang pada dokter dengan dengan diagnosis kanker tingkat 3 (dari 4 tingkatan). Cara kerja kemoterapi pada tingkatan ini biasanya membutuhkan lebih dari satu kali siklus terapi. Untuk satu siklus biasanya berlangsung selama satu bulan dengan satu minggu masa pengobatan dan empat minggu masa pengawasan.
ADVERTISEMENT
Apa efek samping dari kemoterapi?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, cara kerja kemoterapi ialah menghentikan pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Namun, obat-obatan yang digunakan juga berimbas pada sel-sel tubuh normal yang berkembang dengan cepat, seperti sel darah, sel rambut, dan sel-sel pada sistem pencernaan. Maka dari itu, prosedur kemoterapi biasanya membuat pasien mengalami kebotakan. Selain itu, pasien juga dapat merasakan gejala-gejala anemia seperti pucat, mudah lelah, atau susah tidur. Pasien juga biasanya kerap menderita muntaber selama terapi diberlakukan.
Nah, penting, kan untuk memahami cara kerja kemoterapi? Memang, kemoterapi dianggap lebih manjur dalam mengobati para pasien penderita kanker. Namun, ada harga yang harus dibayar. Selain biaya pengobatannya yang terbilang cukup mahal, para pasien dapat mengalami kebotakan dan gejala-gejala anemia. Hal penting lainnya adalah agar terus mendukung pasien kemoterapi untuk tetap berjuang melawan kanker yang dideritanya sehingga dia dapat kembali menjalani kehidupan seperti sedia kala.
ADVERTISEMENT