Konten dari Pengguna

Mengenal Keloid, Daging yang Menonjol di Area Bekas Luka

Go Dok Indonesia
Aplikasi kesehatan yang menyediakan fitur Tanya Dokter Gratis & Ragam Artikel seputar kesehatan di www.go-dok.com/ragam-artikel-godok/
23 Februari 2018 10:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Go Dok Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengenal Keloid, Daging yang Menonjol di Area Bekas Luka
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Go Dok - Pernahkah Anda terluka lalu muncul daging menonjol di area luka tersebut? Dalam istilah medis itu dinamakan dengan keloid. Memang tak semua orang mengalaminya, namun bagi beberapa orang, keloid bisa tumbuh dan mengganggu penampilan jika tumbuh di tempat-tempat yang terbuka. Pansaran tentang kondisi ini? Simak terus artikelnya, ya.
ADVERTISEMENT
Mengenal keloid
Keloid merupakan jaringan parut yang disebabkan oleh proses penyembuhan yang berlebihan saat sel-sel kulit memperbaiki diri, sehingga tumbuhnya pun berlebihan hingga melewati garis luka dan terlihat seperti daging tumbuh.
Keloid tidak muncul sementara saja, melainkan justru makin membesar seiring berjalannya waktu. Biasanya, keloid akan timbul dalam jangka waktu 3 bulan setelah Anda terluka dan seringkali muncul pada bagian punggung, dada, pipi, cuping telinga, lengan atas, dan anggota gerak lainnya.
Keloid dapat Anda identifikasi dengan melihat adanya jaringan yang tumbuh menonjol, tidak beraturan, dan biasanya berwarna cokelat hingga keputihan di area bekas luka. Berbeda dengan bekas luka biasa, keloid biasanya akan terasa nyeri dan gatal sehingga seringkali Anda menggaruknya.
ADVERTISEMENT
Penyebab dan Faktor Risiko
Setelah mengetahui apa itu keloid, ada baiknya Anda juga mengetahui penyebab dan faktor risikonya. Sebenarnya, penyebab pasti dari terjadinya keloid belum diketahui secara pasti.
Namun, sering ditemui pada Anda yang berumur di bawah 30 tahun, memiliki riwayat luka pada kulit (seperti pernah mengalami luka jatuh, bertato, memliki bekas vaksin atau cacar, bekas operasi, bekas jerawat, bekas luka bakar, serta luka tindik), dan berkulit gelap.
Tak hanya itu, berdasarkan data yang ada, 50% orang yang menderita keloid biasanya memiliki keluarga yang juga berkeloid. Artinya, faktor genetik juga berpengaruh besar dalam munculnya keloid.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Jika dilihat dari kasus-kasus yang ada, keloid berbeda dengan bekas luka biasa yang mudah hilang setelah beberapa saat. Keloid akan lebih sulit untuk hilang, namun bisa diperkecil ukurannya dengan perawatan-perawatan medis, seperti operasi, pemakaian steroid, perawatan laser, serta radioterapi.
ADVERTISEMENT
Di samping cara-cara tersebut, ada pula perawatan alami yang dapat Anda lakukan seperti :
1. Memanfaatkan lemon
Lemon memiliki kandungan vitamin C yang ampuh cara menghilangkan keloid. Selain mengecilkan ukurannya, perawatan dengan lemon juga bisa menyamarkan warna keloid dengan perlahan.
Caranya? Anda cukup menggosokkan lemon yang telah dibelah pada bagian bekas luka keloid. Lakukan hal ini secara teratur sebanyak 2-3 kali dalam seminggu untuk hasil yang maksimal. Lemon sangat ampuh terutama untuk luka keloid yang belum membesar.
2. Manfaatkan aspirin
Selain mengobati sakit kepala, aspirin juga diyakini dapat mengecilkan keloid, lho! Anda cukup menghancurkan butiran aspirin secukupnya, lalu tambahkan sedikit air hingga menjadi layaknya pasta.
Oleskan racikan ini ke area kulit yang terkena keloid secara merata, lalu diamkan beberapa saat sampai mengering dan bersihkan dengan air bersih.
ADVERTISEMENT
3. Gunakan cuka sari apel
Sejak lama, kandungan di dalam cuka sari apel dipercaya ampuh dalam mengecilkan atau bahkan menghilangkan luka keloid. Untuk penggunaannya, Anda dapat mengoleskan cuka sari apel pada bagian kulit yang mengalami keloid.
Lakukan hal ini sembari memijat bekas luka dengan lembut dan perlahan, agar sari apel cepat meresap ke jaringan kulit Anda. Lakukan secara rutin untuk hasil yang optimal, ya!
Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai apa itu keloid, faktor risiko, serta cara mengatasinya. Semoga bermanfaat, ya!