Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mitos atau Fakta: Obat Pereda Nyeri Haid Membuat Rahim Kering?
31 Mei 2017 9:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Tulisan dari Go Dok Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Go Dok – Obat Pereda Nyeri Haid – Bagi Anda kaum hawa, pasti sudah sangat familiar dengan nyeri yang muncul saat haid. Duh, bukan hanya perut bagian bawah yang serasa dipelintir, tapi bagian tubuh lainnya -seperti punggung dan pinggul- rasanya juga ikut terasa sakit.
ADVERTISEMENT
Ladies, apakah kamu sering mengonsumsi obat pereda nyeri haid demi mengurangi rasa nyeri atau sakit saat datang bulan?
Gejala nyeri haid bisa sangat bervariasi pada tiap individu. Ada yang rasa sakitnya biasa saja, tapi ada juga yang sangat menusuk hingga membuat si penderita sering pingsan.
Nah, karena hal inilah, banyak yang kemudian mengonsumsi jamu atau bahkan obat-obatan penghilang nyeri haid. Eits, jangan asal konsumsi obat! Karena, banyak yang percaya bahwa kebiasaan meminum obat penghilang nyeri haid bisa membuat rahim Anda kering.
Benarkah seperti itu? Berikut penjelasan lengkapnya:
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, nyeri haid disebabkan oleh…
Tahukah kamu, bahwa munculnya nyeri saat haid merupakan hal yang lumrah terjadi? Ini dikarenakan dinding otot rahim terus berkontraksi sehingga menekan pembuluh darah di sekitarnya. Dampaknya, rahim akan kekurangan pasokan oksigen sehingga timbulah rasa nyeri di perut bagian bawah, bahkan bisa merambat ke punggung dan pinggul.
Lalu, bagaimana jika rasa sakit yang muncul terlampau menyakitkan? Menurut dr.M. Nurhadi Rahman, SpOG. -dokter ahli dari RSUP Dr. Sardjito dan RS Jogja International Hospital-, nyeri haid yang berlebih harus segera dikonsultasikan dengan dokter.
Apalagi jika tingkat nyeri yang dirasakan berbeda di setiap periode mentsruasi. Karena bisa saja, Anda menderita gangguan kesehatan lain, seperti endometriosis (tumbuhnya jaringan endometrium hingga menonjol keluar dari rahim).
ADVERTISEMENT
Benarkah obat pereda nyeri haid menyebabkan rahim kering?
Ternyata, kepercayaan bahwa konsumsi obat pereda nyeri haid bisa menyebabkan rahim kering hanyalah mitos belaka, alias tidak benar! Hal ini senada dengan pernyataan dr. Frizar Irmansyah SpOG(K) -ahli kandungan dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP)- yang mengungkapkan bahwa rahim wanita tidak mungkin kering, kecuali jika sudah memasuki masa menopause.
Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk menghilangkan nyeri haid?
Ketika haid datang dan rasa nyeri mulai melanda, kamu bisa memilih beberapa opsi obat penghilang rasa sakit, seperti parasetamol dan ibuprofen. Kedua jenis obat tersebut masuk ke dalam golongan analgesik, yaitu obat yang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit.
ADVERTISEMENT
Cara kerjanya sendiri adalah dengan mengurangi produksi zat Prostaglandin -zat yang dilepaskan tubuh sebagai bentuk reaksi terhadap rasa sakit.
Lebih lanjut, jika nyeri yang muncul terlampau parah, maka kamu dapat mengonsumsi jenis obat yang mengandung senyawa diklofenak. Namun, untuk obat jenis ini, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui dosis konsumsi yang tepat.
Atau, alih-alih mengonsumsi obat dan jamu pereda nyeri haid, kamu dapat mengatasi nyeri haid dengan berbagai cara alami. Misalnya, minum atau mandi air hangat. Meskipun terdengar sepele, namun dua hal ini dapat membuat perut nyaman, lho!
Selain itu, Anda juga bisa memperbanyak konsumsi bahan pangan yang kaya akan vitamin B1, B2, D, kalsium, dan magnesium. Jika masih dirasa kurang, maka cobalah beberapa jenis olahraga yang bersifat relaksasi, seperti yoga dan pilates. Semoga bermanfaat!
ADVERTISEMENT