Setop Buang-buang Makanan

Go Dok Indonesia
Aplikasi kesehatan yang menyediakan fitur Tanya Dokter Gratis & Ragam Artikel seputar kesehatan di www.go-dok.com/ragam-artikel-godok/
Konten dari Pengguna
17 November 2017 10:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Go Dok Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Setop Buang-buang Makanan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Go Dok - Meski terdengar sederhana bagi sebagian orang, namun kebiasaan menyisakan makanan bukanlah kebiasaan yang baik untuk dilakukan oleh siapapun. Dampaknya, baik anak-anak maupun orang dewasa akhirnya menganggap perilaku ‘mubazir’ ini sebagai sesuatu yang wajar dan lumrah dilakukan. Beragam alasan digunakan, mulai dari rasa masakan yang kurang sedap di lidah, sudah terlalu kenyang, kondisi makanan yang sudah dingin, sedang menjalani program diet hingga keterbatasan waktu karena kesibukan yang padat. Faktanya, masih banyak penduduk di Indonesia dan belahan bumi lain yang tidak seberuntung kita hingga menyebabkan mereka kekurangan bahan pangan, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan kalori mereka dengan makan tiga kali sehari. Menyedihkan, bukan?
ADVERTISEMENT
Selain karena merupakan bentuk ketidak tenggangan rasa, perilaku membuang-buang makanan juga dapat memicu timbulnya permasalahan lingkungan akibat semakin menumpuknya sampah. Dilansir dari Huffington Post, di Amerika Serikat, persentase jumlah sampah makanan berada di angka yang mencengangkan, yakni 40 persen. Bahkan, yang lebih mengejutkan lagi, lebih dari 80 persen dari sampah yang dibuang ternyata masuk dalam kategori sampah edible (masih layak dimakan). Menurut Departemen Agrikultur Amerika Serikat, warga Amerika pada umumnya membuang 40 persen ikan segar, 23 persen telur, dan 20 persen susu. Melihat besarnya angka persentase di atas saja sudah terbayang, betapa ‘mubazirnya’ jumlah makanan yang terbuang sia-sia!
Masih yakin mau buang-buang makanan? Mulai sekarang sebaiknya pikirkan ulang kebiasaan buruk tersebut, berikut beberapa alasan mengapa Anda harus mulai menghentikan kebiasan buruk ini:
ADVERTISEMENT
Sumber pangan kita terbatas. Semakin hari, jumlah populasi manusia semakin banyak. Namun, hal ini tidak diimbangi dengan jumlah lahan pertanian dan peternakan yang justru semakin sedikit. Hasilnya, ketersediaan pangan tidak mampu mengimbangi jumlah populasi manusia.
Sia-sia. Selain sia-sia karena membuang makanan yang masih layak dikonsumsi, perlu diingat bahwa untuk membeli satu produk pangan, banyak usaha dan materi yang terbuang. Jadi, ingat ya! Ketika membuang makanan, Anda secara tidak sadar telah membuang-buang uang.
Memperbanyak sampah. Hampir setiap makanan yang Anda beli dibungkus dengan kemasan yang beraneka ragam, mulai dari kantong plastik, kaleng, kertas, dus, hingga styrofoam. Nah, makanan yang Anda buang beserta kemasannya akan menambah jumlah sampah organik dan anorganik. Hal ini tentunya tidaklah baik untuk kelangsungan lingkungan hidup sekitar karena kaleng dan plastik makanan membutuhkan waktu yang lama atau setidaknya 400 tahun untuk sampai dapat terurai dengan baik atau sempurna oleh tanah.
ADVERTISEMENT
Jadi, pembaca yang budiman, mulai sekarang sebelum Anda makan sebaiknya cermatlah dalam menakar setiap jenis makanan dengan cara menyesuaikan porsi yang ada santap dengan kebutuhan perut. Tujuannya, agar apa yang ada di piring dapat langsung dihabiskan tanpa harus dibuang. Ayo, berhenti buang-buang makanan!