Konten dari Pengguna

Nurdin Halid Tekankan Pentingnya Budaya Gotong Royong Untuk Capai Hasil Pembangunan

Kabar Wirabhuana
Kabar dari Bumi Sulawesi
3 April 2018 12:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Wirabhuana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nurdin Halid Tekankan Pentingnya Budaya Gotong Royong Untuk Capai Hasil Pembangunan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Calon Gubernur (Cagub) Sulawesi Selatan, Nurdin Halid, melanjutkan safari politik berupa kampanye dialogis dan temu tokoh di Kota Parepare, Senin (2/4/2018). Di hadapan warga kota yang memiliki semboyan ‘Kota Bandar Madani’ tersebut, pasangan Aziz Qahhar Mudzakkar ini menyampaikan pentingnya menumbuhkan kembali semangat dan budaya gotong royong.
ADVERTISEMENT
Budaya gotong royong diketahui mulai luntur dalam kehidupan bermasyarakat, terutama di perkotaan. Nurdin Halid menyebut kondisi tersebut tidak boleh didiamkan. Karena pembangunan tidak akan bisa sukses tanpa partisipasi luas dari masyarakat. Dan, partisipasi masyarakat hanya dapat dioptimalkan melalui semangat dan budaya gotong royong.
Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan yang akrab dipanggil NH ini melanjutkan, budaya dan semangat gotong royong selaras dengan gagasan membangun kampung dan menata kota ala NH-Aziz. Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) tersebut mengatakan, segala hal akan lebih mudah dan cepat dikerjakan jika dilakukan secara bersama-sama sesuai asas gotong royong.
“Kita perlu melestarikan budaya gotong royong khususnya di Sulawesi Selatan. Dengan begitu, setiap pekerjaan ataupun pembangunan yang dijalankan bisa jadi lebih ringan karena dikerjakan bersama-sama,” ujar Nurdin Halid dalam pidatonya, Senin (2/4/2018).
ADVERTISEMENT
Semangat gotong royong, NH melanjutkan dapat dimulai dari kebersamaan di warung kopi atau kafe. Area publik semacam itu merupakan wadah untuk memperkuat silaturahmi antar komponen masyarakat. Dari kegiatan silaturahmi di area publik, budaya gotong royong berbasis kebersamaan dan kekeluargaan dapat tumbuh.
Nurdin Halid menyebut pembangunan akan berjalan lebih cepat dan baik dengan gotong royong. Seperti halnya saat tempo dulu, di mana ketika ada warga yang membangun rumah, semua bisa dikerjakan dalam sehari dibantu oleh para tetangga. Pengerjaan itu pun tidak selalu harus dibalas dengan materi atau imbal hasil.
“Kita mengenang masa lalu, jika hendak membangun rumah, cukup bermodal kopi dan pisang goreng, semua warga tetangga ikut membantu. Bisa selesai satu hari berkat gotong royong. Nah, nantinya pemerintah pun harus demikian, perlu bantuan dan partisipasi aktif masyarakat,” pungkas Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar tersebut.
ADVERTISEMENT
Sumber: Bakubae.com